Bener bisa juga begitu kayak kata ente: langsung lantik saja.

Tapi ngomong2 yg melantik walikota itu adalah gubernur loh bukan presiden. 
Gimana nih?

 

Nanti misalnya Gibran dan bobby menang jadi walikota di solo dan medan krn 
dilantik sama jokowi, emangnya ente seneng? Jgn lupa ente loh yg nyuruh maen 
lantik ini! Ane sangsi mestinya ente marah2 lagi nantinya bilang tuh ada 
dinasti politik lagi hehehehehe

 

Susahhhhh kalau hanya maunya nyinyir melulu!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Wednesday, November 13, 2019 11:55 PM
To: GELORA45 <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: [GELORA45] Beda dengan Mendagri, Jokowi Pastikan Pilkada 2020 tak 
Lewat DPRD

 

  

Kalau anak dan mantu jadi maju di Solo dan Medan ya nggak usah ada 
pemilihanlah, buang-buang duit. Langsung lantik saja, beres.





-






 
<https://katadata.co.id/berita/2019/11/12/beda-dengan-mendagri-tito-jokowi-pastikan-pilkada-2020-tak-lewat-dprd>
 Beda dengan Mendagri Tito, Jokowi Pastikan Pilkada 2020 tak Lewat DPRD


Mendagri Tito Karnavian sebelumnya meminta agar Pilkada secara langsung dikaji 
ulang lantaran memunculkan biaya politik tinggi.

Selasa, 12 November 2019 | 18:45 WIB

Ameidyo Daud

Presiden Joko Widodo alias  <https://katadata.co.id/tags/jokowi> Jokowi 
memastikan pemilihan kepala daerah atau  <https://katadata.co.id/tags/pilkada> 
Pilkada 2020 tetap dilakukan dengan mekanisme langsung. Keputusan Jokowi 
berbeda dengan usul Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang ingin mengevaluasi 
jalannya Pilkada secara langsung.

Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan Jokowi tetap mempertahankan 
pemilihan langsung karena sejalan dengan cita-cita Reformasi 1998.  Fadroel 
juga menjelaskan bahwa Presiden hanya akan mengevaluasi sedikit pelaksanaan 
pilkada.

“Evaluasi hanya pada teknis penyelenggaraan,” kata Fadjroel dalam keterangan 
tertulis, Selasa (12/11).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) 
Mahfud MD mengatakan, Jokowi menampung dan mengkaji usulan Tito agar Pilkada 
kembali oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Usulan tersebut sempat 
disampaikan Tito ketika mendampingi Jokowi menerima Komisi Pemilihan Umum (KPU) 
di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/11).

"Ada disinggung (usulan Pilkada oleh DPRD), tapi tidak dibahas," kata Mahfud.

Sedangkan Ketua KPU Arief Budiman tak ambil pusing dengan usulan Tito. Arief 
menyerahkan soal sistem Pilkada kepada pemerintah dan DPR sebagai pembuat 
Undang-undang (UU). Pasalnya, sistem Pilkada hanya bisa diubah dengan merevisi 
UU Pilkada.

"Tapi berpedoman pada UU yang berlaku, pemilihan masih dilakukan secara 
langsung. Nanti soal evaluasi sistem, itu pembuat UU," kata Arief.

Tito sebelumnya meminta agar sistem Pilkada secara langsung dikaji ulang 
lantaran dinilai lebih banyak mudarat. Dia mengatakan memunculkan biaya politik 
tinggi yang dapat memicu korupsi. "Kepala daerah kalau enggak punya Rp 30 
miliar, mau jadi Bupati, mana berani dia?," kata Tito.

 



Kirim email ke