https://www.suara.com/news/2019/11/06/182818/ditemukan-kejanggalan-anggaran-jakarta-beli-buku-folio-rp-788-miliar
Ditemukan Kejanggalan Anggaran Jakarta, Beli Buku
Folio Rp 78,8 Miliar
Reza Gunadha | Stephanus Aranditio
Rabu, 06 November 2019 | 18:28 WIB
Ditemukan Kejanggalan Anggaran Jakarta, Beli Buku Folio Rp 78,8 Miliar
ILUSTRASI - Suasana lengang di Jalan Sudirman-Thamrin dan Rasuna Said,
Jakarta, Rabu (6/7).
Selain itu, ia juga mempertanyakan kegunaan jutaan buku folio itu
yang dibandingkan dengan jumlah peserta didik Wajib Belajar 12 Tahun
di Jaksel.
*Suara.com - *Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi
Anggaran, mendapati sejumlah program belanja yang dinilainya janggal
dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran
Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta untuk tahun 2020.
Sekjen Seknas Fitra <https://www.suara.com/tag/fitra> Misbah Hasan
mengungkapkan, salah satu mata anggaran yang janggal tersebut adalah
pengadaan buku folio untuk program Wajib Belajar 12 Tahun.
“Untuk pengadaan buku folio itu, dianggarkan Rp 78,8 miliar,” kata
Misbah, Rabu (6/11/2019).
Ia menuturkan, dalam dokumen KUA-PPAS, tertulis Rp 78,8 miliar untuk
membeli 1.063.287 buah buku yang diampu oleh Suku Dinas Pendidikan
Jakarta Selatan.
Ia berharap, Pemprov DKI Jakarta maupun Sudin Pendidikan Jaksel
menjelaskan argumentasi alasan penganggaran yang disebutnya bernilai
fantastis tersebut.
Selain itu, ia juga mempertanyakan kegunaan jutaan buku folio itu yang
dibandingkan dengan jumlah peserta didik Wajib Belajar 12 Tahun di Jaksel.
Tak hanya soal buku folio, Misbah mengungkapkan ada anggaran dari Dinas
Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta yang menganggarkan uang Rp 8,9
miliar untuk pengadaan 1.401 buah set alat olahraga tenis meja.
"Beli tenis meja Rp 8,9 Miliar, ini yang mau dibeli 1.401 buah tenis
meja dari Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta," kata Misbah di Kantor
Populi Center, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (6/11/2019).
Sebelumnya, anggota DPRD DKI dari PSI William Aditya Sarana menemukan
beberapa kejanggalan dana yang fantastis dalam KUA-PPAS yang sempat
diunggah ke laman daring itu.
William menemukan kejanggalan seperti pengadaan alat tulis kantor; lem
Aibon Rp 82,8 Miliar; bolpoin Rp123,8 miliar; pengadaan komputer Rp 121
miliar; hingga pengadaan tanki septik sebesar Rp 166,2 miliar
Melengkapi Wiliam, Indonesia Corruption Watch juga menemukan bahwa
Pemprov DKI menganggarkan Rp Rp 126,225 untuk membeli lem Aibon pada
RAPBD 2020.
Peneliti ICW Almas Sjafrina mengatakan, temuan PSI hanya menyoroti satu
pengadaan lem Aibon. Padahal, ada 14 pengadaan serupa yang membuat
anggaran lem Aibon <https://www.suara.com/tag/anggaran-lem-aibon> naik
menjadi total Rp Rp 126.225.