-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://travel.detik.com/travel-news/d-5111449/kalau-bali-tidak-pulih-seluruh-wisata-ri-bisa-lumpuh?tag_from=wp_beritautama



Selasa, 28 Jul 2020 19:19 WIB

TRAVEL NEWS

Kalau Bali Tidak Pulih, Seluruh Wisata RI Bisa Lumpuh

Dadan Kuswaraharja

detikTravel
Share 0
Tweet 0
Share 0
14 komentar
Upacara di Bali Foto: AP/Firdia Lisnawati
Jakarta -

Bali akan terbuka untuk wisatawan domestik pada 31 Juli mendatang. Menteri 
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 
(PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan jika pariwisata di Bali tidak pulih 
karena dampak pandemi COVID-19, seluruh destinasi wisata Indonesia bisa lumpuh.

"Kepulihan Bali menjadi penting untuk pariwisata nasional dan regional," 
katanya dalam diskusi virtual bertema Bali Bangkit di Jakarta, seperti dikutip 
dari Antara, Selasa (28/7/2020).

Menurut dia, dua sektor yang memiliki daya ungkit dalam pemulihan ekonomi 
nasional pada masa pandemi adalah manufaktur dan pariwisata.
Baca juga: Gubernur Bali: 31 Juli, Tanggal Baik untuk Dimulainya Wisata

Pulau Dewata merupakan jantung pariwisata Indonesia yang berkontribusi sekitar 
50 persen untuk sektor pariwisata Tanah Air, menghasilkan devisa hampir 10 
miliar dolar AS dari total devisa 18 miliar dolar AS. Untuk itu, ia mendorong 
kementerian/lembaga untuk mengadakan kegiatan nasional atau kegiatan internal 
salah satunya di Bali.

Bahkan, pada 2-5 Agustus 2020, Menteri PPN dan jajaran akan mengadakan 
kunjungan kerja ke Pulau Seribu Pura itu untuk meninjau kelangsungan sejumlah 
proyek utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Wisatawan mancanegara, kata dia, juga berniat untuk berkunjung ke Bali setelah 
sejumlah relasinya dari Singapura, Australia, Belanda, Inggris, dan Jepang 
berniat datang ke pulau dengan julukan "Island of Paradise" itu.

"Tentu ini hal yang menggembirakan, tidak terjadi paranoid atas kejadian 
pandemi ini, apalagi sekarang kompetisi luar biasa untuk menemukan vaksin, 
tentunya sambil memperhatikan protokol kesehatan," katanya.

Suharso menambahkan Bali memiliki keunggulan dalam pemulihan pariwisata karena 
didukung infrastruktur hingga kearifan lokal masyarakatnya di antaranya sistem 
keamanan adat atau Pecalang yang berperan aktif membantu pengawasan untuk 
menekan penyebaran COVID-19.

Akibat pandemi penyakit dari virus SARS CoV-2 itu, lanjut dia, perekonomian 
Bali tertekan hingga mencapai di bawah nol pada triwulan pertama tahun ini 
karena kunjungan pariwisata mengalami kontraksi atau minus 82,8 persen.

"Kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2020 diprediksi turun 12-16 juta, tentu 
akan kehilangan devisa sekitar 15-16 miliar dolar," katanya.

Jika untuk wisatawan domestik akan dibuka pada 31 Juli, maka aktivitas 
pariwisata bagi wisatawan mancanegara akan dibuka pada 11 September 2020, 
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan rencana melakukan pembukaan wisata pada 
turis asing itu merupakan tahap ketiga pelaksanaan pariwisata memasuki adaptasi 
kebiasaan baru.

"Tahap ketiga, akan kita jalankan pada 11 September 2020, mulai aktivitas 
pariwisata untuk wisatawan mancanegara," kata Wayan.

Wayan menjelaskan saat ini Provinsi Bali tengah berada dalam tahap 1 di mana 
kegiatan perekonomian masyarakat Bali, terutama di sektor pariwisata mulai 
bergairah kembali.

Kemudian pada tahap dua, Bali mulai membuka kegiatan pariwisata untuk wisatawan 
domestik pada 31 Juli mendatang, di mana sejumlah menteri dijadwalkan hadir 
pada pembukaan tersebut, seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan 
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Wishnutama Kusubandio.

Untuk mempersiapkan dibukanya kembali destinasi Pulau Dewata tersebut, 
Pemerintah Daerah telah mengeluarkan protokol agar pelaksanaan kegiatan 
pariwisata bagi masyarakat lokal dan wisatawan memenuhi aspek kesehatan, 
kenyamanan dan keamanan.

Barulah pada tahap ketiga, Bali akan membuka pintu masuk untuk wisatawan 
mancanegara pada 11 September 2020.

"Untuk wisatawan mancanegara, sesuai edaran Menteri Perhubungan, harus 
menunjukkan surat keterangan hasil uji negatif dan berlaku sampai dua minggu," 
kata Wayan.

Ia menambahkan bahwa kontribusi devisa wisatawan mancanegara yang berkunjung ke 
Bali mencapai 41 persen atau senilai Rp116 triliun.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo tentang "tourism wuality", Bali juga akan 
menerapkan standar pelaksanaan pariwisata yang tinggi agar wisatawan yang 
berkunjung memiliki waktu tinggal (stay) yang lama dan melakukan pengeluaran 
(spending money) agar memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi pendapatan 
Provinsi Bali.


Simak Video "Wacana Wisata Ramah Muslim, Gubernur Bali: Sudah Ada Tempatnya"

(ddn/ddn)
wisata bali bali 






Reply via email to