Huang Xi Qiu, Arek Jember yang Membangun RS Pasien Korona di Wuhan


https://bebas.kompas.id/baca/internasional/2020/02/07/huang-xi-qiu-arek-jember-yang-membangun-rs-pasien-korona-di-wuhan/

*Pembangunan rumah sakit darurat untuk penanganan wabah virus korona tipe baru di Wuhan yang selesai dalam waktu singkat telah menarik perhatian dunia. Arsiteknya ternyata adalah arek Jawa Timur kelahiran Jember*.

AFP/STR

Foto udara yang diambil pada 2 Februari 2020 ini memperlihatkan pembangunan Rumah Sakit Huo Shen Shan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, yang hampir selesai. Rumah sakit ini khusus untuk merawat pasien penyakit akibat virus korona tipe baru.

Pembangunan rumah sakit darurat penanganan wabah virus korona tipe baru di Wuhan, China, yang selesai dalam waktu sangat singkat telah menarik perhatian dunia. Arsiteknya ternyata adalah arek Jawa Timur kelahiran Jember.

Arsitek tersebut adalah Profesor Huang Xi Qiu atau Huang Sik Mou dalam dialek Hokkian. Huang, yang sekarang menjabat arsitek kepala di China Zhong Yuan International Engineering Corporation, membangun rumah sakit untuk China Construction Third Engineering Bureau Company Limited.

Rumah Sakit Huo Shen Shan, yang dibangun dengan sistem ”Bandung Bondowoso” alias dikebut dalam waktu singkat itu, berdiri di atas lahan seluas 25.000 meter persegi dengan*kapasitas 1.000 tempat tidur*. Pembangunan kompleks rumah sakit untuk pasien korban infeksi virus korona tipe baru ini selesai dalam waktu *10 hari *dan beroperasi mulai *3 Februari 2020*.

Sucahya Tjoa, kolumnis Kompasiana yang merupakan adik kelas Prof Huang Xi Qiu (79), menceritakan, kakak kelasnya tersebut menempuh pendidikan SD hingga SMP di Zhong Hua Xue Xiao atau Sekolah Tionghoa Jember di bawah yayasan Tiong Hwa Hwee Kwan.

”Selanjutnya, beliau menempuh SMA di Kota Surabaya dan pendidikan tinggi di Tiongkok. Beliau tinggal di Beijing saat ini dan masih fasih berbahasa Indonesia, bahasa Jawa, serta Madura,” kata Sucahya.

AFP/STR

Para pekerja menyiapkan tempat tidur di pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit di Wuhan, Hubei, China, Selasa (4/2/2020). Pemerintah Wuhan berencana mengubah tiga tempat yang ada, termasuk gimnasium, menjadi rumah sakit untuk pasien yang mengalami gejala ringan dari penyakit akibat virus korona baru.

Menurut Sucahya, Profesor Huang pernah ikut reuni sekolah di Jember tahun 2010 saat peringatan 100 Tahun Sekolah Tionghoa Tiong Hwa Hwee Kwan. Hingga kini, Huang masih berhubungan baik dengan teman-teman masa kecilnya di Indonesia.

Rumah sakit di Wuhan tersebut dibangun dari nol dan dikerjakan siang malam untuk dapat segera beroperasi menampung pasien korban infeksi virus korona tipe baru.

Profesor Huang meninggalkan Surabaya tahun 1957 untuk menempuh pendidikan tinggi di Departemen Arsitektur Institut Teknologi Nanjing (sekarang Dong Nan Da Xue) tahun 1959-1964.

Dia melanjutkan pendidikan di Pusat Penelitian Habitat di Fakultas Teknik Universitas Leuven, Belgia, tahun 1984-1988, hingga memperoleh gelar PhD bidang arsitektur perencanaan desain rumah sakit.

Sudah Berlangganan? Silakan Masuk <https://kompas.id/my-account/?utm_source=bebasakses_kompasid&utm_medium=inbody&utm_campaign=page_bebasakses>


   Konten premium, independen.

Anda sedang mengakses konten premium Kompas.id secara gratis.
LANGGANAN AKSES TANPA BATAS <https://gerai.kompas.id/belanja/harian-kompas/kompas-digital-premium/?utm_source=bebasakses_kompasid&utm_medium=inbody&utm_campaign=page_bebasakses>

Hingga kini, Profesor Huang sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam pembangunan rumah sakit di China. Jumlah rumah sakit yang dirancangnya sudah lebih dari 100 unit, dengan total luasan 5,22 juta meter persegi dengan 55.000 tempat tidur pasien.

AFP/STR

Foto udara yang diambil 2 Februari 2020 ini memperlihatkan pembangunan Rumah Sakit Huo Shen Shan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, yang hampir selesai. Arsitek rumah sakit ini adalah Huang Xi Qiu kelahiran Jember, Jawa Timur.

Menurut Sucahya, Huang dinilai berperan membuat perubahan dan inovasi revolusioner dalam tata ruang dan bangunan publik, terutama karena mengedepankan konsep pengaturan matriks, tata letak halaman, dan pergerakan manusia yang lancar untuk menciptakan harmoni antara alam, bangunan, dan manusia. Desain yang dirancang memaksimalkan kehangatan hubungan antara pasien dan tenaga medis.

Atas kinerjanya, Huang mendapat penghargaan Master Desain Nasional tahun 2000, Pekerja Tingkat Lanjut Nasional tahun 1995, dan ikut dalam Kongres Nasional Partai Komunis China Ke-15 tahun 1997.

Kongres ini semacam agenda politik tertinggi dalam sistem tata negara China untuk menentukan agenda pembangunan dan kebijakan lima tahun ke depan. Di Indonesia seperti Sidang Umum DPR dan Pidato Kenegaraan Republik Indonesia.

Huang juga menjadi Direktur Institut Penelitian Teknik Konstruksi Medis. Di tingkat internasional, Profesor Huang menjadi anggota dewan ahli proyek pemulihan dan rekonstruksi pascabencana Bank Dunia. Di dunia akademis, ia menjadi guru besar di Institut Arsitektur dan Teknik Beijing, Universitas Teknologi Beijing, dan Universitas Tenggara.

Dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri China, juru bicara Hua Chun Ying mengatakan, pihaknya mendengar warganet di Indonesia mengagumi Profesor Huang yang membangun rumah sakit di Wuhan dan juga banyak berjasa dalam konstruksi rumah sakit terkait penanganan wabah SARS tahun 2003. ”Profesor Huang punya kenangan indah akan tanah kelahirannya, Indonesia. Tentu ini akan positif bagi hubungan Indonesia dan China,” kata Hua.

AFP/STR

Para pekerja menggarap konstruksi Rumah Sakit Huo Shen Shan di Wuhan, Hubei, China, 2 Februari 2020. Huo Shen Shan berarti Gunung Dewa Api. Rumah sakit ini diarsiteki Huang Xi Qiu yang lahir di Jember, Jawa Timur.

Jember yang menjadi tempat kelahiran Huang adalah kota pusat perkebunan dan perdagangan hasil bumi di kawasan Tapal Kuda, Jawa Timur. Kebudayaan Madura, Jawa, Osing, Arab, dan komunitas Tionghoa mewarnai keberagaman masyarakat Jember.

EditorSRI REJEKI

Kirim email ke