-------- 轉寄郵件 --------
主旨: Hasil Penerapan Ilmu Pengobatan Tradisional Tionghoa dalam
Penanggulangan Wabah Covid-19 Menonjol ; Kemlu Tiongkok: Siapa Gerangan
Yang Upayakan “Disinformasi” terkait Covid-19? AS Tahu Jawaban
日期: Thu, 21 May 2020 08:42:48 +0800
從: ChanCT <sa...@netvigator.com>
到: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Hasil Penerapan Ilmu Pengobatan Tradisional Tionghoa dalam
Penanggulangan Wabah Covid-19 Menonjol
2020-05-20 13:31:14
Dalam penanggulangan wabah Covid-19 di Tiongkok kali ini, penerapan ilmu
pengobatan tradisional Tionghoa mencapai hasil nyata dan memainkan
peranan yang penting. Menurut data statistik yang belum lengkap,
terhitung sampai pertengahan bulan April lalu, dalam kasus terkonfirmasi
Covid-19 di seluruh negeri Tiongkok, lebih dari 74 ribu pasien atau 91,5
persennya telah menerima terapi ilmu pengobatan tradisional Tionghoa; di
antaranya 60 ribu orang di Provinsi Hubei telah menerima pengobatan
tradisional Tionghoa yatiu 90,6 persen dari jumlah totalnya. Menurut
observasi klinis, efektivitas penerapan ilmu pengobatan tradisional
Tionghoa mencapai 90 persen ke atas, dan hasil yang menonjol ini
mendapat perhatian luas dan penilaian positif dari dalam dan luar negeri
Tiongkok.
Hasil-hasil itu tidak saja merupakan manifestasi intisari kebudayaan
ilmu kedokteran tradisional Tionghoa selama ribuan tahun namun juga
telah memanfaatkan metode iptek dan analisis data secara komprehensif,
dan efeknya telah memperoleh pembuktian sepenuhnya data medis klinis modern.
Akademisi Akademi Teknik Tiongkok, Zhang Boli dari Universitas
Pengobatan Tradisional Tionghoa Tianjin, terus berada di Kota Wuhan
selama 82 hari. Ia adalah anggota tim pakar regu pembimbing pusat
gelombang pertama yang datang membantu Wuhan. Tim pakar ilmu kedokteran
tradisional Tionghoa yang dipimpinnya tiba di Wuhan pada tanggal 27
Januari dan dengan cepat mencapai hasil yang luar biasa. Timnya
mengambil alih RS sementara Jiangxia Wuhan dan totalnya menerima pasien
ringan dan pasien pnuemonia Covid-19 tipe biasa sejumlah 564 orang.
Dalam semua pasien yang diterima, tiada satupun yang beralih menjadi
pasien kritis dan juga tiada tenaga medis yang terinfeksi. Sejumlah 16
RS sementara di Wuhan secara luas menerapkan pengobatan tradisional
Tionghoa dan tingkat peralihan kasus kritis RS sementara totalnya hanya
2 hingga 5 persen, jauh lebih rendah daripada tingkat peralihan kasus
kritis yang diumumkan WHO yaitu 20 persen.
Standar indeks evaluasi efek klinis yang ditetapkan bersama para pakar
Tiongkok mendapat penilaian tinggi dari tim riset ciri khas pnuemonia
WHO. Penasehat Senior Dirjen WHO Bruce Aylward mengatakan, di hadapan
sejenis virus tipe baru yang belum diketahui manusia, Tiongkok telah
mengambil tindakan pencegahan dan pengontrolan yang masif, fleksibel dan
aktif, metode kuno dan iptek modern telah membuahkan efek dan hasil yang
lebih besar.
Dalam proses penanggulangan wabah Covid-19, ilmu kedokteran tradisional
Tionghoa secara mendalam diterapkan dan terbentuk konsep diagnosis dan
pengobatan yang mencakup seluruh proses pencegahan, pengobatan dan
penyembuhan. Praktek membuktikan, keunggulan unik ilmu pengobatan
tradisional Tionghoa dalam pencegahan dan pengontrolan wabah kali ini
terutama termanifestasi pada empat aspek sebagai beriut:
Pertama, memperbaiki gejala tahap awal, terhadap orang yang berkontak
erat, penerapan ilmu kedokteran tradisional Tionghoa dapat menyesuaikan
kembali kondisi fisik, meningkatkan imunitas dan menangkis virus,
mencegah perkembangan penyakit, dan dapat mengurangi terjangkitnya
penyakit; terhadap pasien yang bergejala demam dan tidak dikesampingkan
penyakit pneumonia Covid-19, obat paten tradisional Tionghoa memiliki
efek mencegah peradangan akibat terinfeksi virus dan dengan efektif
menurunkan tingkat terjangkit secara kolektif.
Kedua, mengurangi peralihan dari penyakit ringan ke penyakit kritis.
Terhadap pasien yang ringan dan biasa, ilmu pengobatan tradisional
Tionghoa dapat dengan efektif mencegah peralihan ke penyakit gawat dan
kritis.
Ketiga, melalui penerapan gabungan ilmu kedokteran Barat dan ilmu
kedokteran tradisional Tionghoa dapat memperpendek proses penyembuhan
dan meningkatkan mutu penyelamatan.
Ke-empat, membantu penyembuhan pasien dan meningkatkan mutu kehidupan.
Patut disinggung, indeks data-data terkait sebagai bukti efek ilmu
pengobatan tradisional Tionghoa terhadap pneumonia Covid-19 juga
diberitakan media mancanegara, antara lain Harian Bisnis Filipina dan
Harian Iptek Pakistan. Pejabat Kementerian Kesehatan Publik Thailand
menyatakan, ilmu kedokteran tradisional Tionghoa telah memainkan peranan
penting dalam penanggulangan wabah Tiongkok dan efeknya sangat nyata.
Pihak Thailand mempertimbangkan untuk mengobati pasien Covid-19 dengan
menerapkan ilmu kedokteran tradisional Tionghoa sebagai uji coba pada
waktu yang layak.
Pakar Tiongkok menyatakan, Tiongkok akan memainkan keunggulan ilmu
kedokteran tradisional Tionghoa yang ramah lingkungan dan berkembang
secara berkelanjutan guna meningkatkan kerja sama internasional di
bidang ilmu kedokteran tradisional Tionghoa dalam pembangunan Sabuk dan
Jalan, mendorong penyusunan standar internasional mengenai ilmu
kedokteran tradisional Tionghoa dan aktif ikut serta dalam penyusunan
peraturan terkait ilmu kedokteran tradisional internasional, terus
merintis jalan ilmu kedokteran tradisional Tionghoa yang menuju dunia
agar ilmu kedokteran tradisional Tionghoa dapat lebih banyak
menyejahterakan manusia dan memainkan peranan lebih besar dalam
membentuk komunitas senasib sepenanggungan manusia.
Kemlu Tiongkok: Siapa Gerangan Yang Upayakan “Disinformasi” terkait
Covid-19? AS Tahu Jawaban
2020-05-20 13:26:47
Berkenaan dengan tudingan tanpa asalan pejabat AS yang menyatakan bahwa
pemerintah Tiongkok mengupayakan “disinformasi” terkait wabah Covid-19,
juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian hari Selasa
kemarin (19/5) menyatakan, argumentasi ini mutlak adalah omong kosong.
Siapa gerangan yang mengupayakan “disinformasi”? Pihak AS tahu jawaban
sebenarnya, dan masyarakat dunia juga dapat lihat dengan jelas.
Diberitakan, Koordinator Pusat Keterlibatan Global Departemen Luar
Negeri AS Lea Gabrielle belum lama berselang mengklaim bahwa pemerintah
Tiongkok mengupayakan “disinformasi” terkait wabah Covid-19 dengan
memanfaatkan media baru termasuk Twitter. Hal ini dapat dilihat dari
penggunaan “robot internet” oleh pihak Tiongkok untuk memperkuat
informasinya secara otomatis, dan akun diplomat Tiongkok di Twitter
menanjak tajam baru-baru ini.
Zhao Lijian menunjukkan, perusahaan Twitter telah memberikan respons
terkait hal ini, dan hasil investigasi awal terhadap apa yang disebut
“akun bermasalah” itu tidak mendukung argumentasi pihak AS.
Zhao Lijian menyatakan, sama dengan badan dan tokoh diplomatik negara
lainnya, pembukaan akun badan dan tokoh diplomatik Tiongkok di negara
lain di media sosial juga bertujuan untuk dengan lebih baik
berkomunikasi dengan dunia luar, dan memperkenalkan keadaan Tiongkok
serta kebijakan diplomatik Tiongkok dengan lebih baik. Pihak Tiongok
bersedia mengintensifkan komunikasi dan pertukaran, serta menambahkan
saling pemahaman dengan dunia luar melalui berbagai jalur.