Mahfud MD ingatkan pentingnya menjaga keberagaman
Selasa, 15 Oktober 2019 10:23 WIB
Mahfud MD ingatkan pentingnya menjaga keberagaman
Arsip Foto. Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD menyampaikan
konferensi pers Membaca Indonesia Tahun 2024 di Jakarta, Rabu
(25/9/2019). (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) Mahfud MD mengingatkan pentingnya menjaga keberagaman
dan persatuan untuk menuju masa Indonesia Emas, masa Indonesia menjadi
bangsa yang besar pada 2045.
"Keberagaman yang sebenarnya bisa jadi modal kita untuk maju. Dulu kita
bersatu sehingga bisa merdeka, sekarang kita bersatu untuk maju," kata
Mahfud dalam siaran pers mengenai acara Bincang Seru Mahfud bertajuk
"Inspirasi, Kreasi dan Pancasila" di Grha Widya Wisuda Kampus IPB
Dramaga Bogor, Senin (14/10).
Terkait keberagaman dan toleransi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)
itu menandaskan bahwa Tuhan itu Maha Pluralis, juga Maha Toleran. Tuhan
menciptakan perbedaan tidak untuk perpecahan, tapi untuk saling mengenal
dan menghormati.
"Hindari ujaran kebencian yang bisa menyebabkan permusuhan sehingga
tidak bisa bersatu. Kalau Anda bertuhan tentu tidak akan melakukan itu,"
katanya.
Mahfud juga mengemukakan pentingnya penegak hukum lebih tegas dalam
menindak pelaku ujaran kebencian dan penyebar berita bohong.
"Karena itu bisa membuat bangsa kita rusak. Ini bukan anti-kritik.
Kritik dibutuhkan tapi bukan berupa hinaan, hasutan yang dapat
menimbulkan perpecahan," katanya.
Menurut dia, persoalan hoaks dan ujaran kebencian tidak bisa dianggap
remeh, karena bisa memporak-porandakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada kesempatan itu, Rektor IPB University Arif Satria bersama
perwakilan wali amanat, perwakilan alumnus, dosen, dan mahasiswa
menandatangani Komitmen Kebangsaan.
"IPB meneguhkan komitmen jati diri sebagai rumah kebhinekaan. IPB tidak
memberi ruang untuk paham yang bertentangan dengan Pancasila," kata Arif.
Komitmen Kebangsaan itu dimaksudkan untuk menyikapi dinamika terkini
yang berimbas ke IPB, antara lain ketika satu dosen IPB ditangkap polisi
terkait langkah antisipasi aksi teror dan peristiwa itu membuat IPB
menuai beragam hujatan.
Arif mengatakan bahwa selama ini kampus telah melakukan aksi-aksi nyata
untuk merawat keberagaman.
"Mahasiswa IPB berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Kami saling
menghormati perbedaan dan fokus dengan inovasi," ujarnya.
"Asrama mahasiswa di IPB juga tempat untuk membangun komunikasi lintas
budaya yang dapat merekatkan bangsa. Sehingga tidak dipertanyakan lagi
komitmen IPB untuk merawat kebangsaan, IPB solid untuk terus maju
membangun bangsa," ia menambahkan.
Mahfud MD mengapresiasi komitmen kebangsaan yang diserukan civitas
akademika IPB. "Ada yang bilang IPB kampus radikal. Itu pencemaran nama
baik, bahkan fitnah," kata Mahfud.
*Baca juga:
Indonesia rumah keberagaman
<https://www.antaranews.com/berita/1014806/indonesia-rumah-keberagaman>
MPR: generasi muda harus ikut merawat dan menjaga keberagaman
<https://www.antaranews.com/berita/970230/mpr-generasi-muda-harus-ikut-merawat-dan-menjaga-keberagaman>*
Pewarta: Zita Meirina
Editor: Maryati