Oh bung mau lari dari kenyataan bahwa Erizeli lagi ngomong ttg oposisi jahat? 
Gak apa2, tetapi jangan bilang Erizeli tidak dialektis, apalagi ngomong 
kesimpulannya Erizeli salah.

 

Kesimpulannya Erizeli salah ini kan pendapat bung yg salah memahami tulisan 
Erizeli saja.

 

Mari kita lihat kenapa bung tergopo2 menyalahkan tulisan oposisi jahatnya 
Erizeli:

1.      Dengan mengatakan Erizeli menganut aliran absolutism sebelum revolusi 
perancis, bung jelas berargumen bahwa Erizeli salah dalam mengurai pendapatnya 
ttg oposisi jahat. Sedangkan erizeli jelas menulis di awal tulisannya bahwa dia 
hanya lagi ngomong oposisi jahat, bukan oposisi baik. Kan sangat jelas bahwa 
erizeli mengerti ada oposisi baik. Bagaimana bisa bung menuding erizeli sbg 
absolutism dalam mengurai istilah oposisi itu?
2.      Hanya 1 alasannya krn bung tidak suka dgn uraian erizeli ttg oposisi 
jahat shg salah dan tergopoh2 menyalahkan erizeli sbg absolutism.

 

Lucu sekali sebetulnya. Masalah sederhana seperti ini bung bawa2 ke absolutism 
jamannya revolusi perancis.

 

Kayaknya bung ini tahu banyak ya ttg absolutism revolusi perancis ini ya?

Kalo iya, saya mau tanya setelah rontoknya absolutism ini, apa yg terjadi? 
Kalau saya bilang kapitalisme yg terjadi setelah absolutism ini gimana?

Sudah tahu belum hubungan kedua ini? Setelah bung tidak suka sama absolutism, 
lalu yg nongol sbg penggantinya adalah: kapitalisme juga loh yg bung juga tidak 
suka. Gimana? Lebih suka yg mana absolutism atau kapitalisme?

 

Janganlah mencap seseorang seperti erizeli dgn suatu istilah yg tidak relevan 
alias digede2kan. 

Kalau bung ngomong absolutisme saja, saya masih bisa menerima.

Tetapi bung ngomong absolutisme sebelum revolusi perancis yg adalah suatu 
istilah dan teori dari suatu ilmu.

Kalau saya teruskan nanti sebelum absolutism kerajaan perancis pun sudah ada 
absolutism gereja katholik gimana? Koq bisa2nya yg disorot adalah 
absolutismenya perancis? Seakan2 absolutisme itu adalah miliknya perancis 
saja?!!

Begitu juga kalau saya teruskan kapitalisme yg bukan hanya mulai dari jaman 
adam smith saja dan bisa ditelusuri sejak dulu kapitalisme kala sudah.

 

Ya kalau diskusi, gak usah diperpanjang kalau gak perlu. Wong hal yg sederhana 
dipanjang2kan. Sedangkan sebetulnya hal sederhana spt salah mempersepsikan 
tulisan erizeli ini, bung bawa2 kesini:

 

Sebaliknya dalam sistim kenegaraan republik, pemerintah itu dibayar

rakyat lewat pajak untuk menjadi kacung suruhan menyelenggarakan

kemakmuran maupun kesejahteraan rakyat. Bukan atasan untuk

mendefinisikan oposisi jahat atau tidak. Sementara itu oposisi dibayar

rakyat untuk mengawasi apakah pemerintah itu benar-benar melaksanakan

programnya, memanipulasi kepentingan rakyat atau korup apa tidak.

 

Saya malas mengomentari tulisan bung yg terakhir ini, dengan alasan: pertama 
tidak relevan dgn kesalahan bung mengjustifikasi oposisi jahatnya erizeli dan 
kedua: tulisan terakhir bung jelas sekali tidak bertanggung jawab. Kenapa tidak 
bertanggung jawab? Karena itu hanyalah slogan ketidak puasan bung saja alias 
maki2. Silahkan kalau bung mau terusin, akan saya ladeni. Saya sampai disini 
malas mengomentarinya, ttp bukan berarti tidak bisa mengomentarinya. Kalau bung 
masih penasaran silahkan diteruskan dan saya berjanji akan saya layani.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Saturday, May 2, 2020 11:53 AM
To: 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>
Cc: nasional-l...@yahoogroups.com; GELORA45@yahoogroups.com; Chalik Hamid 
chalik.ha...@yahoo.co.id [nasional-list] <nasional-l...@yahoogroups.com>
Subject: Re: [GELORA45] Re: [nasional-list] Oposisi jahat melaksanakan 
programnya

 

  

Lanjutkan membaca kalimatnya. Yaitu: Pikiran yang dianut Erizeli itu
termasuk aliran absolutisme yang berdominasi sebelum Revolusi Perancis.
Sebaliknya dalam sistim kenegaraan republik, pemerintah itu dibayar
rakyat lewat pajak untuk menjadi kacung suruhan menyelenggarakan
kemakmuran maupun kesejahteraan rakyat. Bukan atasan untuk
mendefinisikan oposisi jahat atau tidak. Sementara itu oposisi dibayar
rakyat untuk mengawasi apakah pemerintah itu benar-benar melaksanakan
programnya, memanipulasi kepentingan rakyat atau korup apa tidak. 

Am Sat, 2 May 2020 08:30:16 -0400
schrieb "'nesare' nesa...@yahoo.com <mailto:nesa...@yahoo.com>  [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >:

> Lusi: Metode berfikir Erizeli Jely Bandaro tidak dialektis maka itu
> 
> argumentasi dan kesimpulannya salah. Pemerintah itu bukan wakil
> 
> kebenaran dalam proses pertikaian politik di negeri ini.
> 
> 
> 
> Nesare: bung membacanya kurang teliti. Diawal tulisannya Erizeli
> Bandaro sudah menulis: “Saya katakan oposisi jahat tentu ada pula
> oposisi baik. Yang saya bicarakan sekarang ini oposisi jahat.”
> 
> Erizeli sedang berargumen ttg oposisi jahat. Dia jelas pro Jokowi.
> Sangat jelas dalam argumennya yg ngomongin: current account,
> lockdown, global bond dll.
> 
> 
> 
> Dimana letak tidak dialektis nya itu?
> 
> 
> 
> Nesare
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
> <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > 
> Sent: Saturday, May 2, 2020 4:14 AM
> To: Al Faqir Ilmi alfaqiri...@yahoo.com <mailto:alfaqiri...@yahoo.com>  
> [nasional-list]
> <nasional-l...@yahoogroups.com <mailto:nasional-l...@yahoogroups.com> >; 
> nasional-l...@yahoogroups.com <mailto:nasional-l...@yahoogroups.com> ;
> GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> ; Chalik Hamid 
> chalik.ha...@yahoo.co.id <mailto:chalik.ha...@yahoo.co.id> 
> [nasional-list] <nasional-l...@yahoogroups.com 
> <mailto:nasional-l...@yahoogroups.com> > Subject: [GELORA45]
> Re: [nasional-list] Oposisi jahat
> 
> 
> 
> 
> 
> Metode berfikir Erizeli Jely Bandaro tidak dialektis maka itu
> argumentasi dan kesimpulannya salah. Pemerintah itu bukan wakil
> kebenaran dalam proses pertikaian politik di negeri ini. Pikiran yang
> dianut Erizeli itu termasuk aliran absolutisme yang berdominasi
> sebelum Revolusi Perancis.
> 
> Am Sat, 2 May 2020 01:41:46 +0000 (UTC)
> schrieb "Al Faqir Ilmi alfaqiri...@yahoo.com <mailto:alfaqiri...@yahoo.com> 
> <mailto:alfaqiri...@yahoo.com> [nasional-list]"
> <nasional-l...@yahoogroups.com  
> <mailto:nasional-l...@yahoogroups.com%20%3cmailto:nasional-l...@yahoogroups.com>
>  <mailto:nasional-l...@yahoogroups.com>
> >:
> 
> > Oposisi jahat
> > by Erizeli Jely Bandaro
> > Saya katakan oposisi jahat tentu ada pula oposisi baik. Yang saya
> > bicarakan sekarang ini oposisi jahat. Mengapa saya katakan jahat,
> > karena target mereka menciptakan distrust terhadap pemerintah dengan
> > tujuan rezim jatuh untuk digantikan dengan sistem lain, yang sesuai
> > maunya mereka. Sekali lagi saya katakan jahat, karena mereka tanpa
> > solusi konkrit. Kalau ditanya mengapa kritik tanpa solusi ?
> > jawabnya, tugas kami kritik, bukan sulusi. Solusi itu ada
> > pemerintah. Kan jahat sekali. Bagaimana orang bebas mengkritik
> > tampa memberikan solusi. Itu sama dengan teman anda datang,
> > mengkritik bertubi tubi tanpa memberikan solusi. Saya yakin, anda
> > akan meninggalkan teman itu. Perhatikan, mereka tahu bahwa ketika
> > masuk bulan januari 2020, Defisit Current Account kita melebar.
> > Masuk februari terus melebar. Oposisi jahat itu menekan pemerintah
> > melakukan lockdown. Abas setiap hari kopres menciptkan kepanikan
> > dan harus lockdown. Mereka yakin kalau lockdown di lakukan seperti
> > Wuhan China, Ekonomi Indonesia langsung collapse karena di tengah
> > defisit harus kasih makan se indonesia dan pada waktu bersamaan
> > ekonomi shutdown. Tetapi ketika pemerintah menolak lockdown, mereka
> > teriak bahwa Indonesia bangkrut, engga ada duit, makanya menolak
> > Lockdown. Tujuannya adalah menciptakan distrust terhadap
> > pemerintah. Hasilnya ? rupiah jatuh melewati ambang batas
> > psikologis. Tentu mereka berharap rupiah terus jatuh, dan peristiwa
> > 1998 terjadi lagi. Tetapi ketika Jokowi mengeluarkan PP PSBB dan
> > sehari setelah itu mengeluarkan PERPPU 01/2020, sebagai paket
> > stimulus ekonomi secara menyeluruh dan bergerak cepat meyerahkan
> > PEPRPU itu ke DPR, langsung respon pasar berbalik posiitif. Pada
> > waktu bersamaan The Fed menjadikan indonesia sebagai mitra dalam
> > program stimulus mata uang dollar lewat REPOline. Seminggu setelah
> > itu trend rupiah menguat karena Indonesia berhasil menerbitkan
> > Global Bond di bursa Singapore dan Frankfurt. Artinya, indonesia
> > sudah mengantisipasi penurunan penerimaan valas lewat financing
> > scheme. Welldone. Tapi apakah oposisi jahat itu diam? tidak. Mereka
> > tahu bahwa stimulus ekonomi itu tidak akan efektif bila tidak
> > dibarengi dengan economy adjustment. Pemerintah sudah persiapkan
> > jauh sebelunya yaitu UU Cipta Kerja atau Omnibus law. Mereka
> > mengerahkan buruh dan LSM untuk demo akbar dengan tujuan
> > membatalkan Omnibus Law. Sehingga yakin pemerintah tidak punya
> > ruang untuk menyiapkan landasan kokoh atas program stimulus.
> > Artinya walau moneter selamat, namun dalam jangka panjang Indoensia
> > terancam akibat lemahnya struktur sektor real. Apalagi mereka
> > mengkritik hutang, dan menyarankan agar Indonesia cetak uang.
> > Tujuannya agar terjadi distrust terhadap sistem ekonomi kita.
> > Karena pemerntah sedang terpojok mengatasi COVID-19, maka terpaksa
> > DPR menunda pembahasan Omnibus law sampai COVID-19 selesai diatasi.
> > Di tengah ketidakpastian economy adjustment itu, mereka kini
> > menciptakan provokasi anti TKA China. Mengapa? mereka tahu satu
> > satunya negara yang masih konsisten berinvestasi di tengah krisis
> > adalah China. Dan Investasi ini berkaitan dengan keunggulan daya
> > saing ekonomi Indonesia sebagai penghasil bateray terbesar di dunia
> > lewat tambang nikel di Sulawesi. Pasar tahu bahwa kekuatan masa
> > depa ekonomi setelah era MIGAS adalah Baterai dan bahan baku berupa
> > nikel kita paling banyak di dunia ini. Mereka tidak mau Ekonomi
> > Indonesia tumbuh. Mengapa ? Kareka mereka sadar, kekuatan politik
> > Jokowi ada pada Ekonomi. Maka apapun mereka lakukan agar ekonomi
> > kita jatuh, dan terutama disaat krisis dan pandemi ini. LIhatlah
> > bagaimana mereka bicara di MK, delik hukum PERPPU 01/2020 tidak
> > memenuhi unsur negara dalam keadaan genting dan karenanya harus
> > dibatalkan. Usir TKA China, dan besok kalau Jokowi tetap
> > mengizinkan, mereka akan memprovokasi rezim ini pro PKI, dengan
> > tujuan memancing emosi umat islam marah. Agar chaos 65 terjadi
> > lagi. Mereka sudah siap dengan lembing untuk menyembelih. Jahat
> > engga ?
> > 
> > Dikirim dari Yahoo Mail untuk iPhone 
> 
> 
> 



Kirim email ke