Loh bung bikin opini bahwa investasi ibukota baru di kaltim tidak dapat 
meningkatkan ekonomi Indonesia kan?

 

Lah sekarang bung pindah menghubungkan perkembangan ekonomi dgn masalah di 
ibukota lama Jakarta? Gimana ini?

 

Satu2 dululah diskusinya. Gak ada hubungan antara ibukota lama dan ibukota baru 
dgn pertumbuhan ekonomi.

 

Kalau mau menghubungkan ibukota baru dgn pertumbuhan ekonomi, ya sangat 
sederhana sekali jawabannya yaitu; IYA!

Kenapa iya? Karena pembangunan fisik, perpindahan penduduk, mobilitas sarana 
dan prasarana, aliran dana dll semuanya menggerakkan ekonomi.

Sampai disini mengerti tidak?

 

Saya tanya kenapa bung bertanya ibukota lama yg bermasalah itu dapat menghambat 
perkembangan ekonomi di ibukota baru?

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Saturday, August 31, 2019 7:28 AM
To: Gelora 45 <GELORA45@yahoogroups.com>; nesare <nesa...@yahoo.com>
Subject: Re: [GELORA45] Investasi di Ibu Kota Baru Tingkatkan Ekonomi Indonesia

 

  

Bagaimana bisa kembangkan ekonomi dengan ibukota baru, kalau yang lama saja 
masih banyak problem yang bertahun-tahun tidak bisa diatasi?

 

On Sat, Aug 31, 2019 at 12:57 PM 'nesare' nesa...@yahoo.com 
<mailto:nesa...@yahoo.com>  [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

  

Bukan! Ini bukan cerita tetapi kenyataan di Indonesia.

 

Ngomong2 kenapa bisa gak mungkin investasi di ibukota baru dapat meningkatkan 
ekonomi indonesia?

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > 
Sent: Saturday, August 31, 2019 3:17 AM
To: undisclosed-recipients:
Subject: [GELORA45] Investasi di Ibu Kota Baru Tingkatkan Ekonomi Indonesia

 

  

Apakah ini  dari cerita ”Seribu Satu Malam”?

 

https://www.gatra.com/detail/news/441006/economy/investasi-di-ibu-kota-baru-tingkatkan-ekonomi-indonesia
  <https://www.gatra.com/4/international> INTERNATIONAL

Investasi di Ibu Kota Baru Tingkatkan Ekonomi Indonesia

Gatra.com | 29 Aug 2019 21:53

Independent Financial Planner, Founder Financialku.com, Melvin Mumpuni dalam 
acara Undangan Pelatihan Media: Memahami Instrumen Investasi Perbankan, di 
Menara BCA, Jakarta, Kamis (29/8). (GATRA/ Devi Anggraini/re1) Independent 
Financial Planner, Founder Financialku.com, Melvin Mumpuni dalam acara Undangan 
Pelatihan Media: Memahami Instrumen Investasi Perbankan, di Menara BCA, 
Jakarta, Kamis (29/8). (GATRA/ Devi Anggraini/re1)

 

 

 

Jakarta, Gatra.com- Pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur, 
nampaknya dipandang memberikan potensi yang besar untuk dilakukannya suatu 
investasi. Bahkan, pemerintah juga mengatakan bahwa pemindahan ini tidak akan 
membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

 "Kalau untuk yang perpindahan ini, saya belum lengkap ([informasi peluang 
investasi]. Tapi, logikanya adalah ketika ada suatu perpindahan besar. Misal, 
ibu kota yang baru dan belum masih minim bangunan. Maka, enggak heran kalau 
nanti banyak yang melakukan investasi untuk membangun," ujar Independent 
Financial Planner, Founder Financialku.com, Melvin Mumpuni, di Menara BCA, 
Jakarta, Kamis (29/8).

Selain adanya peluang besar investasi, Malvin dalam acara Undangan Pelatihan 
Media: Memahami Instrumen Investasi Perbankan, juga mengatakan bahwa pemindahan 
ini bisa meningkatkan ekonomi Indonesia karena akan banyaknya tenaga kerja yang 
diserap. 

"Menurut saya, itu salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan 
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jadi, konsumsi dalam negerinya naik," ungkapnya. 

Malvin juga optimistis bahwa pemerintah mampu merealisasikan pemindahan ibu 
kota dengan hanya menggunakan dana 19% dari APBN. Karena menurutnya, dengan 
berbagai kebijakan yang ada, hal tersebut sangat mungkin untuk direalisasikan.

Untuk informasi, pemindahan ibu kota akan membutuhkan dana di atas Rp400 
triliun, namun Pemerintah menyatakan tidak akan membebani APBN.


  _____  


Reporter: Devi Anggraini 
Editor: Iwan Sutiawan

 



Kirim email ke