-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://www.antaranews.com/berita/1344650/presiden-jokowi-susun-kebijakan-ekonomi-makro-atasi-pelemahan-global


Presiden Jokowi susun kebijakan ekonomi makro atasi pelemahan global

Senin, 9 Maret 2020 16:43 WIB

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan topik "Kerangka Ekonomi Makro 
dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021 dan Rencana Kerja Pemerintah 2021" 
di kantor presiden Jakarta, Senin (9/3/2020). ANTARA/Desca Lidya Natalia/am.
Saya minta sekali lagi untuk dikalkulasi secara detail mengenai risiko 
pelemahan ekonomi global
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusun sejumlah rencana 
kebijakan ekonomi makro untuk mengatasi dan mengantisipasi pelemahan 
perekonomian global.

"Saya minta sekali lagi untuk dikalkulasi secara detail mengenai risiko 
pelemahan ekonomi global, termasuk akibat dari merebaknya Virus Corona yang 
terjadi di awal tahun ini dan kemungkinan dampak ekonomi lanjutan di tahun 
2021. Kemudian Langkah-langkah mitigasi yang kita kerjakan tahun 2020 harus 
diperkuat lagi untuk tahun 2021," kata Presiden Jokowu di Kantor presiden 
Jakarta, Senin.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan topik 
"Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021 dan Rencana 
Kerja Pemerintah 2021" yang dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para 
menteri kabinet Indonesia Maju.

"Rancangan kebijakan fiskal tahun 2021 yang mampu memperkuat daya tahan ekonomi 
nasional yang mampu mengatasi berbagai risiko yang mungkin muncul dan mampu 
melindungi ekonomi negara kita dari gejolak ekonomi global. Ini perlu juga 
digarisbawahi," ujar Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan walaupun kita menghadapi tekanan ekonomi global, tapi 
Indonesia tetap harus optimistis.

"Pertumbuhan ekonomi kita di tahun lalu, tahun 2019 tercatat 5,02 persen, 
pertumbuhan ini cukup baik di tengah ketidakpastian situasi global dan 
kemungkinan resesi yang sudah terjadi di beberapa negara," ungkap Presiden 
Jokowi.

Baca juga: Presiden perintahkan cari terobosan, tekan dampak Corona pada ekonomi

Presiden pun meminta agar reformasi struktural dapat dijalankan secara 
konsisten.

"Terutama nanti setelah adanya Omnibus Law Cipta Kerja dan Omnibus Law 
Perpajakan, ini akan menciptakan sebuah momentum baru bagi pertumbuhan ekonomi 
negara kita," tambah Presiden Jokowi.

Selanjutnya Presiden Jokowi juga mengingatkan agar ekonomi harus tumbuh secara 
berkualitas sehingga kebijakan fiskal tahun 2021 harus bisa memberikan stimulus.

"Selanjutnya juga memberikan rangsangan, peningkatan daya saing ekonomi 
nasional, penciptaan nilai tambah, serta mendorong pemerataan pembangunan. Daya 
tarik investasi harus terus ditingkatkan agar bisa membuka banyak lagi lapangan 
kerja baru, insentif bagi tumbuhnya industri manufaktur juga harus diberikan, 
terutama yang berkaitan dengan industri padat karya," jelas Presiden.

Presiden meminta agar hilirisasi industri harus terus didorong, termasuk di 
Kawasan Indonesia Bagian Timur.

"Penguatan UMKM harus terus dilakukan sehingga mampu naik kelas masuk dalam 
supply chain nasional maupun supply chain global. Saya minta juga diberikan 
perhatian khusus pada program Kredit Usaha Rakyat, Mekar (Membina Ekonomi 
Keluarga Sejahtera), UMI (Pembiayaan Ultra Mikro) dan juga Bank Wakaf Mikro," 
ungkap Presiden Jokowi.

Selanjutnya, Presiden meminta agar pada 2021 defisit neraca perdagangan dan 
transaksi berjalan harus semakin menurun.

"Sehingga perlu diberikan prioritas pengembangan industri substitusi impor, 
kemudian melanjutkan kebijakan bioenergi ke program B40 dan B50, kemudian 
langkah-langkah terobosan dalam rangka meningkatkan lifting minyak kita," 
tambah Presiden Jokowi.

Terakhir, Presiden menegaskan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul 
melalui program pendidikan, kesehatan, pelatihan vokasional, kartu prakerja dan 
juga program pengentasan kemiskinan.

Baca juga: Menko Airlangga minta segera perbankan implementasikan kebijakan BI



 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2020





Reply via email to