-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://www.antaranews.com/berita/1454420/menko-perekonomian-pekerja-yang-dirumahkan-dan-phk-17-juta-orang



Menko Perekonomian: Pekerja yang dirumahkan dan PHK 1,7 juta orang

Kamis, 30 April 2020 16:38 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi 
pers secara daring di Jakarta, Sabtu (11/4/2020). ANTARA/Humas Kemenko Bidang 
Perekonomian/pri.
Jumlah tenaga kerja yang di-PHK 375 ribu, total yang dirumahkan 1,4 juta orang 
jadi 1,7 juta secara total
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto 
menjelaskan ada 1,7 juta orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) 
dan dirumahkan sepanjang pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Tadi direkonsiliasi data ketengakerjaan. Jumlah tenaga kerja yang di-PHK 375 
ribu, total yang dirumahkan 1,4 juta orang jadi 1,7 juta secara total," kata 
Airlangga di Jakarta, Kamis.

Airlangga menyampaikan hal tersebut seusai mengikuti rapat terbatas dengan 
topik "Mitigasi Dampak COVID-19 terhadap Sektor Ketenagakerjaan" yang dipimpin 
Presiden Joko Widodo melalui "video conference".

Jumlah tersebut masih ditambah dengan 314.833 orang pekerja sektor informal 
yang juga terdampak COVID-19.

"Data ini adalah data yang telah dipusatkan oleh Kementerian Tenaga Kerja untuk 
diverifikasi, selain dengan Kemenaker juga terkait dengan BPJS 
Ketenagakerjaan," ungkap Airlangga.

Para pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan itu akan dimasukkan ke dalam 
Prgram Kartu Prakerja secara bertahap.

"Dimasukkan secara bergelombang dalam 4-5 minggu ke depan. Kartu Pra Kerja yang 
sudah mendaftar untuk registrasi mencapai 9 juta orang dan sudah mendapatkan 
saldo itu ada gelombang pertama dan kedua sebanyak 456 ribu user, terbanyak di 
Jakarta, kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," 
ungkap Airlangga.

Sebanyak 18 persen penerima manfaat Kartu Pra Kerja memilih untuk menerima 
insentif melalui bank dan sisanya 72 persen menggunakan "e-wallet" atau 
"e-money".

Airlangga juga membantah mengenai informasi 13 juta pekerja yang dirumahkan..

"Tidak benar 13 juta seluruhnya dirumahkan, bukan demikian yang benar adalah 
ada 4 juta tenaga kerja yang bekerja di perusahaan yang perusahaanya 
mendaftarkan izin operasi saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tapi 
industri di luar PSBB tetap dapat beroperasi dan tidak memerlukan izin 
operasi," tegas Airlangga.

Airlangga juga kembali menjelaskan saat kondisi COVID-19, pelatihan yang 
diberikan adalah melalui mekanisme pembelajaran "online" namun setelah COVID-19 
selesai maka akan dimulai juga pelatihan secara "offline".

"Tidak benar seluruh paket pelatihan itu ditumpahkan ke paltform tersebut 
karena itu jumlah rata-rata terpakai per hari ini gelombang pertama adalah 
rata-rata Rp500 ribu, tentu kita lihat begitu jumlah membesar dari segi pasar 
akan turun," kata Airlangga.

Pemerintah telah membuka pendaftaran Kartu Pra Kerja gelombang pertama pada 
11-16 April 2020. Tercatat sebanyak 5.965.048 pengguna (user) yang melakukan 
pendaftaran program Kartu Prakerja tahap I dengan 4,428 juta pendaftar 
terverifikasi melalui email dan yang sesuai dengan kriteria sebanyak 2,07 juta 
peserta.

Dari jumlah tersebut, pemerintah hanya akan meloloskan sebanyak 168.111 peserta 
untuk mengikuti pelatihan. Target seluruh penerima manfaat Kartu Pra Kerja 
adalah 5,6 juta orang pekerja.

Mereka yang berhasil mendapatkan Kartu Pra Kerja akan mendapat insentif total 
sebesar Rp3,55 juta.

Rinciannya adalah pertama bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta yang dapat 
dipergunakan untuk membeli satu atau lebih pelatihan di mitra platform digital, 
kedua insentif pasca penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp2,4 juta terdiri 
dari Rp600 ribu per bulan, dan ketiga insentif pascapengisian yaitu survei 
evaluasi sebesar Rp50.000 per surveinya dengan 3 survei yang memiliki total 
Rp150 ribu.

Dana insentif akan ditransfer melalui rekening bank atau e-wallet LinkAja, Ovo 
atau GoPay milik peserta.

Adapun 8 "platform" digital yang dinyatakan pemerintah untuk memberikan 
pelatihan adalah Tokopedia, Ruangguru melalui platform Skill Academy, 
MauBelajarApa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Kementerian Ketenagakerjaan dan 
Pijarmahir.

Pada gelombang pertama pemerintah sudah menerima 168.111 orang yang lolos dan 
gelombang kedua ada 288.154 peserta yang lolos. Jumlah masyarakat yang 
mendaftar sampai dengan 28 April 2020, tercatat sebanyak 8,6 juta orang.

Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp596,8 miliar untuk 168.111 
peserta yang telah diterima di gelombang I. Secara total, pemerintah 
menyediakan Rp20 triliun yang diperuntukkan bagi 5,6 juta peserta Kartu Pra 
Kerja untuk tahun ini. Rencananya ada gelombang 30 sampai November 2020.

Baca juga: Sebanyak 62.848 pekerja di Jabar di-PHK dan dirumahkan akibat 
COVID-19
Baca juga: Pengamat ingatkan Pemerintah harus tindak kasus PHK sepihak
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2020








Kirim email ke