Baguslah RR mengingatkan skandal century.

Begitu juga baguslah RR sudah dari dulu mengingatkan hutang Indonesia.

Begitu juga baguslah RR sudah mengingatkan ekonomi Indonesia sekarat.

 

Yg belum saya dengar dari RR ini adalah bagaimana seharusnya Indonesia dalam 
menangani ekonominya terutama dalam keadaan sekarang menghadapi covid ini?

 

Pinjam duit salah. Mengeluarkan global bond salah. Cetak duit salah.

Tetapi berkoar2 orang miskin dan perusahaan harus dibantu supaya tidak bangkrut.

 

Caranya gimana ya?

Tolong RR jelaskan!!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Friday, May 1, 2020 11:31 AM
To: nasional-l...@yahoogroups.com; GELORA45@yahoogroups.com; Chalik Hamid 
chalik.ha...@yahoo.co.id [nasional-list] <nasional-l...@yahoogroups.com>
Subject: [GELORA45] Ulangi Skandal Century dan Tukang Nyatut

 

  


1.:

DPR Desak BI Cetak Uang 600 T, Rizal Ramli: Aneh, Kok Gak Belajar dari
Skandal Century?

https://www.google.com/url?sa=t 
<https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=92&ved=2ahUKEwj664Gx9JLpAhXfaRUIHcDeA3g4WhAWMAF6BAgIEAE&url=https%3A%2F%2Findonesiakita.co%2Fekonomi%2F2020%2F05%2F01%2Fdpr-desak-bi-cetak-uang-600-t-rizal-ramli-aneh-kok-gak-belajar-dari-skandal-century%2F&usg=AOvVaw1iNUWwcVm2dICNz5yi7oKh>
 
&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=92&ved=2ahUKEwj664Gx9JLpAhXfaRUIHcDeA3g4WhAWMAF6BAgIEAE&url=https%3A%2F%2Findonesiakita.co%2Fekonomi%2F2020%2F05%2F01%2Fdpr-desak-bi-cetak-uang-600-t-rizal-ramli-aneh-kok-gak-belajar-dari-skandal-century%2F&usg=AOvVaw1iNUWwcVm2dICNz5yi7oKh

Whatsapp

indonesiakita.co – Ekonom senior Rizal Ramli kembali mengingatkan
adanya keinginan dari sejumlah pihak mengenai rencana cetak uang dengan
dalih memperbaiki kondisi ekonomi RI di tengah pandemi corona. Ia
menegaskan, bahwa hal tersebut akan berdampak buruk.

Sebagaimana diketahui, Badan Anggaran DPR RI mengusulkan kepada
pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang hingga Rp 600
triliun untuk menyelamatkan ekonomi dari dampak virus Corona (COVID-19).

Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Said Abdullah
menilai, besarnya kebutuhan pembiayaan yang diperlukan pemerintah dalam
penanganan pandemi virus corona atau Covid-19 kurang mencukupi.

“Kemudian, semakin membesarnya kebutuhan pembiayaan APBN yang tidak
mudah ditopang dari pembiayaan utang melalui skema global bond, maupun
pinjaman internasional melalui berbagai lembaga keuangan,” kata Said,
dikutip dari keterangan persnya, kemarin.

Rizal Ingatkan Skandal Century dengan Pola yang Sama

Mantan anggota tim panel penasihat ekonomi PBB ini mengungkapkan, bahwa
langkah tersebut sangat tidak tepat dengan kondisi keuangan negara yang
diketahui saat ini sedang ‘morat marit’.

“Amerika dan Jepang misalnya, mereka kuat secara ekonomi, jadi sah-sah
aja mau melakukan macro pumping. Kalau kita (RI) mau ikut gaya yang
sama.. jangan mimpi!, ini bisa jadi sumber bancakan baru seperti yang
pernah terjadi, yakni Skandal BLBI, dimana saat itu recovery hanya
sebesar 25%. Kalau begitu nanti siapa yang mau tanggung jawab?,” tegas
Rizal kepada indonesiakita.co.

Rizal lantas mengungkapkan kasus Bank Century yang merugikan negara
lebih dari Rp 7 triliun.

“Kita ini gak belajar dari kesalahan yang sudah-sudah. Lihat saja
Century, “Bank Century sebetulnya hanya butuh duit Rp 2 triliun dan
diselamatkan 1 hari bukan 8 bulan, dan ini juga banyak pihak yang gak
ngerti caranya memperbaikinya,” tegas Rizal.

Ia lantas menyebut argumentasi sistemik yang digunakan sebagai dasar
penggelontoran bailout Century menyesatkan. Sebab, secara kapasistas
Bank Century bukan bank besar. Dengan demikian, apabila ia mengalami
persoalan sulit bayar tidak akan mengakibatkan kerusakan pada sistem
perekonomian nasional.

Menurut Rizal Ramli, ukuran besar atau kecil sebuah bank dapat dilihat
antara lain dari dana pihak ketiga atau nasabah yang ada di bank itu.
Dana pihak ketiga di Bank Century sesaat sebelum dia di-bailout kurang
dari Rp 2 triliun. “Argumen sistemik itu argumen pembodohan karena ini
bank kecil, bank ecek-ecek,” ketusnya.

Mantan Menko Ekuin era Gusdur ini menduga kuat ada dana yang bocor dari
penggelontoran dana yang mencapai 3 kali lipat dari dana yang
dibutuhkan itu.

“Mengapa yang dikucurkan Bank Indonesia untuk Bank Century mencapai Rp
6,7 triliun. Pasti ada yang bocor. Padahal, pengalaman di seluruh dunia
memperlihatkan bahwa untuk menyelamatkan sebuah bank hanya diperlukan
satu hari, yakni hari dimana dana pihak ketiga ditutup. Tetapi dalam
kasus Bank Century, dana talangan yang diberikan diecel-ecel (dicicil)
selama delapan sampai sembilan bulan,” sebutnya.

Adapun saat itu, menurutnya, bahwa Bank Century tidak pantas diinjeksi
dana segar karena sudah ada ketentuan batas minimum kecukupan modal
(Capital Adequate Ratio/CAR). “Aturannya sederhana, bank kalau
di-bailout CAR-nya harus minimal 8 persen. Pada waktu rapat ambil
keputusan CAR Century 2,3 persen. Artinya tidak boleh diselamatkan,
ditutup saja,” tukasnya.

Bahkan, Rizal mendesak Boediono yang saat itu menjabat sebagai Gubernur
BI untuk bersikap ksatria bertanggung jawab atas kasus ini. Apalagi dua
deputinya, yakni Budi Rochadi dan Siti Fadjriah telah meninggal akibat
kasus stres menghadapi kasus ini. Sementara satu deputinya lagi, yakni
Budi Mulya sudah divonis 15 tahun. “Bapak kok pengecut sekali, kan
bapak yang tanggung jawab sebagai ketua. Saudara yang mengambil
keputusan belajarlah jadi ksatria jangan pengecut gitu,” tegas Rizal.

Menurutnya, jika Bank Indonesia (BI) akhirnya menyetujui usulan cetak
uang sebesar Rp 600 triliun, maka tak heran, masalah yang sama akan
terjadi. “Polanya sama, caranya sama, pelakunya juga sama, pasti
itu-itu juga, gak belajar dari kesalahan. Nanti cetak uang via Recovery
Bond 600T yg baru disetujui DPR, akan jadi skandal lebih vulgar dari
BLBI dan Century. Pelakunya itu2 lagi (residivists),” tutupnya.

2.:

Tas Bansos Logo Istana: Ditulis Bantuan Presiden, Padahal Pakai Uang
Negara!

https://indonesiakita.co/news/2020/04/30/tas-bansos-logo-istana-netizen-ditulis-bantuan-presiden-padahal-pakai-uang-negara/



Kirim email ke