-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://www.antaranews.com/berita/1278035/ratusan-warga-tinggalkan-natuna-sehari-setelah-evakuasi-wni-dari-wuhan?utm_source=antaranews&utm_medium=related&utm_campaign=related_news

Ratusan warga tinggalkan Natuna sehari setelah evakuasi WNI dari Wuhan

Senin, 3 Februari 2020 22:56 WIB

Ratusan warga meninggal Natuna setelah evakuasi WNI dari Wuhan, China ke daerah 
tersebut. ANTARA/ Cherman
Rata-rata warga yang keluar dari Ranai adalah warga asli Kalimantan, Pulau 
Midai, Pulau Serasan, dan Pulau Subi.
Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Ratusan masyarakat memilih meninggalkan 
Ranai, Natuna, Kepri sehari setelah Pemerintah Pusat mengevakuasi 238 WNI dari 
Wuhan, China di daerah tersebut.

Masyarakat punya alasan kuat meninggalkan Ibu kota Natuna itu. Mereka khawatir 
ke 238 WNI tersebut terbawa wabah virus corona dari tempat asalnya di Kota 
Wuhan, China.

"Warga takut tertular virus mematikan tersebut," kata salah seorang warga 
Natuna, Herman saat dihubungi ANTARA, Senin malam.

Kemudian terbitnya Surat Edaran Pemkab Natuna yang meliburkan seluruh kegiatan 
belajar dan mengajar di sekolah terhitung sejak tanggal 3 Februari sampai 17 
Februari 2020, juga menjadi alasan warga ramai-ramai kembali ke daerah asal 
atau sekadar mengungsi.
Baca juga: Eijkman imbau masyarakat Natuna tidak khawatir tertular virus corona

Kendati belakangan turun Surat Edaran dari Kementerian Dalam Negeri yang 
meminta Pemkab Natuna mencabut edaran tersebut dan tetap melaksanakan aktivitas 
belajar dan mengajar di sekolah. Menurut Herman, warga tetap bersikeras 
meliburkan anak-anak mereka, terutama para ibu-ibu.

"Apalagi Surat Edaran Kemendagri itu turun setelah warga berangkat meninggalkan 
Natuna," imbuh Cherman.

Berdasarkan data PT Pelni wilayah kerja Ranai, sedikitnya  675 penumpang yang 
berangkat menggunakan Kapal KM Bukit Raya pada Senin pukul 03.00 WIB, rute 
Ranai-Midai.

Itu baru kapal PT Pelni, belum termasuk kapal-kapal lainnya seperti pompong 
nelayan atau sejenisnya.
Baca juga: DPR yakin pemerintah berpikir matang observasi 245 WNI di Natuna
Baca juga: Corona, Menkes berkantor di Natuna hingga WNI selesai karantina

Rata-rata warga yang keluar dari Ranai adalah warga asli Kalimantan, Pulau 
Midai, Pulau Serasan, dan Pulau Subi.

"Termasuk istri dan anak saya, mereka minta pulang ke Pulau Serasan, sebab 
takut dengan isu virus corona," tutur Herman lagi.

Warga lainnya, Musliha mengaku sementara ini terpaksa meninggalkan Natuna dan 
kembali ke daerah kelahirannya, Pulau Midai.

Musliha merasa risau terjangkit virus corona, meski pemerintah sudah menyatakan 
238 WNI dari Wuhan, China itu pulang ke Tanah Air dalam kondisi sehat.

"Nanti pasti balik lagi ke Ranai kalau proses karantina WNI itu sudah selesai. 
Informasinya mereka dikarantina selama dua minggu di Natuna," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah buat pembatas tiga lapis dalam observasi WNI di Natuna
Baca juga: Kemendikbud: Disdik Natuna harus perhatikan kalendar akademik
Ini alasan Jokowi jadikan Natuna tempat observasi WNI dari Wuhan
 

Pewarta: Ogen
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2020

    TAGS:
    Natuna






Kirim email ke