Yunarto: Masuknya Prabowo Cerminan Gaya Kepemimpinan Jokowi
------------------------------------------------------------------------
....
<https://sp.beritasatu.com/politik/yunarto-masuknya-prabowo-cerminan-gaya-kepemimpinan-jokowi/581207/#>
Suara Pembaruan
Selasa, 22 Oktober 2019 - 10:37
<https://sp.beritasatu.com/politik/yunarto-masuknya-prabowo-cerminan-gaya-kepemimpinan-jokowi/581207/#>
....
Prabowo Subianto (kiri) dan Edhy Prabowo usai bertemu Presiden Joko
Widodo di Istana Presiden, Jakarta, Senin (21/10/2019).
*Jakarta, Beritasatu.com*- Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto
Wijaya mengingatkan Presiden Joko Widodo akan bahaya memudarnya
loyalitas partai koalisi dengan mengakomodasi pemimpin oposisi, Ketua
Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sebagai menteri kabinet. Menurut
Yunarto, partai koalisi memaklumi dengan keterpaksaan kehadiran Gerindra
ke dalam kabinet.
"Dalam konteks bagi-bagi kekuasaan, tentu partai koalisi kecewa, apalagi
mereka telah berjuang, tetapi pada akhirnya jatah kursinya berkurang
atau tidak dapat sama sekali," ujar Yunarto di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Yunarto menilai masuk Gerindra ke koalisi jelas mempengaruh soliditas
dan loyalitas partai koalisi terhadap Jokowi. Hal ini, kata dia, sudah
tampak dari pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang
menyatakan akan menjadi oposisi jika tidak ada partai yang menjadi oposisi.
"Pernyataan Pak Surya Paloh tentunya bentuk penolakan terhadap masuk
Gerindra ke koalisi. Partai koalisi lain juga mungkin kecewa dan tidak
nyaman dengan kehadiran Gerindra, tetapi mereka memaklumi dengan
keterpaksaan," ungkap dia.
Menurut Yunarto, apa yang terjadi saat ini menunjukan gaya politik
Jokowi yang bersifat akomodatif dan tidak menginginkan adanya konflik.
Gaya politik akomodatif ini bisa menjadi aset sekaligus menjadi beban
bagi Jokowi.
"Menjadi beban jika kabinet hanya jadi tempat untuk menampung orang dari
partai oposisi tanpa memperhatikan kapasitas, kualitas dan integritas
dari orang-orang yang menjadi menteri. Menjadi aset jika orang-orang
yang menjadi menteri merupakan orang yang berkualitas, punya kapasitas
dan integritas," jelas dia.
Pekerjaan rumah terbesar Jokowi dalam lima tahun mendatang, lanjut dia,
adalah memastikan soliditas dan loyalitas partai koalisi. Menurut dia,
salah satu caranya adalah menunjukan kinerja yang baik.
"Para menterinya harus bekerja sesuai dengan target dengan kerja-kerja
yang terukur, realistis dan berdampak pada kepentingan masyarakat. Jika
kinerja Jokowi dan para menterinya bagus, maka kepuasan publik akan
tinggi terhadap Jokowi. Kalau kepuasan publik tinggi, tentu partai juga
akan loyal dan takut keluar koalisi karena kepuasan publik yang tinggi
terhadap Jokowi akan berdampak positif secara elektoral terhadap
partai," pungkas Yunarto.
Sumber : Suara Pembaruan