-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4965465/17-dokter-indonesia-gugur-selama-pandemi-virus-corona-ini-daftarnya?tag_from=wp_nhl_7


 Sabtu, 04 Apr 2020 20:26 WIB

17 Dokter Indonesia Gugur Selama Pandemi Virus Corona, Ini Daftarnya

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Share 0
Tweet 0
Share 0
37 komentar
White chalk drawing as black ribbon shape on black board background (Concept 
for symbol of remembrance or mourning) Beberapa pejuang kesehatan meninggal 
saat bertugas di di garda depan penanganan COVID-19. (Foto: Getty 
Images/iStockphoto/bankrx)
Jakarta -

Gugurnya sejumlah tenaga medis selama pandemi virus corona COVID-19 jadi 
sorotan. Tercatat 17 dokter meninggal dunia sejak penyakit baru ini mewabah di 
Indonesia.

Di luar angka tersebut, masih banyak pejuang-pejuang di garda depan penanganan 
COVID-19 yang juga gugur meski tidak secara langsung terkait penyakit tersebut. 
Seperti dr Toni D Silitonga dari IDI Bandung Barat misalnya, yang meninggal 
karena serangan jantung.

Namun Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut, almarhum 
merupakan anggota Satgas Tim Penanggulangan Covid-19 IDI Bandung Barat.

"Beliau berpulang karena kelelahan dan adanya serangan jantung," tulis PB IDI 
dalam salah satu unggahan di Twitter.

Sebagian yang lain meninggal karena tertular COVID-19 saat berada di garda 
depan, menangani maupun berinteraksi langsung dengan pasien positif.

Salah satu faktor yang banyak disorot adalah minimnya APD (Alat Pelindung Diri) 
yang tersedia. Dalam sebuah foto yang viral di media sosial, seorang dokter 
yang diyakini sebagai almarhum dr Bernadette Albertine Francisca tengah 
menjalankan praktik dengan APD seadanya dari jas hujan plastik.

"Iya, itu beliau (dr Bernadette). Kemungkinan di RS Bhayangkara (foto 
diambil)," kata Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik 
Malik.
Baca juga: Kisah Petugas Lab Pengambil Swab Pasien Corona di Jakarta

Berikut ini daftar 17 dokter yang meninggal dengan status Pasien Dalam 
Pengawasan (PDP) maupun positif tertular COVID-19.

    Prof. Dr. dr. Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar Farmakologi FK UGM)
    Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna (Guru Besar FKM UI)
    dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
    dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
    dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jaksel)
    dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
    dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
    dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan, IDI Jaktim)
    dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU, IDI Medan)
    dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Cabang 
Prabumulih)
    dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
    Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS di RSAL Mintohardjo. (IDI Jakpus)
    Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
    dr. Bernadetta Tuwsnakotta Sp THT - Meninggal di RSUP Dr. Wahidin 
Sudirohusodo (IDI Makassar)
    Dr. dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) - Meninggal di RS Persahabatan (IDI 
Jaksel)
    dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangsel)
    dr. Heru S. - Meninggal di RSPP (FK UNDIP)

Baca juga: Update Corona di Indonesia 4 April: 2.092 Positif, 150 Sembuh, 191 
Meninggal


Simak Video "Geser China, AS Jadi Pusat Pandemi Virus Corona COVID-19"

(up/fds)
virus corona covid-19 pandemi virus corona wni positif corona pb idi 





Reply via email to