*Wah, undang terus menerus. Apakah tidak mampu, karena lemah syahwat untuk
sendiri berusaha? Ataukah karena sudah bangkrut tak berfulus selain hanya
berhutang untuk APBN guna memperpanyang nafas rezim. Agaknya selama masih
bernafas maka kaum elit neo-Mojopahit mengumpulkan harta pribadi sebanyak
mungkin, sebelum bahtera NKRI tengelam ditelan alam. heheheheh*e


http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/12113/jokowi_undang_investor_bangun_pabrik_baterai_litium_
*Jokowi Undang Investor Bangun Pabrik Baterai Litium*

Senin , 13 Januari 2020 | 15:53


JAKARTA - Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato kunci dalam Abu
Dhabi Sustainability Week (ADSB) 2020 mengangkat isu soal nikel Indonesia
yang berkontribusi besar dalam industri baterai litium untuk ponsel.

“Saya akan memulai, berbagi dengan Anda, sejumlah prediksi dalam 10 tahun,
banyak di antara Anda akan membawa sebagian kecil dari Indonesia dalam
kantong atau tas Anda, setiap hari. Pikirkan sebentar, tentang ponsel
pintar Anda,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidato kuncinya di Abu Dhabi
Sustainability Week (ADSW) 2020 di Abu Dhabi National Exhibition Center
(ADNEC), Senin (13/1/2020).

Presiden Jokowi yang menjadi satu-satunya kepala negara yang memberikan
pidato kunci dalam acara itu mengajak audiens untuk membayangkan baterai
lithium-ion yang terbuat dari nikel.

Ia mengatakan sekitar 50 persen baterai lithium-ion terbuat dari nikel.

"Sementara Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia, baterai
lithium-ion di dalam ponsel pintar Anda boleh jadi mengandung nikel dari
Indonesia," kata Jokowi.

Maka kata dia, dalam 10 tahun setiap waktu siapa saja melihat ponsel pintar
mereka mungkin saja akan mengingatkan bagian kecil dari mineral Indonesia.

Ia menekankan peran Indonesia dalam memasok dunia dengan nikel sebagai
bagian dari kontribusi negara terhadap masa depan energi dalam hal ini masa
depan penyediaan energi.

“Elektrifikasi dari sistem transportasi kami seperti transisi ke kendaraan
elektrik akan meningkatkan kebutuhan bateri lithium-ion dan nikel,” katanya.

Maka, meningkatkan skala penggunaan fasilitas baterai lithium-ion seperti
fasilitas Tesla di Australia Selatan dinilai Jokowi sangat krusial dalam
upaya transisi pembaruan energi ke depan.

Menurut Jokowi, sebagai produsen nikel terbesar ke-1 di dunia, Indonesia
bersiap untuk menyuplai cepatnya pertumbuhan dunia dan meningkatnya
industri baterai lithium-ion.

“Kami mengundang Anda untuk bermitra dengan kami, sebagaimana kami
membangun industri domestik kami untuk memproduksi komponen dan pada
akhirnya baterai-cell sebagai perluasan hilir secara alami produksi nikel
kami,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi berpidato setelah Minister of State UEA Sultan Bin Ahmed Al
Jaber di hadapan begitu banyak peserta termasuk 7 kepala negara/kepala
pemerintahan yang hadir dalam acara tersebut.

Presiden Jokowi menyampaikan “keynote speech”-nya selama sekitar 13 menit
dan mendapatkan sambutan yang antusias dari para hadirin.

Selain soal nikel ia juga mengangkat isu tentang biodiesel, B20, dan
pembangunan ibu kota baru di Indonesia yang menganut konsep kota
berkelanjutan.

Presiden Jokowi juga sempat didaulat untuk ke atas panggung kembali untuk
menyerahkan Zayed Sustainability Prize kepada pemenang penghargaan.
*(E-3/ant)*

Kirim email ke