http://www.sinarharapan.co/hukumdanpolitik/read/9368/andi_arief_sebut_megawati_masih_dendam_sama_sby


*Andi Arief Sebut Megawati Masih Dendam Sama SBY*

Sabtu , 26 Oktober 2019 | 12:41


JAKARTA - Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Andi Arief kembali
bercuit melalui laman Twitter pribadinya. Kali ini dia menduga dendam
mantan Presiden Megawati Soekarnoputri bukan hanya kepada mantan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, tapi hingga ke turunannya Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY).

Andi sempat menyangka bahwa dendam presiden kelima itu hanya kepada SBY. Ia
pikir Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa memperbaiki hubungan keduanya,
namun nyatanya tidak.

"Awalnya saya menduga bahwa dendam Ibu Megawati hanya pada Pak
@SBYudhoyono, ternyata turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono. Tadinya saya
melihat Pak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupanya belum
mampu," kata Andi seperti dikutip Sabtu (26/10/2019).

Andi menyebut hal ini sebagai takdir sejarah. Menurutnya, kemungkinan besar
dendam Megawati akan sampai hingga anak dan cucu SBY.

Tentu saja @AgusYudhoyono tidak pernah merencanakan hidupnya sebagai anak
@SBYudhoyono, itu takdir sejarah. Karena itu dendam Ibu Megawati hingga ke
anak cucu SBY adalah dendam pada takdir.

— andi arief (@AndiArief__) October 26, 2019

"Tentu saja @AgusYudhoyono tidak pernah merencanakan hidupnya sebagai anak
@SBYudhoyono, itu takdir sejarah. Karena itu dendam Ibu Megawati hingga ke
anak cucu SBY adalah dendam pada takdir," ungkap Andi.

"Terlepas dari komunikasi dan ajakan Presiden Jokowi kepada Partai Demokrat
Pascapemilu 2019 yang lalu, Partai Demokrat meyakini bahwa keputusan
Presiden Jokowi untuk tidak menyertakan Partai Demokrat memiliki niat dan
tujuan yang baik," kata Hinca dalam keterangan resmi.

Terpisah, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aria Bima
mengatakan seharusnya penentuan kabinet tak perlu dikaitkan dengan
Megawati. Ia menilai sikap Demokrat terlalu berlebihan."Dugaan Andi Arief
adalah sekedar spekulasi yang sensasional. Ukuran rasionalnya apa," katanya
seperti dikutip *cnnindonesia.com <http://cnnindonesia.com>.*

Lagi pula, sikap politik Partai Demokrat selama ini dinilai tidak tegas.
Makanya, Aria tak heran publik menyebut partai itu memiliki sikap politik
di dua kaki."Karena itu silahkan dengan dua kakinya itu menjadi penyeimbang
di luar kabinet, tidak perlu dikaitkan dengan Ibu Mega segala. Terlalu
naif," kata Aria.

Partai Demokrat tidak mendapatkan jatah dalam kabinet pemerintahan Presiden
Joko Widodo (Jokowi) jilid kedua 2019-2024. Sekjen Partai Demokrat Hinca
Panjaitan engatakan partainya menghormati keputusan Jokowi. Ia yakin ada
niat dan tujuan baik dibalik keputusan Mantan Wali Kota Solo tersebut.

Persaingan antara SBY dan Megawati terjadi sejak 2003 lalu ketika keduanya
maju untuk bersaing dalam pemilihan presiden (pilpres) 2004. Kemudian, SBY
dan Megawati kembali bersaing pada pilpres 2009 lalu. Dalam hal ini, SBY
berhasil mengungguli Megawati dalam dua pesta demokrasi tersebut.

Kirim email ke