Sebenarnya saja, masalah penetapan UU-Keamanan negara bagi HK khususnya yang baru saja kemarin ini ditetapkan KRN (Kongres Rakyat Nasional), sepenuhnya adalah hak dan kewajibawan pemerintah PUSAT dalam mempertahankan KEDAULATAN negara! Tak satu negara asing didunia ini boleh menrecoki apalagi menentang, ... Setiap negara didunia tentu mempunyai UU dan ketentuan rinci bagaimana untuk mencegah adanya tangan-tangan kotor asing yang merecoki bahkan berusaha menggulingkan pemerintah daerah, dalam rangka mempertahankan kedaulatan NEGARA!

Bagi Hongkong yang sudah 23 tahun kembali kepangkuan ibu-Pertiwi, sejak 1 Juli 1997, bukan saja tidak juga berhasil mensahkan UU No.23 Masalah keamanan negara, sebaliknya lebih setahun terakhir ini gerakan sparatis Hongkong-Merdeka menjadi-jadi, membuat kerusuhan, kerusakan, pembakaran, pemukulan, .... memaksa pemerintah pusat menggunakan hak nya menetapkan UU-Keamanan Negara yang khusus untuk diberlakukan di HK untuk membantu pemerintah HK  dengan kekuatan HK menindak setiap warga yang jelas telah bertindak membahayakan keamanan-negara!

Apakah dengan demikian pemerintah pusat melanggar Basic-law HK dan merusak prinsip "Satu Negara Dua Sistem"? Tentu saja TIDAK! Karena pemerintah pusat hanya menggunakan hak/kewajiban nya mengeluarkan UU-Keamanan negara secara umum yang bisa diberlakukan khusus untuk HK saja. Sebagai kerangka umum, sedang rincian ketentuan, pemerintah HK tetap harus melaksanakan tugas yang ditetapkan "Basic-Law" untuk mensahkan UU No23, Masalah Keamanan Negara sendiri. Jadi, pemerintah pusat hanya menggunakan HAK penuh sekadar memberi kekuatan HUKUM umum dalam membantu pemerintah HK saja, ... bagaimana konkrit pelaksanaan di HK tetap diselesaikan pemerintah HK sendiri.

Masalah keterlibatan dan "bantuan" Taiwan pada aksi sparatis HK, ... sementara pakar politik Taiwan, dengan tandas mengungkap keterlibatan Cai Ing-wen jelang pilpres akhir tahun yl. hanyalah digunakan meraih suara! Begitu dinobatkan kembali jadi Presiden Taiwan, Cai jelas tidak hendak mengulurkan tangan memberi "bantuan" bagi pelarian ratusan perusuh2 HK yang tidak membawa keahlian kerja yang dibutuhkan, ... Jadi, Cai bilang cukup gunakan kebijakan imigran yang sudah berlaku saja! Dengan menanam modal atau membawa keahlian bekerja di Taiwan, ... Tetap tidak perlu berlakukan perlindungan politik khusus bagi pelarian politik HK itu! Akhirnya kelimpunganlah pelarian politik HK itu yang telah melakukan pengrusakan di Gedung Legislatif HK, 1 Juli 2019 yl itu! Yang ternyata memang bukan orang2 yang beres, tapi lebih pangtas disebut SAMPAH-masyarakat, seperti gelandangan politik, pecandu, pemerkosa yang patut ditindak HUKUM! Bikin onar, bikin rusuh dan merusak ketentraman masyarakat Taiwan juga, ...

Sementara Inggris yang mengeluarkan passpor BNO bagi warga HK yang lahir sebelum 1 Juli 1997, didesak perusuh2 HK untuk memberi kemungkinan ijin tinggal menetap di Inggris, ternyata juga ditolak tegas-tegas oleh PM Borris Johnson, pemerintah Inggris hanya bisa memperpanjang ijin tinggal pemegang passpor BNO dari 6 bulan menjadi 12 bulan, untuk memberi kesempatan mendapatkan pekerjaan di Inggris! Sedang Amerika bungkam seribu-bahasa, menghadapi tuntutan perusuh2 HK bisa menampung mereka, padahal AS adalah negara asing yang paling getol memberikan bantuan bikin kerusuhan di HK itu! Dan tentu saja negara asing yang paling keras MENENTANG di sahkan UU-Keamanan negara di HK, yang jelas mengancam KEBEBASAN kegiatan CIA di HK!




-------- 轉寄郵件 --------
主旨: [GELORA45] China peringatkan Taiwan soal tawaran bantuan bagi Hong Kong
日期:     Sat, 20 Jun 2020 18:05:58 +0200
從: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>

        

        





--
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>

https://www.antaranews.com/berita/1565556/china-peringatkan-taiwan-soal-tawaran-bantuan-bagi-hong-kong

*China peringatkan Taiwan soal tawaran bantuan bagi Hong Kong*

Sabtu, 20 Juni 2020 21:31 WIB

China peringatkan Taiwan soal tawaran bantuan bagi Hong KongPengunjuk rasa anti pemerintah membawa bendera nasional Taiwan saat aksi demo pada peringatan Hari Nasional Taiwan di kota Pelabuhan di distrik Tsim Sha Tsui, di Hong Kong, China, Kamis (10/10/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/AWW/djo

Menyiapkan tempat bernaung serta bersedia menampung para perusuh dan elemen yang menyebabkan keributan di Hong Kong hanya akan membawa ancaman bagi rakyat Taiwan,

Beijing (ANTARA) - Pemerintah China menyebut bahwa menawarkan bantuan bagi "perusuh" Hong Kong hanya akan mengancam rakyat Taiwan, dan hal itu merupakan bentuk intervensi terhadap urusan internal Hong Kong.

Dalam sebuah keterangan yang dikeluarkan Jumat (19/6) malam, Kantor Pemerintah China untuk Urusan Taiwan menyebut rencana pemerintah Taiwan--yang disebut oleh pihak China dengan istilah "otoritas Partai Demokratik Progresif"--adalah rancangan politis untuk ikut campur dalam persoalan Hong Kong dan menyabotase stabilitas serta kemakmurannya.

"Menyiapkan tempat bernaung serta bersedia menampung para perusuh dan elemen yang menyebabkan keributan di Hong Kong hanya akan membawa ancaman bagi rakyat Taiwan," dikutip dari keterangan itu.

Baca juga: Jet tempur China mendekat ke Taiwan, tingkatkan ketegangan relasi
Baca juga: China kutuk penerbangan militer AS yang 'provokatif' di atas Taiwan

Pihak China menambahkan bahwa rencana mengadvokasi kemerdekaan untuk Hong Kong dan Taiwan juga hanya akan memunculkan masalah untuk prinsip "satu negara, dua sistem", yang mana upaya pemisahan bangsa disebut tidak akan pernah berhasil.

Kamis (18/6) lalu, Taiwan menyatakan siap mendirikan kantor khusus untuk membantu warga Hong Kong yang ingin pergi meninggalkan wilayah itu mengingat pemerintah pusat China semakin menguatkan cengkeramannya terhadap Hong Kong, termasuk dengan merancang undang-undang keamanan nasional yang baru.

Kantor khusus itu rencananya mulai beroperasi pada 1 Juli, bertepatan dengan tanggal peringatan penyerahan kembali Hong Kong dari Inggris kepada China pada 1997 lalu--yang dijanjikan akan menganut kebebasan di bawah prinsip "satu negara, dua sistem."

Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen pada bulan lalu menjadi pimpinan pemerintahan yang pertama kali berjanji membantu rakyat Hong Kong yang meninggalkan kota itu dengan situasi terkini di bawah pemerintahan pusat China.

Sementara China sendiri membantah pihaknya menekan kebebasan Hong Kong dan mengatakan bahwa pengesahan undang-undang keamanan nasional justru diperlukan demi kebaikan Hong Kong.

Sumber: Reuters
​​​​​​​
Baca juga: China mungkin akan serang Taiwan untuk hentikan kemerdekaan
Baca juga: Kapal perang AS bersiaga dekat Taiwan jelang pelantikan Tsai Ing-wen

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2020


Kirim email ke