-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://www.antaranews.com/berita/1490456/lipi-sudah-uji-keamanan-obat-covid-19-berbahan-daun-ketepeng-benalu


LIPI sudah uji keamanan obat COVID-19 berbahan daun ketepeng-benalu

Rabu, 13 Mei 2020 23:02 WIB

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan proses ekstraksi 
saat penelitian obat herbal untuk penyembuhan COVID-19 di Laboratoirum Cara 
Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI, Serpong, 
Tangerang Selatan, Banten, Rabu (6/5/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan dan 
telah melakukan uji keamanan di hewan untuk penggunaan obat herbal antiviral 
COVID-19 berbahan daun ketepeng badak (Cassia alata) dan daun benalu 
(Dendrophtoe sp).

"Kami sudah uji juga bahwa memang obat ini aman jika diberikan kepada hewan 
coba," kata peneliti bidang farmasi kimia LIPI Marissa Angelina kepada ANTARA, 
Jakarta, Rabu malam, terkait obat untuk COVID-19.

Dalam hal ini, LIPI bekerja sama dengan Departemen Mikrobiologi Fakultas 
Kedokteran Universitas Indonesia dan Kyoto University mengembangkan tanaman 
sebagai antivirus untuk pengobatan COVID-19.

Melalui metode uji in silico, terbukti senyawa-senyawa aktif yang terdapat di 
dalam daun ketepeng dan benalu aktif dalam menghambat pertumbuhan virus 
SARS-CoV-2, sehingga potensial dikembangkan menjadi obat antiviral virus corona 
jenis baru itu.

Senyawa-senyawa yang mempunyai aktivitas antiviral di dalam tanaman ketepeng 
dan benalu adalah kaempherol, aloeemodin, quercitrin, dan qurcetin.

Ternyata, daun ketepeng juga aktif menghambat pertumbuhan virus dengue penyebab 
penyakit demam berdarah. Bahkan pengujian daun ketepeng terhadap virus dengue 
sudah melewati uji praklinis, dan hasilnya sudah dipatenkan.

Baca juga: Potensi convalesent plasma sembuhkan pasien COVID-19

Dalam penelitian LIPI sebelum pandemi COVID-19, benalu bisa menjadi obat 
antikanker karena mengandung senyawa aktif yang bisa menghambat pertumbuhan sel 
kanker.

Marissa mengatakan benalu kaya akan kandungan senyawa qurcetin yang aktif 
menghambat pertumbuhan virus penyebab COVID-19.

"Secara komputasi dan bahkan itu data-data dari luar negeri pun menyatakan 
bahwa qurcetin ini aktif dalam menghambat virus SARS-CoV-2 secara in silico," 
tuturnya.

Baca juga: LPTB LIPI kembangkan masker bisa melemahkan virus corona

Pengujian obat herbal antiviral COVID-19 itu baru sampai pada uji keamanan di 
hewan, namun belum pada uji praklinis yakni pada hewan model yang terinfeksi 
virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 karena memang belum ada yang bisa 
mengerjakannya di Indonesia.

"Sampai uji keamanan di hewan bahan obat herbal kita ini aman, namun uji 
praklinis yang di hewan untuk uji aktivitas SARS-CoV-2 pun belum bisa, belum 
ada yang bisa mengerjakannya di Indonesia," tuturnya.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA 2020




Kirim email ke