https://www.alinea.id/nasional/presiden-jokowi-tambah-frekuensi-minum-jamu-b1ZJF9ssx



Akibat coronavirus, Presiden Jokowi tambah frekuensi minum jamuPresiden
Jokowi yang berdarah asli Jawa itu memang selama ini dikenal gemar minum
jamu.
[image: Hermansah]
Hermansah <https://www.alinea.id/me/hermansah>Kamis, 12 Mar 2020 13:34 WIB

Presiden Joko Widodo <https://www.alinea.id/tag/joko-widodo> mengaku
menambah frekuensi minum jamu menjadi lebih sering dari semula hanya pada
pagi hari, menjadi tiga kali dalam sehari untuk mencegah coronavirus
<https://www.alinea.id/tag/covid-19>.

“Saya biasanya tiap hari minum itu, temulawak, jahe, serei, kunyit saya
campur, saya minum hanya pagi. Sekarang karena ada corona
<https://www.alinea.id/tag/covid-19>, saya minumnya pagi, siang, malam,”
kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pembukaan The 2nd Asian
Agriculture & Food Forum di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3).

Secara khusus, ia membocorkan resep jamu yang biasa diminumnya, yakni jahe
merah, temulawak, serei, kunyit, yang semuanya dicampur menjadi satu.

Bahkan, ia mengganti suguhan minuman teh untuk tamu dengan resep jejamuan
tersebut.
BACA JUGA

   - Akibat coronavirus, Presiden Jokowi tambah frekuensi minum jamu
   
<https://www.alinea.id/nasional/presiden-jokowi-tambah-frekuensi-minum-jamu-b1ZJF9ssx>
   - Akibat coronavirus, Presiden Jokowi tambah frekuensi minum jamu
   
<https://www.alinea.id/nasional/presiden-jokowi-tambah-frekuensi-minum-jamu-b1ZJF9ssx>
   - Antisipasi tekanan pariwisata, Pemerintah akan putuskan kebijakan
   fiskal
   
<https://www.alinea.id/bisnis/pemerintah-akan-putuskan-kebijakan-fiskal-b1ZIo9rOU>

“Sekarang tamu-tamu saya, kalau pagi, siang, dan malam saya beri minuman
itu, bukan teh, tetapi temulawak, jahe, serei, kunyit, campur jadi satu,”
katanya.

Presiden mengingatkan harga rempah-rempah tersebut sudah naik hingga 4-5
kali lipat.

“Hati-hati sekarang ini harganya naik sampai 4 kali lipat, 5 kali lipat.
Jahe merah, temulawak, kunyit. Naik sampai 3, 4, 5 kali lipat. Biasanya
kalau mencari mudah,” katanya.

Ia sendiri mengaku makin susah mencari rempah di pasaran karena banyak yang
mengonsumsinya. (Ant)

Kirim email ke