Baru tumben memang, ada pemerintahan yang senang membanding-bandingkan 
prestasinya dengan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Jadi, barangkali ini 
sekedar membandingkan kehebatannya dengan Orba yang cuma bisa swasembada beras. 
Orde Esemka, sanggup beli dan buang-buang beras.
catatan:bulan ini masuk 3.500 ton daging impor, dari rencana 50 ribu ton.
--- jetaimemucho1@... wrote:
       


Rakyat Menjerit, Negara Beli-Buang Beras Dengan Uang Rakyat
By Politik Today -3 December 20190


Semakin hari, beban hidup rakyat bawah semakin berat. Ekonomi selama lima tahun 
belakang hanya sebatas baris berbaris. Sesekali improvisasi lancang depan, 
kanan, kiri, dan istirahat di tempat. Meskipun fakta ekonomi seperti itu, 
rakyat hanya menurut ketika aba-aba hormat kepada pembina upacara, meskipun 
sesekali menguap karena perut yang kosong tanpa sarapan pagi.

Dengan keadaan seperti itu, tidak akan tertutup kemungkinan banyak peserta yang 
akan tumbang. Apalagi singgasana pembina upacara yang teduh membuatnya mampu 
berlama-lama menyampaikan pidato kenaikan BPJS Kesehatan, tarif dasar listrik 
(TDL), dan kenaikan tarif lainnya di tahun depan. Pembina upacara hanya 
berpikir bahwa pidatonya harus berbobot dan penuh wibawa agar ia tetap 
dihormati.

Namun, di balik pengorbanan itu, perut yang keroncongan, harus ditambah pula 
dengan air ludah yang terasa berat untuk ditelan karena  melihat hidangan 
disinggasana pembina upacara yang serba berkecukupan. Para tamu undangan yang 
duduk bersebelahan dengan pembina upacara dengan santai meneguk air mineral 
dingin dan hidangan yang tersedia di meja. Jarak yang terpaut cukup jauh memang 
membuat pembina upacara dan tamu undangan disinggasana tidak terlalu 
memperdulikan peserta upacara yang mulai berkunang-kunang.

Parahnya, selepas acara selesai, semua bubar begitu saja. Pembina dan tamu 
undangan meninggalkan remah sisa makanan. Satu dua, masih ada makanan yang 
sebenarnya layak untuk dibagikan. Tapi karena aturan protokoler, semua sisa 
makanan itu diangkut oleh petugas kebersihan dan dibuang begitu saja. Para 
peserta yang menahan diri agar upacara berjalan dengan baik, hanya diberi 
selembar amplop.

Pada Juli 2019, data BPS menunjukkan angka kemiskinan menurun ke angka single 
digit. Meskipun demikian, data dari Investor Daily menunjukkan jumlah penduduk 
miskin dan rentan miskin masih cukup besar. Jumlahnya mencapai 78,44 juta atau 
29,36 persen dari total penduduk Indonesia. Salah satu penyebab tingginya angka 
kemiskinan disebabkan minimnya akses penduduk miskin terhadap faktor produksi.


Minimnya lapangan kerja dan beratnya tanggungan hidup di tahun depan tidak 
menutup kemungkinan akan membuat kesenjangan semakin melebar. Penduduk rentan 
miskin bisa terjerambab ke dalam kemiskinan, sedangkan penduduk miskin bisa 
jatuh lebih dalam kepada kemiskinan ekstrem. Sementara itu, segelintir orang 
yang menguasai faktor produksi tenang-tenang saja menikmati kekayaannya sambil 
sesekali ‘melepehkan’ recehan untuk si miskin sebagai bentuk kepedulian.

Sementara itu, anggaran yang dimiliki pemerintah, yang harusnya dipergunakan 
untuk kepentingan hajat hidup orang banyak malah dihamburkan begitu saja. 
Pemerintah yang bertekad swasembada pangan malah justru membuka kran impor 
beras besar-besaran. Triliunan rupiah dikeluarkan untuk membeli beras impor dan 
membunuh petani lokal.

Ada rumor yang mengatakan, itu hanya permainan mafia impor yang menguntungkan 
beberapa pihak. Tapi apa peduli, beras impor bak seputih salju itu disetujui 
pemerintah. Dan kini, beras itu membusuk. Tertumpuk di dalam gudang dan hendak 
dimusnahkan. Lagi, uang rakyat juga yang harus dikeluarkan untuk 
memusnahkannya. Beli-Buang beras dengan uang rakyat.

Jika pemerintah hanya melayani keinginan sekelompok orang yang bersenang-senang 
dengan impor, kapan pemerintah berpikir mensejahterakan rakyatnya, mewujudkan 
swasembada pangan, membuka lapangan kerja, dan menjamin keadilan sosial bagi 
seluruh rakyat Indonesia?

Inilah ironi yang terjadi hari ini. Menjalankan pemerintahan tanpa peduli apa 
yang dirasakan rakyatnya. Ingin terlihat wibawa tanpa melihat kondisi (ekonomi) 
rakyatnya yang sempoyongan. Ingin terlihat gagah dan disegani dengan mencukupi 
hidangan para tamu undangan (kesenjangan sosial). Sementara itu, rakyatnya 
untuk menelan air liur saja terasa berat (kemiskinan dan beban ekonomi).

Berry Salam, Pegiat Masyarakat Berkeadilan



#yiv7382962574 -- #yiv7382962574ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-mkp #yiv7382962574hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-mkp #yiv7382962574ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-mkp .yiv7382962574ad 
{padding:0 0;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-mkp .yiv7382962574ad p 
{margin:0;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-mkp .yiv7382962574ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-sponsor 
#yiv7382962574ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-sponsor #yiv7382962574ygrp-lc #yiv7382962574hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-sponsor #yiv7382962574ygrp-lc .yiv7382962574ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7382962574 #yiv7382962574actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7382962574
 #yiv7382962574activity span {font-weight:700;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv7382962574  #yiv7382962574activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7382962574 #yiv7382962574activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv7382962574 #yiv7382962574activity span 
.yiv7382962574underline {text-decoration:underline;}#yiv7382962574 
.yiv7382962574attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv7382962574 .yiv7382962574attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv7382962574 .yiv7382962574attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv7382962574 .yiv7382962574attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv7382962574 .yiv7382962574attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv7382962574 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv7382962574 .yiv7382962574bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv7382962574 
.yiv7382962574bold a {text-decoration:none;}#yiv7382962574 dd.yiv7382962574last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7382962574 dd.yiv7382962574last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7382962574 
dd.yiv7382962574last p span.yiv7382962574yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv7382962574 div.yiv7382962574attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv7382962574 div.yiv7382962574attach-table 
{width:400px;}#yiv7382962574 div.yiv7382962574file-title a, #yiv7382962574 
div.yiv7382962574file-title a:active, #yiv7382962574 
div.yiv7382962574file-title a:hover, #yiv7382962574 div.yiv7382962574file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv7382962574 div.yiv7382962574photo-title a, 
#yiv7382962574 div.yiv7382962574photo-title a:active, #yiv7382962574 
div.yiv7382962574photo-title a:hover, #yiv7382962574 
div.yiv7382962574photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv7382962574 
div#yiv7382962574ygrp-mlmsg #yiv7382962574ygrp-msg p a 
span.yiv7382962574yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv7382962574 
.yiv7382962574green {color:#628c2a;}#yiv7382962574 .yiv7382962574MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv7382962574 o {font-size:0;}#yiv7382962574  
#yiv7382962574photos div {float:left;width:72px;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv7382962574
 #yiv7382962574reco-category {font-size:77%;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574reco-desc {font-size:77%;}#yiv7382962574 .yiv7382962574replbq 
{margin:4px;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-mlmsg select, #yiv7382962574 input, #yiv7382962574  textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-mlmsg pre, #yiv7382962574 code {font:115% 
monospace;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-mlmsg #yiv7382962574logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-msg 
p#yiv7382962574attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-reco #yiv7382962574reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-sponsor 
#yiv7382962574ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-sponsor #yiv7382962574ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-sponsor #yiv7382962574ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv7382962574 #yiv7382962574ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv7382962574 
#yiv7382962574ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv7382962574   

Kirim email ke