Kontradiksi dua konsep dari dua tipe mantan jendral dlm kabinet Jokowi? 
Yang satu ingin menumbuhkan peranan borjuasi-nasional, yang satunya
pelaksana setia mazhab neo-liberalisme. Lusi.-


1.:

Prabowo Subianto: Tidak Cinta Rakyat Berbahaya bagi Negara
Nasional - Minggu, 12 Juli 2020 19:06

https://fajar.co.id/2020/07/12/prabowo-subianto-tidak-cinta-rakyat-berbahaya-bagi-negara/

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto
meresmikan RS Tingkat IV Akademi Militer (Akmil) Soebianto
Djojohadikoesoemo yang dibangun di wilayah kampus Akmil Magelang, Jawa
Tengah.

Dalam peresmian dilakukan penandatanganan prasasti dan disaksikan oleh
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa serta
jajaran Akmil.

Setelah itu, Menhan dan KSAD melakukan kunjungan ke SMA Taruna
Nusantara di Magelang, Jawa Tengah.

Dalam kunjungan kali ini, Menhan memberikan pembekalan kepada para
pendidik di SMA Taruna Nusantara.

Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap sekolah yang didirikan
oleh Menteri Pertahanan saat dipimpin Jenderal TNI (purn) Benny
Moerdani pada saat itu, karena merasakan pentingnya masalah
kepemimpinan.

“Jangan bosan kalau kalian lihat saya di sini. Karena saya perhatikan
lembaga pendidikan menjadi lahirnya kehebatan suatu bangsa, jadi saya
sangat tertarik,” ujar Prabowo dalam video di akun YouTube TNI AD,
Minggu (12/7).

Dia juga berpesan kepada para pendidik agar terus menjadi panutan
sebagai pembentuk masa depan bangsa. Pendidik harus mencurahkan kasih
sayang dan ilmu pengetahuan untuk meneruskan perjuangan bangsa.

“Bukan hanya mencetak anak yang cerdas, namun juga cinta tanah air.
Orang cerdas tapi tidak patriotik atau tidak cinta tanah air, tidak
cinta rakyat malah berbahaya bagi negara,” kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus ini juga meminta kepada para pendidik untuk bisa
menanamkan cinta tanah air, menanamkan rasa tanggung jawab, menanamkan
rasa bangga jadi anak Indonesia.

“Menanamkan rasa keinginan berbakti, rasa keinginan mengangkat
kehormatan bangsa kita melalui ilmu pengetahuan, melalui prestasi,”
tegas Menhan.

Dia menambahkan, kunci dari pembangunan bangsa ialah warga yang
terdidik, baik yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan juga
punya karakter kepribadian yang baik, jujur, serta cinta rakyat.

Dalam kesempatan itu, Menhan juga mengucapkan terima kasih kepada para
guru atas semangat dedikasi yang telah mendidik untuk menyiapkan
siswa-siswi menjadi pemimpin di masa akan datang. “Lulusan Taruna
Nusantara sudah mulai muncul di mana-mana.

Di beberapa tempat sudah ada Letnan Kolonel, senior-senior sebentar
lagi menjadi Kolonel. Mereka sudah mulai berprestasi. Inilah kebanggaan
kalian, kebahagiaan seorang guru kalau lihat muridnya berhasil. Jadi
murid kita harus menjaga kehormatan dan nilai-nilai luhur bangsa kita,”
terang Menhan.

Bagi SMA yang didirikan sejak tahun 1990, kehadiran Menhan beserta KSAD
merupakan bentuk dukungan yang memberikan motivasi seluruh civitas
akademia untuk mewujudkan visi dan misi Lembaga Perguruan Taman Taruna
Nusantara. (jpnn/fajar)



2.:

Prabowo Diminta Pimpin Proyek Pangan, Khairul Fahmi: Berpotensi
Mengulang Masa Orde Baru
Nasional - Senin, 13 Juli 2020 15:41

https://fajar.co.id/2020/07/13/prabowo-diminta-pimpin-proyek-pangan-khairul-fahmi-berpotensi-mengulang-masa-orde-baru/


FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden Jokowi menunjuk Menteri Pertahanan
Prabowo Subianto untuk memimpin proyek pengembangan lumbung pangan
nasional di Kalimantan Tengah.

Peneliti militer dari Institute for Security and Strategic Studies
(ISESS) Khairul Fahmi merasa heran dengan keputusan Presiden Jokowi
yang memberi mandat kepada Prabowo Subianto untuk mengurusi ketahanan
pangan nasional.

Menurut Fahmi, pemimpin tidak boleh salah memaknai urusan ketahanan
nasional.

Kemudian menyerahkan urusan ketahanan pangan nasional ke Kementerian
Pertahanan. "Kemenhan dan TNI hanyalah salah satu kontributor ketahanan
nasional dari sisi pertahanan negara," ucap Fahmi dalam pesan
singkatnya kepada awak media, Senin (13/7).

Menurut dia, Indonesia sudah memiliki instansi yang tepat dalam
mengurusi ketahanan pangan nasional. Yakni Kementerian Pertanian,
Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, hingga Bulog.

Berkaca dari situ, ujar dia, Kemenhan dan TNI harus cermat dan
hati-hati dalam keterlibatannya yang tidak secara langsung berkaitan
dengan tugasnya atau dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang
(OMSP). Misalnya, dalam urusan ketahanan pangan nasional ini.

"Ini berpotensi mengulang masa Orde Baru di mana pemerintah mengklaim
berhasil membangun ketahanan dan swasembada. Namun dengan tekanan luar
biasa pada petani untuk tanam padi, dengan tentara ikut turun ke
sawah," ungkap dia.

Lebih lanjut, kata dia, penyerahan urusan ketahanan pangan ke Kemenhan
ini patut dipertanyakan.

Terutama berkaitan dengan pendekatan Minimum Essential Forces (MEF)
dalam pengembangan kekuatan dan kemampuan TNI. MEF mencakup tiga hal
utama yaitu organisasi, personel dan materiil.

Dari sisi personel, kata Fahmi, jumlah prajurit TNI masih jauh dari
rasio perbandingan ideal dengan jumlah penduduk dan luas wilayah.

"Artinya jika untuk fokus saja pada tugas pokoknya, TNI masih belum
ideal, lalu mengapa cawe-cawe ke urusan pemerintahan yang lain? Jika
untuk menjaga batas wilayah dan kedaulatan saja jumlah personel masih
belum ideal, mengapa memaksakan diri terlibat? Apa motifnya?
Kesejahteraan? Politik? Kalau iya, tentu saja itu menyimpang dari
mandat reformasi," ucap Fahmi. (jpnn/fajar)



2.


Pabrik Bauksit di Bintan akan Pekerjakan 1.800 TKA China, Luhut
Jelaskan Alasannya

By Tarbiyah - 6 Jul 2020
https://www.tarbiyah.net/2020/07/pabrik-bauksit-di-bintan-akan.html


Pabrik Bauksit di Bintan akan Pekerjakan 1.800 TKA China, Luhut
Jelaskan Alasannya
By Tarbiyah - 6 Jul 2020


Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Manves)
Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan akan ada 1.800 TKA China masuk ke
Bintan, Kepulauan Riau.

Para TKA China itu akan bekerja di perusahaan pengolahan biji bauksit
menjadi Alumina di Kabupaten Bintan. Perusahaan itu sendiri akan
menyerap 20.000 tenaga kerja hingga akhir 2020.

"Di Bintan ada pembangunan proyek pengolahan biji Bauksit menjadi
Alumina serta produk turunannya untuk dijadikan bahan industri. Akan
ditempatkan sekitar 10 persen tenaga kerja asing (TKA) yang berasal
dari Tiongkok, karena memang investasinya dari sana," kata Luhut, usai
rapat di Batam, Kamis (2/7/2020) lalu.

Perusahaan tersebut, kata Luhut, tengah menyiapkan jaringan listrik dan
alat produksi. Sekitar 5.000 pekerja telah disiagakan. 1.800 orang TKA
asal China tengah dipersiapkan untuk datang dari negaranya.

"Pada tahap awal sekitar 3.200 orang tenaga kerja lokal akan mengisi
beberapa posisi strategis dalam pengolahan biji Bauksit itu, transfer
pengetahuan teknologi dari TKA juga akan dilakukan di tengah produksi
berjalan. Pekerja asing akan ditempatkan secara sementara, pada bagian
teknis produksi," terang Luhut seperti dikutip Gatra.

Luhut juga menjelaskan mengapa perusahaan tersebut mempekerjakan 1.800
TKA China. Menurutnya, dalam investasi yang memproduksi biji bauksit
menjadi alumina itu akan membutuhkan tenaga listrik sebesar 2.800 mega
watt. Tegangan listrik sebesar itu harus diproduksi secara mandiri yang
akan dibidani oleh teknisi asing. []















Kirim email ke