Sumber dari RT-Deutsch.

Dicari Sasaran Percobaan! Percobaan Vaksin RNA pada manusia [DFP 86]
07/17/2020 • 18:02

Normal baru

Salah satu Situs “Bagian yang Hilang” dari Siaran Berita RT-Deutsch
mengucapkan selamat tinggal siaran terakhirnya dengan normalitas baru.
Ini memanifestasikan diri di atas segala-galanya tentang hilangnya
kebebasan bergerak yang nyata  - saat ini bepergian hanya berlangsung
dengan banyak syarat-syarat, tidak ada masalah dengan pariwisata.

Penerbangan seperti yang kita kenal mungkin menjadi sesuatu dari masa
lalu untuk selamanya. Masker dan disinfektan sekarang menjadi bagian
dari kehidupan sehari-hari di bandara, dan bahkan pakaian pelindung
seluruh tubuh dikenakan oleh beberapa awak kabin. Margarita Bityuski
mengamati-amati sekitar Lapangan Terbang Tegel dan Schönefeld Berlin
dan berbicara dengan Prof. Dr. Christoph Brützel, profesor manajemen
lalu lintas udara, yang menyebut bahwa 2020 adalah tahun terburuk dalam
sejarah penerbangan. 

Sementara itu, kembali ke normalitas hanya dimungkinkan dengan vaksin,
namun demikian hal ini sama sekali bukanlah masalah keterbelakangan,
karena ini merupakan hal baru yang mutlak di cakrawala medis. Vaksin
RNA adalah bentuk persaingan terpanas di antara prosedur untuk
menghasilkannya yang berbasis gen, meskipun hal ini belum pernah
diizinkan sebelumnya. Ilmuwan dari Graz Clemens Arvay menjelaskan
masalah risiko yang terkait dengan teknologi vaksin ini dalam sebuah
wawancara dengan Jasmin Kosubek. Pada titik ini, dia menyatakan
penyangkalan yang tegas sekali: Clemens Arvay betul-betul menempatkan
fakta di atas segalanya, bahwa ia bekerja dalam kehidupan di RT melulu
hanya sebagai ilmuwan dan tampil bukan karena motivasi politik. 

"Apa saja yang tidak cocok bagi kita haruslah dilarang!"
Begitulah dengan cara yang sama, sikap perwakilan budaya pembatalan,
yang berdebat tentang seruan pemecatan, boikot atau perubahan nama
dengan dalih kampanye melawan rasisme, seksisme atau homofobia. Karena
ini menjadi semakin absurd, sekelompok lebih dari 150 orang kaum
intelektual sekarang sedang menuntut lebih banyak toleransi terhadap
perbedaan pendapat dan dikembalikannya tradisi perdebatan terbuka. Aron
Morhoff telah meringkas dinamika keterbelakangan pertumbuhan yang
terbaru. Jurnalis dan wakil pemimpin redaksi bulanan Swiss, Milosz
Matuschek, juga memiliki pendapat demikian. Dia juga semakin
mengkhawatirkan tentang budaya larangan berbicara dan berpikir dan
mengamati budaya pembatalan yang sebenarnya secara politis sampai pada
klimaks yang tidak menyenangkan.

Kirim email ke