Efisien versi pancakonglomerat: keadilan bagi seluruh konglomerat dan koruptor... Lima Konglomerat Sawit 'Disuntik' Subsidi Mega Rp7,5 Triliun
| | | | | | | | | | | Lima Konglomerat Sawit 'Disuntik' Subsidi Mega Rp7,5 Triliun Lima perusahaan sawit berskala besar mendapatkan subsidi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan total mencapai Rp7,5 triliun. | | | | On Saturday, January 18, 2020, 1:44 PM, ajeg wrote: Luhut Soal Pencabutan Subsidi Elpiji 3 Kg: Konteksnya Efisiensi Jumat, 17 Januari 2020 | 17:00 WIBPenulis: Ade Miranti KaruniaEditor: Yoga Sukmana JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pencabutan subsisi elpiji 3 kg dilakukan atas dasar efisiensi. Selama ini, Luhut menilai subsisi elpiji 3 kg kurang efisien. Oleh karena itu pemerintah pun melakukan evaluasi subsidi tersebut. "Semua subsidi akan bertahap kami (pemerintah) kurangi tapi (akan) kami berikan langsung (ke masyarakat tidak mampu sesuai) kebutuhan," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/1/2020). "Karena kelihatannya kurang efisien. Tidak ada rencana merugikan masyarakat.. Konteksnya efisiensi," sambungnya. Selain itu, Luhut juga tak menampik kebijakan pemerintah terkait epliji 3 kg dalam rangka menekan impor migas yang selama ini membebani neraca perdagangan Indonesia. Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu mengatakan, pemerintah akan terus berupaya menurunkan impor migas secara bertahap. Belum lama ini kata Luhut, ia memanggil Dirut PLN untuk menanyakan kapan pembangkit-pembangkit listrik PLN menggunakan CPO. Hal ini agar impor solar bisa ditekan.