*Gunungnya adalah Gunung Agung,  bukan gunung Himalaya, jadi monggo-monggo,
plissssss, silahkan utang.*


https://www.alinea.id/bisnis/utang-pemerintah-kian-menggunung-per-april-capai-rp223-8-t-b1ZNe9u3B
*Kian menggunung, pembiayaan utang pemerintah per April Rp223,8
triliun* Pembiayaan
utang melonjak drastis hingga 53,7% dibandingkan dengan periode yang sama
tahun lalu.

*Nanda Aria Putra* <https://www.alinea.id/me/nanda-aria-putra>Rabu, 20 Mei
2020 20:58 WIB


Pandemi coronavirus jenis baru atau Covid-19
<https://www.alinea.id/tag/covid-19>mengubah segalanya. Virus yang pertama
kali ditemukan di Wuhan, China ini menghantam semua sektor dan memaksa
pemerintah memperbesar belanja penanganan pandemi.

Demi membiayai belanja tersebut, utang pemerintah tahun ini membengkak
<https://www.alinea.id/kolom/benarkah-utang-pemerintah-yang-melonjak-masih-aman-b1XrG9qfw>.
Hingga akhir April 2020, pemerintah telah menarik utang sebesar Rp223,8
triliun atau 22,2% dari target pada Peraturan Presiden (Perpres) 54/2020
yang sebesar Rp1.006,4 triliun. Pembiayaan utang melonjak drastis hingga
53,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pembiayaan utang berdasarkan Perpres 54/2020 setara 22,2%. Nilainya Rp223,8
triliun," kata Wakil Menteri Keuangan
<https://www.alinea.id/tag/kementerian-keuangan-ri>Suahasil Nazara dalam
video conference APBN Kita, Rabu (20/5).

Pembiayaan utang pemerintah berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara
(SBN) netto senilai Rp231,6 triliun atau setara 42,1% dari target APBN 2020
sesuai Perpres 54/2020 di angka Rp999,4 triliun. Selain itu juga dari
pinjaman yang negatif Rp7,8 triliun atau jauh dari target yang sebesar Rp7
triliun. Realiasi pinjaman negatif menunjukkan realisasi pembayaran cicilan
pokok pinjaman lebih besar ketimbang penarikan pinjaman.

Menurut Suahasil, besarnya target utang pemerintah pada tahun ini adalah
untuk mencukupi belanja pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan
ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Defisit juga akan lebih besar, kami ingin memastikan ketersediaan anggaran
untuk belanja yang akan membesar ke depan untuk penanganan Covid-19,
belanja bantuan sosial (bansos), dan belanja untuk dunia usaha," ucapnya.

*Cari utang lagi*

Untuk mencukupi pembiayaan, tahun ini pemerintah masih akan menerbitkan
surat utang. Salah satunya, melalui penerbitan Samurai Bonds.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Lucky Alfirman mengatakan
penerbitan Samurai Bonds telah masuk dalam pipeline Kementerian Keuangan.
Kendati demikian, penerbitan obligasi dalam denominasi mata uang yen
tersebut menunggu kondisi market stabil.

"Samurai Bond ini masuk pipeline kami. Menerbitkan *bond *itu sifatnya
memantau market, kalau kondusif dan harganya baik, kami akan masuk," ujar
Lucky.

Tahun lalu, pemerintah menerbitkan Samurai Bonds senilai 177 miliar yen
atau Rp23,35 triliun (kurs Rp131,92 per yen Jepang).


*Berita Terkait*


*Sri Mulyani: Islamic Development Bank siap bantu Indonesia Rp3,8 T*
<https://www.alinea.id/bisnis/islamic-development-bank-siap-bantu-indonesia-rp3-8-t-b1ZL79tLs>


*Indonesia tarik utang Rp23 triliun dari ADB untuk tangani Covid-19*
<https://www.alinea.id/bisnis/indonesia-tarik-utang-rp23-triliun-dari-adb-untuk-tangani-covid-19-b1ZL39tFR>


*Rencana pemerintah ngutang untuk lawan Covid-19 dikritik*
<https://www.alinea.id/bisnis/rencana-pemerintah-ngutang-untuk-lawan-covid-19-dikritik-b1ZLz9t4H>


*Bank Dunia kucurkan utang baru ke Indonesia Rp4,95 triliun*
<https://www.alinea.id/bisnis/bank-dunia-kucurkan-utang-baru-ke-indonesia-rp4-95-triliun-b1ZJQ9sEi>

Kirim email ke