1.: Punya Banyak Kekuasaan, Rizal Ramli: Jokowi Kok Malah Niru Santa Claus Selasa, 28/04/2020 12:58 WIB https://www.law-justice.co/artikel/85609/punya-banyak-kekuasaan-rizal-ramli-jokowi-kok-malah-niru-santa-claus/
Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo kembali membagi-bagikan bungkusan sembako kepada masyarakat secara langsung di jalan. Kejadian itu terjadi di jalan sekitaran Bogor pada Minggu sore (26/4). Sebuah video menunjukkan iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo di sebuah jalan. Tak lama berselang, mobil yang berada di belakang Jokowi mengeluarkan bingkisan dan membagikannya melalui jendela mobil ke rakyat. Rakyat berbondong-bondong menghampiri dan satu per satu mendapat bingkisan tersebut. Jokowi sepertinya tahan dengan kritik. Pasalnya aksi serupa yang pernah dilakukan di Jakarta dan Bogor sempat dihujani kritik lantaran menimbulkan orang berkerumun. Hal itu bertentangan dengan physical distancing yang selalu diserukan pemerintah ke rakyat. Terlepas dari polemik itu, tokoh nasional DR. Rizal Ramli justru mengkritik cara Jokowi dalam menyejahterakan rakyat. Sebagai seorang presiden, sambungnya, Jokowi punya banyak kekuasaan untuk menjadikan rakyat hidup sejahtera dengan mengeluarkan kebijakan. Bukan malah memberi bingkisan layaknya Santa Claus. “Wong presiden punya banyak kekuasaan untuk membuat rakyat hidup lebih baik. Lho ini kok mau niru Santa Claus?” ujarnya di akun Twitternya, Senin (27/4). Tidak hanya itu, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini juga menyindir Jokowi yang melakukan kegiatan layaknya calon legislatif yang masih butuh pencitraan. Biasanya mereka menghampiri warga dan membagi-bagikan bingkisan agar diakui telah berbuat untuk rakyat. “Sebegitu haus pengakuan kah,” sindirnya. (rmol.id) (Annisa\Editor) 2.: Jokowi Bagi Sembako di Jalan Lagi, Roy Suryo: Ingat Rakyat RI 270 Juta Kamis, 23/04/2020 07:12 WIB https://www.law-justice.co/artikel/85307/jokowi-bagi-sembako-di-jalan-lagi-roy-suryo-ingat-rakyat-ri-270-juta/ Jakarta, law-justice.co - Cara Presiden Joko Widodo memberi bantuan ke rakyat kembali menuai sorotan. Sebab, Jokowi kembali membagi-bagikan sembako di jalanan dari mobil dinasnya. Aksi ini pun mendapat perhatian dari pemerhati kesehatan Roy Suryo. Melalui akun Twitter pribadinya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengeluarkan pernyataan satire. “Tweeps, kalimat saya mirip seperti 2 minggu lalu, Terima kasih Pak Jokowi. Mantap ini, langsung diberikan dari Mobil SEC dan diterima rakyat yang berlari-lari di sepanjang jalan,” sindirnya melaui akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Rabu (22/4). Kicauan Roy ini juga turut memposting video berdurasi 26 detik yang memperlihatkan mobil Paspampres tengah membagikan sembako dan di belakangnya persis mobil yang ditumpangi oleh Presiden Jokowi. Roy Suryo mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk berlaku adil. Artinya, 270 juta penduduk Indonesia harus dikelilingi agar dapat bungkusan sembako serupa. Mantan anggota DPR dari Partai Demokrat itu juga meminta Jokowi mematuhi aturan pemerintah untuk menjaga jarak atau physical distancing selama wabah Covid-19. “Hati-hati tetap pakai masker dan berlakukan azas #SocialDistancing ya. Jangan lupa penduduk +62 itu 270 juta Jiwa. Top!” sambungnya. Pembagian sembako oleh Presiden Jokowi kerap mendapat kritik lantaran beberapa kali menimbulkan kerumunan massa. Aksi itu dilakukan di Jakarta dan Bogor, lokasinya dekat dengan Istana Presiden. (rmol.id). (Annisa\Editor) 3.: Ketahui! Begini Cara Kerja Virus Corona dalam Tubuh Manusia Selasa, 28/04/2020 15:47 WIB https://www.law-justice.co/artikel/85623/ketahui-begini-cara-kerja-virus-corona-dalam-tubuh-manusia/ Jakarta, law-justice.co - Dokter Atoillah Isvandiary membagikan pengetahuannya mengenai perjalanan Covid-19 sampai di tubuh manusia dari manusia lainnya. “Saya akan coba menyederhanakan cerita. Agar tak bikin cemas, apalagi was-was, tapi tetap awas. Karena covid-19 ini penyakit "rahasia ilahi" yang hingga kini masih bikin terkaget-kaget para ahli, tapi kalau kita sikapi dengan pas insya Allah kita akan tetap sehat jasmani dan rohani,” demikain catatan dr Atoillah seperti disampaikan dalam akun media sosialnya. Menurut dia, untuk itu harus paham betul bagaimana perjalanan penyakit tersebut, meskipun semua masih belum paham betul bagaimana sebenarnya ia bisa menular. Berawal dari hari ketika seseorang terinfeksi virus ini (hari 0, garis biru). Nama virus penyebab covid-19 ini adalah virus SARS-CoV-2. Ketika ia mulai menyelinap masuk ke dalam tubuh kita, lewat hidung, mulut, dan mungkin kelopak mata, maka virus ini mulai berkembang biak, tapi tak bikin kita merasa sakit. Bahkan kita tak sadar kalau di dalam tubuh kita virus ini mulai memperbanyak dirinya, dan mulai berperang dengan sistem imun kita yang di level sederhana. Garis biru ini menggambarkan keberadaan virusnya. Coba lihat, semakin hari semakin tinggi. Artinya, virus SARS-CoV-2 ini semakin hari semakin banyak "kloning"nya. Sepanjang garis biru ini, hari ke-0 hingga hari ke 28, bila kita diperiksa dengan PCR (dari hapusan lendir di tenggorokan dan pangkal hidung) maka hasilnya akan positif. Karena PCR ini fungsinya mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 ini. Jadi, walaupun kita sudah terinfeksi SARS-CoV-2, kalau diperiksa PCR nya pada hari ke 29 atau lebih (artinya sebulan setelah terinfeksi), PCR nya akan negatif, karena virusnya sudah tidak ada. “Apakah virusnya sudah tidak ada?. Virusnya sudah habis dibabat oleh sistem imun kita yang levelnya lebih tinggi, namanya antibodi. Ada dua antibodi yang akan melawan virus corona ini, yaitu IgM (garis hijau, mulai diproduksi tubuh kita pada hari ke-7 setelah infeksi) dan IgG (garis merah, mulai diproduksi pada hari ke 14, dua minggu setelah virus ini pertama kali masuk ke dalam tubuh kita)." Dengan adanya antibodi ini, atas izin Allah SWT tentunya, jalannya pertempuran mulai berubah. Virus mulai kalah dan lama-lama habis di hari ke 28. Meskipun antibodi IgM sudah tidak lagi diproduksi tubuh di hari ke 21, tapi perjuangannya masih diteruskan oleh IgG sampai agak lama. Entah berapa lama. Tapi yang jelas, virusnya akan hilang lebih dulu sebelum produksi IgG habis. Apakah dengan begitu, berarti orang yang terinfeksi covid-19 bisa sembuh total? Dokter Atoillah mengatakan bisa tapi ada syarat dan ketentuan berlaku. “Yaitu: kita tak punya penyakit yang membuat tubuh kita gampang dirusak virus SARS-CoV-2 ini, seperti kencing manis, darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru, dan usia kita nggak terlalu tua. “ Karena itu jangan sampai covid-19 yang kita derita sampai membuat radang paru atau pneumonia, karena risiko kematian jadi meningkat. Taruh kata nantinya sembuh, kalau sudah pneumonia maka paru-paru kita akan cacat yang membuat nafas kita jadi gampang ngos-ngosan. Meski begitu ada yang masih muda, tidak punya penyakit apapun, tetap meninggal dunia? “Nah, itulah yang saya bilang: rahasia ilahi. Tapi itu tak banyak, hanya 20%. Sisanya, sekitar 60%, yang bisa meninggal kena covid-19 ini ya yang seperti saya sebutkan di atas.” Dokter Atoillah menambahkan jadi, biasanya, gejala sakit covid-19 ini akan mulai terasa pada hari ke-5 setelah terinfeksi. Karena yang menghadapi virus SARS-CoV-2 ini masih sistem imun ecek-ecek. Antibodi belum diproduksi. Karena antibodi belum diproduksi, kalau orang yang batuk dan demam serta nyeri telan bila diperiksa dengan rapid test di hari ke-0 hingga hari ke-6 tentu hasilnya negatif, karena, berbeda dengan PCR yang memeriksa keberadaan virusnya, rapid test ini (umumnya) memeriksa kemunculan antibodi. Jadi, kalau tidak diperiksa PCR tapi diperiksa rapid test dan hasilnya negatif, jangan gembira dulu. Siapa tahu harinya belum pas. Karena itu, pemeriksaan PCR adalah pemeriksaan yang lebih akurat dibanding rapid test, walaupun lebih lama prosesnya. Sampai kapan kira-kira orang yang terinfeksi covid-19 diperiksa rapid test hasilnya positif? Ya "selamanya". “Lho, katanya bisa sembuh? Iya. makanya, kalau diperiksa rapid test dan hasilnya positif, jangan stress dulu. Coba lanjutkan dengan pemeriksaan PCR?,” Kalau ternyata pemeriksaan PCR nya positif, berarti Anda sedang terinfeksi covid-19 dan virusnya masih ada di tubuh Anda. Kalau gejalanya nggak parah, maka istirahat, minum vitamin C, dan tetap di kamar. Jangan keluyuran meskipun di dalam rumah, karena orang tua kita bisa tertular dan bisa saja gejalanya lebih parah dan bahkan sampai mengancam jiwa mereka. Karena usia mereka lebih tua. Apalagi keluyuran ke pasar, ke masjid, ke tetangga. “Dan jangan stress. Ketenangan, kegembiraan, dan ketawakkalan sangat membantu penyembuhan,” tandas dr Atoillah.. Tapi kalau ternyata saat hasil rapid test anda positif, dan setelah dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR ternyata hasilnya negatif, selamat!! Anda sudah terinfeksi covid-19, paling sebentar 1 bulan yang lalu, tapi penyakitnya udah lewat, dan virusnya sudah hilang, dan anda dapat bonus kekebalan terhadap covid-19 ini berupa antibodi anti-covid 19 yang insya Allah akan bertahan lama (garis merah). “Tapi ingat, ini hanya bagi yang bukan risiko tinggi seperti yang saya sebut di atas,” tandas dr Atoillah. Jadi kalau Anda masih muda, nggak penyakitan, ingatlah anda bisa tetap sehat meskipun terinfeksi covid-19 tapi anda menjadi orang yang paling berbahaya bagi orang tua dan kakek-nenek anda karena bisa saja anda jadi orang yang terinfeksi dan tidak muncul gejala, sehingga tanpa sadar dan tanpa rasa berdosa bisa membunuh orang tua dan kakek-nenek anda dengan virus yang anda bawa pulang ke rumah. Itulah sebabnya mengapa Anda diminta untuk tetap di rumah dan memakai masker ketika terpaksa keluar rumah. Bukan hanya untuk Anda. Tapi untuk anak-istri dan orang tua di rumah. (netralnews)