Susah! Pejabat yg gak korup itu hampir2 gak ada di Indonesia. Sudah dari dulunya begitu. System politiknya dan birokrasinya juga dari dulunya sudah korup.
Jadi kalau ngurusin korupsi dindonesia gak akan mungkin kalau tidak memilih atau melantik koruptor. Dasarnya memang semuanya korup. Makanya wakil ketua KPK yg baru terpilih Lili siregar ngomong begini kira2: kalau saya pribadi lebih suka jangan langsung ditangkap dan dimasukin kepenjara; sebaiknya dikasih tahu, diperingati dll. Kelihatannya keinginan ini “tidak benar”, tetapi kalau dipikirin lebih lanjut akan ada pemikiran lain terutama dalam arti: bagaimana seharusnya menangani pemberantasan korupsi di Indonesia ini. Ini skema gedenya. Kalau orang yg pikirannya pendek ya: tangkap, tangkap dan tangkap kalau bisa masukin penjara dan dibunuh. Kalau mau jernih otaknya: ya pikirin kalau semua pejabat ditangkap, siapa yg akan menjalankan roda pemerintahan? GAK ADA! Wong dari RT yg paling bawah saja sudah korup. Coba sana pergi ke pak RT minta surat pengantar sudah duit. Gak bisa hanya KPK tokh yg diandalkan dalam pembenahan masalah korupsi diindonesia. KPK itu hanyalah tool. Ketika tool itu sudah gak beres, ya harus diberesin. Sekarang ini KPK sudah menjadi tool tukang tangkap. Belum lagi ceritera ttg kelompok novel baswedan, Abraham samad, Bambang widjojanto yg bermain Islam dalam KPK. Ini yg sedang Jokowi pusingin dan mau revisi! Banyak orang2 yg gak ngerti pake kata cupat: pokoke, pokoke, pokoke! Pokoke korup masukin kepenjara, tetapi index korupsi naik terus! Artinya: gak ada hasilnya! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> Sent: Wednesday, October 23, 2019 6:33 AM To: ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] Presiden lantik menteri dan pejabat setingkat Kabinet Indonesia Maju ; Presiden ingatkan tidak ada visi misi menteri Semoga nantinya tidak ada yang dilantik jadi Koruptor Kakap oleh KPK. Pada tanggal Rab, 23 Okt 2019 pukul 12.24 ChanCT sa...@netvigator.com <mailto:sa...@netvigator.com> [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > menulis: Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo melantik menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024. "Sebelum saya mengambil sumpah dan janji berkenaan dengan pengangkatan saudara-saudara sebagai menteri negara Kabinet Indonesia Maju per 2019-2024, sebagai Jaksa Agung, sebagai Sekretaris Kabinet, sebagai Sekretaris Kabinet, sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, terlebih dulu saya tanya kepada saudara-saudara, bersediakah saudara-saudara untuk diambil sumpah menurut agama masing-masing?" kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu yang dijawab sigap oleh para pejabat "bersedia". Pelantikan itu tercakup dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 113/P Tahun 2019 Tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024. Selain itu pengangkatan Jaksa Agung tercatat dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 114/P Tahun 2019, pengangkatan Sekretaris Kabinet dalam Keputusan Presiden 115/P Tahun 2019, pengangkatan Kepala Staf Kepresidenan dalam Keputusan Presiden Nomor 116/P Tahun 2019, dan pengangkatan Kepala BKPM dalam Keppres Nomor 117/P Tahun 2019. Juga baca: <https://www.antaranews.com/berita/1127032/istana-negara-penuh-sesak-saat-pelantikan-para-menteri> Istana Negara penuh sesak saat pelantikan para menteri Juga baca: <https://www.antaranews.com/berita/1127008/fadli-zon-hadiri-pelantikan-kabinet-indonesia-maju> Fadli Zon hadiri pelantikan Kabinet Indonesia Maju "Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 serta akan menjalankan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan kerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Jokowi membimbing pembacaan sumpah. Daftar menteri dan pejabat setingkat menteri dalam "Kabinet Indonesia Maju" yakni Menko bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, serta Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. <https://img.antaranews.com/cache/730x487/2019/10/23/20191023111350_IMG_0447.jpg> Suasana pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin Periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (23/10/2019). (Bayu Prasetyo) Kemudian Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. Lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio. Kemudian Menteri Perencaaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Juga baca: <https://www.antaranews.com/berita/1126875/jokowi-maruf-namakan-kabinet-indonesia-maju> Jokowi-Ma'ruf namakan Kabinet Indonesia Maju Juga baca: <https://www.antaranews.com/berita/1126856/presiden-umumkan-nama-nama-kabinet-indonesia-maju> Presiden umumkan nama-nama Kabinet Indonesia Maju Selanjutnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Kesehatan dr Terawan Agus, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak GA Bintang Puspayoga, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Lalu menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Jaksa Agung ST Burhanudin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Pelantikan itu juga dihadiri oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo, Ketua DPR, Puan Maharani, Ketua DPD, La Nyalla Matalitti, serta Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan semua kepala staf matra TNI. Beberapa ketua umum partai politik juga hadir antara lain Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar. Jokowi saat pengenalan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju menekankan pembantunya untuk tidak korupsi, menjalankan visi misi Presiden dan Wakil Presiden, bekerja keras, cepat dan produktif, serta tidak terjebak rutinitas, dan selalu memeriksa masalah di lapangan untuk menemukan solusi. "Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang nggak serius, nggak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," kata Jokowi. Pewarta: Bayu Prasetyo Editor: Ade P Marboen Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada para menterinya bahwa tidak ada visi misi menteri yang berbeda dengan visi misi Presiden dan Wapres. "Tidak ada visi misi menteri, adanya visi misi Presiden dan Wakil Presiden," kata Presiden Jokowi saat pengenalan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Rabu. Baca juga: <https://www.antaranews.com/berita/1126856/presiden-umumkan-nama-nama-kabinet-indonesia-maju> Presiden umumkan nama-nama Kabinet Indonesia Maju Baca juga: <https://www.antaranews.com/berita/1126883/presiden-jokowi-ke-menteri-kabinet-indonesia-maju-jangan-korupsi> Presiden Jokowi ke menteri Kabinet Indonesia Maju: Jangan korupsi Presiden Jokowi di akhir pengenalan Kabinet Indonesia Maju, paling tidak memberikan enam pesan atau peringatan kepada para menteri atau pejabat setingkat menteri. Selain mengingatkan tidak ada visi misi menteri, Presiden Jokowi juga mengingatkan para menteri tidak melakukan korupsi. Presiden meminta para menteri menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi. Presiden juga meminta para menteri bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja produktif. Kepala Negara juga meminta para menteri tidak terjebak rutinitas yang monoton, Mereka diminta bekerja dengan berorientasi hasil nyata. "Selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusinya," katanya. "Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang gak serius, gak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," katanya. Baca juga: <https://www.antaranews.com/berita/1126899/belasan-menteri-dipercaya-jokowi-tetap-jabat-lembaga-sama> Belasan menteri dipercaya Jokowi tetap jabat lembaga sama Pewarta: Agus Salim Editor: Eddy K Sinoel