Xinjiang Berantas Terorisme dengan Kemakmuran dan Kestabilan
http://indonesian.cri.cn/20191207/2fb52f86-2986-f279-e0d8-d88ddb16788b.html
2019-12-07 13:50:11
Kongres Amerika Serikat (AS) belum lama lalu menerima baik apa yang
disebut “RUU Kebijakan HAM Uyghur 2019” yang secara besar-besaran
memfitnah upaya antiterorisme dan deekstremisasi yang dilakukan
Tiongkok, serta menyerang kebijakan pemerintah Tiongkok tentang
Xinjiang. Akan tetapi, ketenteraman, kestabilan dan kemakmuran Xinjiang
yang tiada taranya dalam sejarah justru menjadi bukti kuat yang
membelejeti isapan jempol AS. Intrik sejumlah politisi AS yang ingin
membendung perkembangan Tiongkok dengan menggunakan masalah Xinjiang
pasti akan sia-sia belaka.
Tanpa keamanan dan stabilitas, hak kelangsungan hidup dan hak
pembangunan warga akan sulit terjamin. Oleh karena itu, masyarakat
internasional memandang terorisme dan ekstremisme sebagai musuh bersama.
Program Aksi Pencegahan Ekstremisme Kekerasan PBB menunjukkan,
kemiskinan, pengangguran serta kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya
tingkat pendidikan merupakan unsur-unsur yang menyebabkan ekstremisme
kekerasan. Program Aksi PBB tersebut mengusulkan berbagai negara
melakukan intervensi dan tindakan preventif sedini mungkin untuk
memberantas ekstremisme kekerasan.
Dengan berlandaskan pada pengalaman antiterorisme masyarakat
internasional, Tiongkok telah mengambil serangkaian tindakan pencegahan
terorisme di Xinjiang. Pemerintah Xinjiang mendirikan Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Vokasional dengan tujuan menyelamatkan warga yang
terpengaruh terorisme dan ekstremisme, agar mereka memiliki keterampilan
untuk kembali ke masyarakat. Tindakan tersebut merupakan sumbangan
penting bagi upaya pemberantasan terorisme dan deekstremisme
internasional, sekaligus telah menyediakan pengalaman dan refleksi bagi
negara-negara yang sudah lama dirongrong terorisme.
Selama tiga tahun berturut-turut Xinjiang bebas dari kasus terorisme
kekerasan. Berkat pembenahan efektif tersebut, hak kelangsungan hidup
dan hak pembangunan rakyat berbagai etnis di Xinjiang terjamin. Ini juga
telah menyediakan dukungan kuat bagi perkembangan ekonomi dan sosial
Xinjiang. Pada Januari hingga Oktober lalu, sebanyak 200 juta turis
dalam dan luar negeri berkunjung ke Xinjiang, atau meningkat hampir 43
persen dibanding periode sama tahun lalu. Ini adalah bukti terbaik
kestabilan dan ketenteraman Xinjiang. Sejak akhir tahun lalu, sebanyak
seribu pejabat dan perwakilan dari berbagai negara dan kalangan telah
berkunjung ke Xinjiang. Mereka menilai positif hasil-hasil yang dicapai
Tiongkok dalam pemberantasan terorisme dan ekstremisme di Xinjiang. Ini
menyatakan bahwa kebijakan Tiongkok di Xinjiang telah memperoleh
pengakuan dan sambutan merata masyarakat internasional.
Dari 2014 hingga 2018, sebanyak 2,3 juta penduduk Xinjiang dinyatakan
telah lepas dari kemiskinan. Sementara itu, insidensi kemiskinan di
pedesaan telah turun dari 19,4 menjadi 6,1 persen sekarang. Tahun depan,
Xinjiang dan daerah lainnya di Tiongkok akan mewujudkan target
pengentasan kemiskinan secara berbarengan. Kini kebudayaan dan agama
Xinjiang mendapat perlindungan sepenuhnya. Bahasa dan aksara etnis-etnis
minoritas Xinjiang digunakan secara luas di bidang-bidang kehakiman,
administrasi, pendidikan dan pers.