-- j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>
https://travel.detik.com/travel-news/d-4968822/warga-china-banjiri-tempat-wisata-ahli-takut-ada-gelombang-ketiga-corona?tag_from=wp_belt_lifestyle Selasa, 07 Apr 2020 20:40 WIB TRAVEL NEWS Warga China Banjiri Tempat Wisata, Ahli Takut Ada Gelombang Ketiga Corona Ahmad Masaul Khoiri detikTravel Share 0 Tweet 0 Share 0 7 komentar Wisatawan China dalam Festival Qingming di Beijing pada 6 April kemarin (Foto: CNN) Jakarta - Otoritas kesehatan setempat masih memberi peringatan bahaya penyebaran virus Corona selama libur akhir pekan itu. Pada pukul 07.48, pengelola wisata Gunung Huangshan, Provinsi Anhui telah menutup gerbangnya karena sudah ada 20.000 wisatawan di dalamnya di hari itu. Di tempat lain, di Shanghai Bund juga dipenuhi turis setelah sepi selama berminggu-minggu. Restoran-restoran tutup lebih cepat dan beberapa di antaranya memerlukan reservasi. Hal serupa juga terjadi di ibu kota Beijing. Warga lokal berbondong-bondong ke taman kota dan ruang terbuka setelah berdiam diri selama lebih tiga bulan di rumah. Virus Corona telah menginfeksi lebih dari satu juta orang dari berbagai negara. Ribuan kasus baru menginfeksi orang China setiap hari, namun dalam beberapa minggu terkahir tingkat infeksi telah melambat secara signifikan. Pada hari Senin, China melaporkan 39 kasus baru, satu di antaranya adalah kasus impor. Hingga saat ini, China telah mencatat 82.641 kasus dan 3.335 kematian. Ketika pemerintah perlahan-lahan melonggarkan pembatasan, para ahli kesehatan China mendesak masyarakat untuk terus hati-hati. Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan kepada Health Times pada hari Kamis bahwa China belum melihat akhir dari pandemi COVID-19. Baca juga: Gunung di China Langsung Diserbu 20.000 Turis Setelah Lockdown Dilonggarkan Wisatawan China di Pandemi CoronaWisatawan China di Gunung Kuning atau Huangshan di Anhui, China (Foto: CNN) "Corona di China tidak mendekati akhir, tapi telah memasuki tahap baru. Dengan pandemi global yang masih berkobar, China belum mencapai akhir," katanya. Dengan jumlah infeksi baru menurun, pemerintah secara bertahap menghidupkan kembali industri manufaktur dan jasa. Dalam beberapa minggu terakhir, ada tanda-tanda bahwa pemerintah khawatir akan memicu gelombang kedua infeksi di negaranya jika membuka terlalu cepat. Rencana untuk membuka kembali bioskop dibatalkan pada akhir Maret, kurang dari dua minggu setelah mereka diminta untuk membuka kembali. Banyak tempat wisata di Shanghai buka selama 10 hari sebelum ditutup kembali pada 31 Maret. Foto-foto wisatawan yang berlibur ke Gunung Kuning menjadi sorotan dan mendapat sorotan dari Partai Komunis, diperingatkan agar jangan berkumpul. Setelah dikritik dari sana-sini, Huangshan mengumumkan menutup pintu gerbangnya. Halaman selanjutnya: Gelombang ketiga virus Corona Selanjutnya Halaman 1 2 ----------- https://travel.detik.com/travel-news/d-4968822/warga-china-banjiri-tempat-wisata-ahli-takut-ada-gelombang-ketiga-corona/2 Selasa, 07 Apr 2020 20:40 WIB TRAVEL NEWS Warga China Banjiri Tempat Wisata, Ahli Takut Ada Gelombang Ketiga Corona Ahmad Masaul Khoiri detikTravel Share 0 Tweet 0 Share 0 7 komentar Wisatawan China dalam Festival Qingming di Beijing pada 6 April kemarin (Foto: CNN) Gelombang ketiga virus Corona Kekhawatiran tentang cepatnya kelonggaran pembatasan di China telah menyebabkan para ahli dan otoritas Hong Kong memperingatkan kemungkinan gelombang ketiga infeksi Corona di kota itu. Ahli epidemiologi Hong Kong, Yuen Kwok-yung, mengatakan bahwa mungkin ada gelombang baru infeksi Corona di China daratan. Itu di belakang infeksi impor dari Eropa dan AS. "Jadi di Hong Kong, kita mungkin akan diserang gelombang ketiga yang datang dari daratan setelah gelombang kedua. Epidemi masih serius di masyarakat. Pada tahap ini, masih belum optimis. Yang paling mengkhawatirkan adalah pengujian yang tidak memadai pada pasien dengan gejala ringan, yang mencegah kita memutus rantai penularan," katanya. Pusat keuangan global masih berusaha menahan gelombang kedua virus Corona yang berasal dari kasus impor. Itu berbarengan dengan kembali para ekspatriat dari Eropa dan Inggris yang menyebabkan wabah baru pada akhir Maret. Hanya dalam waktu kurang dari dua minggu, jumlah infeksi lokal telah meningkat dari 317 menjadi hampir 900. Dalam pertemuan Dewan Eksekutif Hong Kong, Bernard Chan, mengatakan bahwa pemerintah kota itu memiliki langkah-langkah yang lebih tegas untuk mengendalikan virus Corona. Jika diperlukan mereka akan meminta restoran hanya melayani take away atau lockdown kota meski berimbas pada kepanikan atau lebih buruk. ---- Traveler Punya pengalaman Traveling di berbagai tempat menarik? Kirim Artikelmu di Link Ini Halaman 1 2 Tampilkan Semua Artikel Selanjutnya Wishnutama Alihkan Dana Kementerian Rp 500 Miliar untuk Hadang Corona