http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/8694/ini_empat_kegagalan_kerja_jokowi_jilid_i_di_bidang_ekonomi


*Ini Empat Kegagalan Kerja Jokowi Jilid I di Bidang Ekonomi*

Jumat , 04 Oktober 2019 | 14:04


JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK) gagal mencapai empat target ekonomi makro yang telah
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019. Mulai dari pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, indeks
pembangunan manusia, hingga tingkat pengangguran.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus
Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro usai Sidang Kabinet Paripurna
terakhir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (3/10/2019)
kemarin.

Pertama, dari sisi pertumbuhan ekonomi. Dalam RPJMN 2015-2019, pemerintah
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat mulai 2015-2016.
Pada 2017, ekonomi diperkirakan sudah mencapai kisaran 7,1 persen. Lalu,
melaju di kisaran 7,5 persen pada 2018 dan 8 persen pada 2019.

Nyatanya, ekonomi domestik hanya mampu melaju di angka 4,79 persen pada
2015, 5,02 persen pada 2016, 5,07 persen pada 2017, dan 5,17 persen pada
2018. Secara rata-rata, pertumbuhan ekonomi baru mencapai kisaran 5 persen.
Bahkan, per semester I 2019, ekonomi cuma tumbuh di kisaran 5,06 persen.

"Memang ini lebih rendah dibandingkan RPJMN lima tahun sebelumnya
(2010-2014) yang rata-rata mendekati 5,5 persen sampai 6 persen," ucap
Bambang.

Menurut Bambang, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2010-2014
berhasil lebih baik dari periode 2015-2019 karena didukung oleh tingginya
harga komoditas di pasar internasional. Hal tersebut membuat sumbangan
ekonomi dari kegiatan ekspor cukup tinggi.

"Ketika kabinet ini dimulai, kita tahu bahwa booming harga komoditas sudah
berakhir dan akibatnya, kita (Indonesia) tumbuh di kisaran 5 persen, yang
mungkin dianggap lebih rendah, tetapi paling tidak termasuk relatif tinggi
untuk ekonomi sebesar Indonesia," terangnya.

Beruntung, pertumbuhan ekonomi nasional masih berada di atas negara-negara
lain. Indonesia, katanya, hanya kalah dari China dan India yang tumbuh di
kisaran 6 persen.

Kedua, tingkat kemiskinan. Dalam RPJMN 2015-2019, tingkat kemiskinan
diproyeksi menurun ke kisaran 7 persen sampai 8 persen pada penghujung
tahun ini. Sementara per Maret 2019, tingkat kemiskinan masih berada di
angka 9,41 persen. Bahkan, proyeksi Bambang, kemiskinan hanya akan mentok
di kisaran 9,2 persen pada akhir tahun ini.

Ketiga, tingkat ketimpangan alias gini ratio. Semula pemerintah
memperkirakan gini ratio bisa mencapai 0,36 pada akhir tahun ini. Namun,
per Maret 2019 baru mencapai 0,382.

"Ini belum mencapai, namun terpenting trennya sudah kami bangun. Trennya
menjauh atau lebih rendah," klaimnya.

Keempat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pemerintah semula memperkirakan
IPM bisa mencapai 76,3 pada 2019. Sayangnya, IPM baru mencapai angka 71,3
pada akhir 2018. Bambang sendiri memperkirakan capaian IPM Indonesia hanya
mencapai 72 pada akhir tahun ini.

Kendati sejumlah indikator meleset dari target, namun menurutnya,
pemerintah setidaknya mampu memenuhi target inflasi. Per September 2019,
inflasi berada di kisaran 3,39 persen per September 2019. Angka ini berada
dalam target RPJMN 2015-2019 di kisaran 3,5 persen sampai 5 persen.

"Ini adalah prestasi terbaik karena kami bisa menjaga stabilitas inflasi di
tingkat rendah untuk mempertahankan daya beli masyarakat," tuturnya.

Sementara untuk tahun depan, pemerintah menyiapkan tiga skenario target
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertama, target paling optimistis mencapai 6
persen. Kedua, target optimistis sebesar 5,7 persen. Ketiga, target pesimis
hanya di kisaran 5,4 persen.

"Tentunya ini tergantung kepada Presiden setelah 20 Oktober, range
(kisaran) mana yang mau diambil. Kami belajar bahwa ternyata kompleksitas
pertumbuhan ekonomi saat ini tidak bisa hanya mengandalkan upaya domestik,
tapi harus melihat dengan seksama apa yang terjadi di global," pungkasnya.



Sumber Berita:CNN Indonesia
  • [GELORA45] Ini EmpatKegag... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke