Seru MUI: Lockdown, Pak! Realokasi Anggaran Ibu Kota Baru untuk Corona

https://i-invdn-com.akamaized.net/news/providers/wartaEkonomi.png
<https://id.investing.com/news/economy> Ekonomi1 jam yang lalu (29/03/2020
15:45)


Komenrar : Seruan MUI itu harus di dukukung!


Menurut pengamatam saya rezim Jokowi; Pasti akan menolak seruan MUI
tersebut, karena strategi pembangunan kota Baru bagi rezim Jokowi  sudah
ditetapkan sebagai  HARGA MATI : Sikap seperti itu saya tanggapi sebagai
seikap yang bearoma : SAYANG UANG,TIDAK SAYANG NYAWA ORANG. Jika ini yang
terjadi, maka bisa dipercaya bahwa rezim Jokowi dan BPIP- nya  belum melek
Pancasika, atau memang tidak faham Pancasila.


Roeslan.


 


Seru MUI: Lockdown, Pak! Realokasi Anggaran Ibu Kota Baru untuk Corona


https://i-invdn-com.akamaized.net/news/providers/wartaEkonomi.png
<https://id.investing.com/news/economy> Ekonomi1 jam yang lalu (29/03/2020
15:45)

 

C Warta Ekonomi. Seru MUI: Lockdown, Pak! Realokasi Anggaran Ibu Kota Baru
untuk Corona

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (
<https://www.wartaekonomi.co.id/tag4593/majelis-ulama-indonesia-mui> MUI),
<https://www.wartaekonomi.co.id/tag15768/anwar-abbas> Anwar Abbas, meminta
pemerintah melakukan karantina atau lockdown secara menyeluruh. Hal itu demi
keselamatan jiwa serta kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang sedang
terkena wabah virus corona atau Covid 19.

"Melakukan total lockdown di seluruh negeri dan atau local lockdown untuk
jangka waktu tertentu sesuai dengan pertimbangan dari para ahli," kata Anwar
Abbas, Minggu (29/3/2020).

Baca Juga:
<https://www.wartaekonomi.co.id/read278508/tegas-mui-ingatkan-hindari-kerumu
nan-termasuk-ibadah> Tegas, MUI Ingatkan Hindari Kerumunan Termasuk Ibadah

Anwar juga meminta pemerintah tegas saat kebijakan lockdown tersebut
diambil. Seperti benar-benar menindak tegas mereka yang melanggar ketentuan
lockdown tersebut.

Kemudian, dia juga menyarankan pemerintah melakukan realokasi seluruh atau
sebagian anggaran infrastruktur yang ada saat ini untuk digunakan bagi
kepentingan memutus penyebaran virus corona. Termasuk, anggaran terkait
pemindahan ibu kota baru.

"Menunda penggunaan rencana anggaran pemindahan ibu kota untuk yang tahun
2020 ini seluruhnya dan atau sebagiannya bagi dipergunakan untuk menolong
ekonomi rakyat dan memulihkan perekonomian nasional," ucap Anwar.

Selain pemerintah, Anwar juga mengharapkan bantuan dari para pengusaha.
Mereka juga diminta untuk memberikan donasi untuk penanganan pandemi corona
ini.

"Memanggil para pengusaha besar dan mewajibkan mereka untuk memberikan
bantuan bagi penanganan kasus corona dan mengatasi persoalan ekonomi yang
dialami oleh masyarakat lapis bawah," kata Anwar.

Seperti diketahui, dalam sepekan jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia
terus bertambah. Sementara itu, beberapa pemerintah daerah berinisiasi
menutup akses masuk dan keluar wilayahnya mencegah penyebaran corona.

Namun demikian, Presiden
<https://www.wartaekonomi.co.id/tag3849/joko-widodo-jokowi> Jokowi punya
kebijakan berbeda. Dalam rapat terbatas dengan 34 gubernur se-Indonesia
melalui video conference, Selasa (24/3) lalu, Presiden Jokowi mengutarakan
alasan mengapa Pemerintah Indonesia tidak memilih kebijakan "lockdown".

Menurutnya, setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki
budaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda.

Karenanya setelah mempelajari sejumlah langkah yang diterapkan oleh
negara-negara lain dalam menghadapi wabah virus corona, ia menegaskan
langkah yang paling pas untuk Indonesia adalah menjaga jarak fisik atau
physical distancing.

Penulis: Redaksi
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Foto: Istimewa

 

  • [GELORA45] Seru MUI: Lockdown,... Roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45]

Kirim email ke