Mengapa di NKRI yang percaya pada Tuhan yang dibilang maha penyayang dan
maha kasih, sering terjadi tawuran pelajar? Dengan adanya tawuran antara
pelajar maka apa yang didengungkan oleh rezim neo-Mojopahit tentang
toleransi adalah jauh dari kenyataan karena  sejak kecil, anak-anak sudah
dibiarkan bermusuhan. Pasti NKRI bukan Pancasila tetapi pencaksilat.

https://www.harianterbit.com/megapolitan/read/116813/Stop-Tawuran-Pelajar-Bima-Arya-Dibina-Atau-Dipenjarakan


*Stop Tawuran Pelajar, Bima Arya: Dibina Atau Dipenjarakan*

Oni

Jumat, 31 Januari 2020 - 14:23 WIB



*Bogor, HanTer* - Wali Kota Bogor Bima Arya segera membentuk tim gabungan
untuk memantau tempat-tempat yang berpotensi menjadi lokasi tawuran.

"Stop tawuran di Kota Bogor. Pilihannya cuma dua, dibina atau
dipenjarakan," kata Bima Arya seperti dilansir Antara, di Kota Bogor, Jumat
(31/1/2020).

Bima membuat tekad menghentikan tawuran pelajar di Kota Bogor karena pekan
lalu terjadi tiga kali kali tawuran di lokasi berbeda. Tawuran itu
mengakibatkan seorang pelajar meninggal dunia serta tiga pelajar lainnya
terluka.

Tiga kali tawuran pelajar terjadi di Kelurahan Cimahpar Bogor Utara pada
Selasa (21/1), di Kelurahan Tanah Baru Bogor Utara pada Sabtu (25/1) serta
di Jalan RE Martadinata Bogor Tengah pada Sabtu (25/1).

Guna mewujudkan tekad tersebut, Bima Arya bersama Kapolresta Bogor Kota
Kombes Pol Hendri Fiuser dan Dandin 0606 Kota Bogor Kol Arm Teguh Cahyadi
serta Dan Denpom III/1 Bogor Letkol CPM Sugiarto menggelar apel siaga tim
gabungan pencegahan tawuran pelajar di Balai Kota Bogor, Kamis (30/1).

Apel siaga diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Pemerintah Kota
Bogor, personel polisi dari Polresta Bogor serta personel TNI dari Kodim
0606 Kota Bogor.

Apel siaga dilanjutkan dengan razia keliling Kota Bogor menyusuri
lokasi-lokasi yang disinyalir menjadi tempat berkumpulnya para pelajar. Tim
gabungan juga mendeteksi warung-warung yang menjual minuman keras yang
diduga menjadi salah satu pemicu tawuran pelajar.

Tim gabungan juga menghapus coretan grafiti di tembok-tembok di ruang
publik untuk menghilangkan simbol-simbol kelompok tertentu, termasuk
kelompok pelajar. Coretan di tembok itu ditemukan di Jalan Padjadjaran,
Terminal Baranangsiang dan di Tanah Baru.

*#TAWURAN* <https://www.harianterbit.com/readtag/Tawuran>   *#PELAJAR*
<https://www.harianterbit.com/readtag/pelajar>   *#BOGOR*
<https://www.harianterbit.com/readtag/bogor>

Kirim email ke