Ini satu lagi cara mikir si kongco yg salah kaprah.Dengan memborong berlebihan, keliatan egoisnya. Orang lain yang telat beli ga dapat apa2.Sekarang di rumah saya kehabisan paper towel. Kepaksa pake serbet ngelapin yg kotor. Beras saya beli. Cuma 1 karung isi 25 kg saja. Buat 3 orang. Isi rumah 3 dewasa 2 anak kecil. 1 anak dan 1 dewasa ga makan nasi. Disini cina2 non tiongkok pada kesebelan sama2 imigran yg dari china main land. Ga tau diri. Tukang rebut antrian dll . Dasar okb. Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone -------- Original message --------From: "ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> Date: 3/10/20 7:09 AM (GMT-08:00) To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>, marthajan04 <marthaja...@yahoo.com> Subject: Re: [GELORA45] "Menghadapi darurat, makin nyata keunggulan Sistem Tiongkok"
Duuuh, ternyata nenek yang satu ini RASIS! Bahkan melecehkan suku dan bangsanya sendiri, ... Bahwa orang Tionghoa ada juga yang serakah tidak perlu disangkal! Tapi, dengan kepanikkan pasar tidak ada barang kebutuhan hidup, siapapun bisa jadi berebutan! Bagaimana kalau kehabisan simpanan beras, minyak, ...bahkan air-minum! Begitulah nampak dibanyak negara terjadi banyak supermarket tidak keburu mengisi kekosongan stock! Khususnya kertas wc! Sifat memborong, serakah tentu saja TIDAK BAIK! Dan harus ada kebijakan mencegah, ... katakanlah dibuat ketentuan seorang hanya boleh beli satu-dua pak, yg berisi 20 rol kertas wc itu! Kan beres, tidak usah terjadi berantem dan berebutan, ... seperti video klipping terlampir dan, ... itu nyonya kulit putih, bukan Tionghoa, lho! Tapi, apa betul ada Tionghoa antri beli senjata di AS? Untuk apa, ya? Untuk nembak virus Covid-19??? Tapi lagi, apa dikira mereka yang berani beli senjata pasti tidak bisa nembak??? Salah2 mereka sebelum ke AS di Tiongkok dulu pernah ikut milisia dan penembak jitu, ... Date: Tue, 10 Mar 2020 04:18:53 -0700 From: marthajan04 marthaja...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> Duh, disini yg panik itu warga dari China Tiongkok sendiri. Orang lain tenang2 saja. Daerah2 yg banyak imigran Tiongkoknya yg. nyerbu supermarket. Beras, tissue, paper towel, masker, hand sanitizer sampe kosong di supermarket. Yg menggelikan lagi kabarnya china2 asal tiongkok berbaris beli senjata. Padahal cara makenya saja ga ngarti .... 🤣🤣🤣 Takut ditembaki bule. Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone -------- Original message -------- From: "ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> Date: 3/10/20 1:52 AM (GMT-08:00) To: "B.H. Jo" <b...@yahoo.com>, GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] "Menghadapi darurat, makin nyata keunggulan Sistem Tiongkok" Syukurlah kalau terjemahan saya bisa dibaca dan dimengerti dengan baik, bung Jo! Pertama kali dalam hidup bahasa Indonesia saya dipuji, ... padahal dirumah dulu penguasaan bahasa saya paling bapet, lho! Setiap kali ulangan/ujian sekolah juga hanya pas-pasan untuk lulus saja. Memang aneh, kenapa pemerintah Amerika begitu kedodoran dalam hadapi wabah yang menimpa masyarakat. Begitu KEJAMnya membiarkan warganya sendiri mati begitu buuaaanyak, hanya karena wabah flu saja!!! Rupanya pemerintah memang tidak mengutamakan kepentingan dan keselamatan rakyat, begitu terjadi wabah flu ditahun 2009, begitu pula yang merebak sejak Sept. 2019 sampai sekarang ini! Boleh saja membiarkan warganya mati diatas belasan ribu, TANPA ada usaha efeiktif menyembuhkan bahakn mencegah kematian sebegitu banyak! Trump malah tega-teganya bilang Covid-19 tidak beda dengan wabah flu umumnya, diobiarkan pun bisa sembuh sendiri! Masker pun TIDAK usah dipakai orang sehat! ucapan ucapan absurd! Rupanya dia hanya utamakan jangan sampai terjadi panik, gaduh, kekacauan dalam masyarakat yang akibatkan ekonomi mandeg dan mengganggu kemenangan pilpres tahun 2020 ini! Alasan berikut, rupanya sampai sekarang Amerika belum punya test kits Covid-19 yg cukup! Jadi, dilewatkan saja tanpa test, ... dianggap flu biasa. Masker juga TIDAK CUKUP untuk warga, mau import didunia juga sedang krisis, kekurangan masker, ... mau produksi sendiri ternyata bahan bakunya juga harus import dari Tiongkok! Celaka! Pajak import barang Tiongkok sudah dinaikkan 25%, jadi harus diralat, untuk pengobatan yang diperlukan bebas pajak! Hahahaa, ... Entahlah bagaimana pemerintah mengatasi kegawatan wabah epidemi yang segera meledak ditengah masyarakat, ... sudah masuk Pentagon bahkan senator, ... Mudah-mudahan saja angka kematian tidak terlalu tinggi, ... orang Amerika yang gede-gede itu mempunyai daya tahan tubuh yang cukup kuat menghadapi covid-19! On 10/3/2020 下午1:25, B.H. Jo wrote: Bung Chan, Per-tama2 saya mengacungkan jempol dgn penterjemahan artikel oleh bung Chan yg bahasa Indonesia yg baik. Bhs Indonesia saya sudah sering semrawut dan campur-aduk dgn bhs lain, terutama bhs Inggris. Semua/banyak negara banyak yg memuji tindakan menanggulangi coronavirus, yg bisa ditiru oleh negara2 lain. Amerika sekarang baru kalang-kabut bagaimana utk mengkontrol penyebaran virus ini. Padahal penyebaran virus ini sudah diperlambat dgn adanya karantin di Hubei dimana negara2 lain lebih banyak waktu utk mengkontrol virus ini. Kita tidak tahu berapa banyak yg menjadi carrier dari virus ini di Amerika sebab Amerika kekurangan test kits nya. Misal, Korea Selatan bisa melakukan 15000 test setiap hari. Sedangkan AS, minggu yg lalu, cuma mempunyai 750 test kits. Apalagi, entah, orang kalau minta di test thd virus ini, mesti bayar atau tidak. Yang lebih "jahat" lagi tindakan Tkk utk menghambat atau mengkontrol penyebaran virus ini dgn karantin yg dipuji oleh banyak negara (malahan ditiru oleh Italia) di-olok2 di Amerika dimana katanya melanggar human rights dsb., hanya utk menjatuhkan Tkk. Salam, BH Jo On Monday, March 9, 2020, 10:29:17 PM CST, ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote: "Menghadapi darurat, makin nyata keunggulan Sistem Tiongkok" —— Media asing menilai tinggi tindakan Tiongkok mencegah dan mengendalikan epidemi <<Harian Rakyat>> 10 Maret 2020 http://paper.people.com.cn/rmrb/page/2020-03/10/03/rmrb2020031003.pdf Diterjemahkan oleh: ChanCT Dalam beberapa hari terakhir, langkah-langkah tegas Tiongkok dengan hasil positif dalam memerangi epidemi pneumonia corona baru telah menarik perhatian besar dari media luar negeri. Banyak laporan dan komentar media menunjukkan bahwa usaha pencegahan dan pengendalian epidemi telah dilakukan Tionghoa secara efisien dan teratur, sepenuhnya menunjukkan keunggulan signifikan dari kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok dan sistem sosialis dengan karakteristik Tiongkok. "Kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok dan keunggulan sistem Tiongkok adalah sebab utama bisa tercapai hasil positif dalam usaha pencegahan dan pengendalian Epidemi” Banyak media asing menyatakan dalam laporan bahwa langkah-langkah Tiongkok untuk merespons epidemi itu sangat cepat, efisien dan efektif. Tulisan di situs web "World News" Jerman menyatakan: "Dalam menghadapi keadaan darurat, sistem Tiongkok telah memberikan efektivitas luar biasa. Respons yang kuat hanya dapat dicapai di bawah sistem dengan sumber daya manusia dan material yang memadai dan sistem yang dikelola dengan baik." Surat kabar "Harian Buruh", peredaran terbesar di Rusia, menyatakan bahwa jumlah kasus yang dikonfirmasi menurun Tiongkok, tidak diragukan lagi berkat tindakan kuat yang diambil oleh pemerintah Tiongkok. "Pada saat darurat, terlihat keunggulan sistem Tiongkok." Dari pusat sampai daerah, Tiongkok telah memperlihatkan keberhasilan kekuatan mobilisasi dan kemampuan organisasi yang rapih, dan dapat mengalokasikan sumber daya manusia ke tempat-tempat yang paling dibutuhkan dalam keadaan darurat. "Inilah keunggulan sistim Tiongkok sekarang yang berhasil efektif menghentikan penularan epidemi." "Harian Rusia" dalam sebuah tulisan akademisi Rusia yang menyatakan: "Pemerintah Tiongkok mengambil langkah-langkah cepat dan tegas. Mobilisasi sosial berskala besar seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat dunia. Sebab keberhasilan positif dari usaha pencegahan dan pengendalian terletak pada keunggulan kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok dan sistem Tiongkok!" Sebuah tulisan di "Harian Konstitusi" Mesir menyatakan: "Perjuangan Tiongkok melawan epidemi semakin mendapatkan hasil yang lebih nyata, juga telah memberikan kontribusi positif untuk menjaga keamanan kesehatan publik didunia dan kesehatan umat manusia. Tiongkok pasti akan mencapai kemenangan akhir, yang menunjukkan Keunggulan Sistem Tiongkok dan kemampuan Tiongkok yang sangat kuat untuk berkoordinasi dan berorganisasi." "Kecepatan Tiongkok dan Kemampuan Tiongkok Menunjukkan Kepada Dunia Keyakinan Keberhasilan Memerangi Epidemi" Bruce Elward, kepala tim ahli WHO dalam kunjungan kerja diTiongkok, saat wawancara dengan "Global Post" Kanada menyatakan: kecepatan usaha pencegahan, penyebaran epidemi sangat penting. "Tidak ada negara yang bertindak secepat Tiongkok. Tiongkok telah menutup jalur keluar-masuk di Provinsi Hubei, secara ketat mengontrol pergerakan personal, dan mengambil langkah-langkah kontrol yang belum pernah terjadi sebelumnya." Elward memuji tinggi penanganan Tiongkok. "Pencegahan dan pengontrolan epidemi seperti pertempuran. Dan faktor-faktor yang menentukan hasil perang termasuk kepemimpinan, propaganda, dan komunikasi dengan rakyat. Tiongkok melakukan banyak pengalaman bisa diteladani. " "Daily Mirror" Jerman mengutip Christian Drosten, direktur Institute of Virology di Charité Medical School Berlin, yang memuji "aksi heroik Tiongkok dalam menghadapi epidemi" untuk merebut waktu dalam perang global melawan epidemi. Usama Hamunda, direktur Departemen Epidemiologi Infectious di Robert Koch Institute di Jerman, memuji Tiongkok berkemampuan mengirim lebih dari 40.000 tim-medis dari seluruh negeri untuk membantu Wuhan. "Jika dunia bisa seperti Tiongkok, kita pasti dapat berhasil menghentikan penyebaran epidemi." Julio Yao Villares, seorang sarjana hubungan internasional Panama dan ketua kehormatan Centre for Strategic Studies di Asia, telah berturut-turut mengeluarkan tulisan di Harian Bintang. "Tiongkok bersatu dalam satu hati, menunjukkan kecepatan Tiongkok dan kekuatan Tiongkok kepada dunia keyakinan keberhasilan positif dari perang melawan epidemi, yang layak mendapat pujian dan pembelajaran dari masyarakat internasional." Villarres menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok mengambil sikap bertanggung jawab tinggi dalam langkah-langkah pencegahan dan pengontrolan sangat ketat, yang secara terperinci layak di evaluasi Direktur Jenderal WHO Tedros, "Tiongkok telah menetapkan tolok ukur baru untuk pencegahan epidemi di berbagai negara." Tiongkok telah memberikan kontribusi besar dalam usaha menjaga keamanan kesehatan masyarakat regional dan global. "Pemerintah Tiongkok mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat, dan menunjukkan semangat profesional yang mengagumkan dalam perang melawan epidemi" Setelah wabah epidemi, beberapa teman asing memilih untuk tetap di Wuhan dan bekerja bersama warga Wuhan memerangi epidemi. Pemuda Fiji Warren Kapoor adalah mahasiswa pascasarjana di bidang teknik sipil di Universitas Teknologi Wuhan. "Harian Matahari Fiji" berkomentar: "Pelajar Fiji di Wuhan, Tiongkok, penuh percaya diri dengan langkah-langkah yang diambil oleh Tiongkok." Kapoor menyatakan kepada wartawan bahwa pemerintah Tiongkok melakukan yang terbaik dengan menjaga komunikasi yang erat dengan kedutaan dan konsulat berbagai negara di Tiongkok. Memastikan kesehatan dan keselamatan warga asing dari berbagai negara di Tiongkok. Di Tiongkok, semua orang berbuat yang terbaik untuk memerangi epidemi. "Pemerintah Tiongkok sangat mementingkan kesehatan dan keselamatan masyarakat, dan telah menunjukkan profesional yang mengagumkan dalam memerangi epidemi." Situs web Independent Media Afrika Selatan memuat sebuah tulisan yang menghargai kinerja Tiongkok dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah epidemi ini. Menurut tulisan itu, di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok, situasi pencegahan dan pengontrolan epidemi Tiongkok terus membaik, dan penambahan kasus baru setiap hari di Wuhan terus berkurang. Ahli patogen A.S. Sierra Maded mengatakan dalam sebuah wawancara dengan National Broadcasting Corporation: "Tiongkok baik-baik saja. Mereka mengambil serangkaian langkah-langkah di bidang kesehatan masyarakat. Kami percaya bahwa epidemi segera akan terkendali." (Berita dari Beijing, Berlin, Kairo, Johannesburg, Rio de Janeiro, Canberra, 9 Maret, Reporter Li Feng, Wang Xinping, Hua Fang, Huang Peizhao, Li Yanyan, Li Xiaoxiao, Chen Xiaowei)