-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>

https://www.antaranews.com/berita/1596094/dirut-garuda-ungkapkan-sinyal-kebangkrutan-maskapai-nasional



Dirut Garuda ungkapkan sinyal kebangkrutan maskapai nasional

Selasa, 7 Juli 2020 17:54 WIB

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. ANTARA/Aji Cakti/aa.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Maskapai Garuda Indonesia Irfan Setiaputra 
menyebut sinyal kebangkrutan maskapai nasional akibat pandemi COVID-19 yang 
sudah dialami lebih dulu oleh maskapai di sejumlah negara.

“Bapak Ibu mengetahui juga banyak maskapai yang menyatakan kebangkrutan. Di 
dekat kita ada Thai Airways. Jadi enggak usah terlalu kaget kalau dalam waktu 
dekat ada maskapai di Indonesia yang tidak tahan lagi,” kata Irfan dalam rapat 
dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR di Jakarta, Selasa.

Pernyataan tersebut menanggapi usulan diskon yang dinilai tidak mungkin 
diberikan lagi karena maskapai kondisi keuangan maskapai sendiri sudah terpuruk 
akibat pembatasan penumpang selama pandemi COVID-19.

“Betul penting untuk memperoleh harga murah, tapi mohon dipahami hari ini 
industri penerbangan mengalami pukulan yang sangat besar, kita jumlah penumpang 
tinggal 10 persen. Kalau diminta diskon lagi harga yang rendah mungkin 
klasifikasi kita sebentar lagi menjadi makin sulit,” katanya.

Salah satu sektor yang erat kaitannya dengan industri penerbangan adalah sektor 
pariwisata di mana maskapai Garuda sendiri kehilangan penumpang wisatawan 
mancanegara (wisman) dari sejumlah negara penyumbang terbesar wisman, salah 
satunya Australia.

Namun, Australia sudah memberlakukan pelarangan bagi warganya untuk bepergian 
hingga akhir tahun, termasuk ke Bali.

Dia menyebutkan jumlah wisman turun drastis akibat pandemi COVID-19 sebesar 87 
persen di April 2020 dan semakin anjlok menjadi 90 persen di Mei 2020.

“Kita berharap pariwisata ini mulai meningkat di bulan Juli 2020 ini, namun 
kami saksikan ada beberapa yang perlu kita perhatikan dalam ‘recovery’ 
(pemulihan) pariwsata ini. Ini kerja sama penting. Karena begitu industri ini 
pulih, pariwisata akan pulih dengan cepat,” katanya.

Untuk itu, Irfan mengatakan pihaknya berfokus pada wisatawan dalam negeri dan 
mengupayakan agar masyarakat kembali percaya diri untuk melakukan penerbangan 
dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat meskipun berdampak ke 
pendapatan.

“Jadi, Garuda dan teman-teman di industri operator penerbangan, fokus 
memastikan new normal dalam pesawat karena penting meningkatkan ‘confidence’ 
masyarakat untuk berpergian. garuda menekankan sekali soal ini. Kita fokus 
sekali ke ‘physical distancing’. walaupun kita tahu dari sisi operasi dan 
pendapatan ini punya pengaruh yang besar. Tapi, buat kami lebih penting lagi 
yakinkan publik yakin terbang lagi sehingga pulih dari industri lebih cepat,” 
ujarnya.

Upaya kedua yang dilakukan, yakni kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan 
Ekonomi Kreatif untuk melakukan promosi.

“Jadi kita akan ‘raise teaser’ kembali ke Bali. kedua mendorong masyarkaat 
indonesia, apabila memutuskan untuk berlibur lagi, berlibur lah di indonesia 
saja,” katanya.

Irfan menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan operator bandara, yakni PT 
Angkasa Pura I an II serta Kementerian BUMN untuk menginisiasi membuat holding 
aviasi.

“Di mana AP I dan AP II Garuda Pelita digabungkan jadi satu digabungkan jadi 
satu mempermudah aksi-aksi peningkatan pariwisata satu pintu. Bisa berharap 
situasi seperti Dubai maupun Qatar dengan kerja sama ‘stakeholders’ holing 
aviasi,” ujarnya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2020






Kirim email ke