Tapi kalau disebut tidak pancasilais kaum peng-peng itu terus
ngamuk-ngamuk.
Sebenarnya kalau tidak mengikuti tongkat komando kaum oligarki kan
bisa saja nilai hasil kerja kaum buruh dan tani itu didistribusikan dan
diabdikan kembali untuk kesejahteraan rakyat. Pemusnahan untuk
menstabilkan harga itu kan cara kapitalisme kuno pada awal-awal
monopoli dulu. 


Am Mon, 16 Dec 2019 08:10:56 +0100
schrieb "Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com>:

> *Kalau dimusnahkan 28juta telur ayam  karena tidak mau harga turun,
> maka jelas bahwa yang namanya pemerintah tidak pro rakyat
> berpendapatan rendah atau miskin melarat.Kalau seandainya tidak mau
> dijual apakah tidak sebaiknya disumbangkan kepada rumah penampung
> orang tua atau rumah jatim piatu, kebun binatang dsb. Bisa juga
> disumbangkan bukan saja untuk mereka di Jakarta, tetapi** di luar
> pulau Jawa yang kekurangan gizi. *

Kirim email ke