Sekelumit penelusuran ttg peranan lapisan masyarakat dlm sejarah
kolonialisme Belanda di bidang ekonomi untuk menjawab mengapa lapisan
masyarakat di wilayah negeri kita terbentuk dan berwatak seperti
sekarang ini. Lusi.-


Rizal Ramli Bertanya Untuk Siapa Kalian Bekerja?
 
Suara Publik  JUM'AT, 18 OKTOBER 2019 , 21:10:00 WIB | 
OLEH: ARIEF GUNAWAN


KOLONIALISME Belanda di nusantara sebenarnya dilakukan terutama bukan
dengan operasi militer, melainkan kebanyakan lewat perjanjian dengan
raja-raja atau pangeran setempat.

Intinya, karena elit kekuasaannya mau diajak berkongsi dengan penjajah.
Jumlah tentara VOC dan Hindia Belanda (sebutan rezim Belanda saat
menjajah nusantara) tidaklah terlalu besar. Kalah besar kalau
dibandingkan dengan Inggris, sehingga saking besarnya, wilayah jajahan
Inggris adalah yang terluas di dunia.

Sampai abad ke 19 peralatan perang Belanda pun tidaklah mendominasi,
apalagi saat itu banyak kerajaan nusantara yang sudah memiliki hubungan
dengan negara luar, seperti dengan Turki.

Namun dari segi finansial VOC dan Hindia Belanda jauh lebih kuat. Orang
Belanda yang kaum marchantil bangsa pedagang yang banyak duit, dan
dengan kekuasaan uang ini mereka memecah belah (devide et impera).

Keraton dipecah, umat Islam dibelah. Perekonomian rakyat dijerat dengan
pajak yang mencekik. Diskriminasi rasial menjadikan bumiputera warga
negara kelas empat, dan feodalisme diawetkan...

Watak khianat elit kekuasaan adalah kasur empuk penjajahan. Watak
khianat elit kekuasaan adalah pupuk subur kuasa asing dan aseng...

Rizal Ramli pun bertanya untuk siapa kalian bekerja?

Untuk siapa pengambil kebijakan bekerja?

Untuk kepentingan asing?

Untuk oligarki?

Ataukah untuk rakyat dan bangsa? []

Penulis adalah wartawan senior.

Reply via email to