https://republika.co.id/berita/qe8bik428/perlu-investigasi-independen-soal-pembunuhan-di-papua

*Perlu Investigasi Independen Soal Pembunuhan di Papua*

Rabu 29 Jul 2020 18:49 WIB

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita

*Direktur Amnesty International Indonesia - Usman Hamid*



*Amnesty: sanksi internal tak cukup untuk anggota militer yang diduga bunuh
warga.*


*REPUBLIKA.CO.ID <http://REPUBLIKA.CO.ID>, JAKARTA -- Amnesty International
Indonesia mendesak otoritas berwenang untuk melakukan investigasi
independen dan transparan terkait kasus dugaan pembunuhan terhadap warga
sipil di** Papua * <https://republika.co.id/tag/papua>*oleh oknum militer
dalam ranah hukum pidana. Sanksi internal dinilai tidak cukup diberikan
kepada pelaku.*


*"Kami mendesak otoritas berwenang untuk melakukan investigasi independen
dan transparan terkait kasus ini dalam ranah hukum pidana. Tidak cukup
hanya sanksi internal kepada pelaku," ujar Direktur Eksekutif Amnesty
International Indonesia, Usman Hamid, dalam keterangannya, Rabu (29/7).*

*Usman mengatakan, pembunuhan di luar hukum yang diduga melibatkan anggota
TNI kembali terjadi di Papua, kali ini di Asiki, Boven Digul. Menurutnya,
ada dugaan aparat TNI berusaha menutup-nutupi kasus ini dari keluarga
korban. Keluarga korban bahkan awalnya tidak bisa melihat jenazah korban.*

*"Jika benar demikian, maka ini menunjukkan sikap yang tidak profesional
dari institusi militer di Asiki. Penghilangan nyawa, apalagi jika itu
dilakukan di luar hukum, adalah pelanggaran HAM berat. Otoritas yang
berwenang harus bertindak tegas kepada pelaku, tidak cukup hanya dengan
permintaan maaf," jelas dia.*

*Usman menyampaikan, dalam pengusutan kasus itu jangan sampai terjadi
impunitas hukum. Apalagi, kata dia, impunitas hukum itu dilakukan terhadap
aparat negara seperti TNI dan kepolisian yang seharusnya memberi contoh
perilaku yang menghormati hukum dan hak hidup manusia.*

“*Kami mendesak negara untuk memastikan tersedianya reparasi bagi keluarga
korban dan memfasilitasi proses pemulihan secara fisik, moral, material dan
maupun mental," katanya.*

*Menurut Usman, dalam sebulan terakhir, pembunuhan seperti itu bukan
merupakan yang pertama terjadi di Asiki, Boven Digul. Sebelumnya, anggota
Polri juga diduga membunuh petani kebun pisang Marius Betera. Dia
mengatakan, semua itu patut disesalkan.*

*"Ini menunjukkan negara tidak serius dalam mencegah maupun menindak
tindakan represif aparat yang melanggar hukum di Papua. Akibatnya, terus
berulang. Amnesty kembali harus mendesak negara untuk menegakkan hukum dan
hak asasi manusia di Papua," katanya.*

*Saat dikonfirmasi, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria
mengatakan, saat ini sedang dilaksanakan pendalaman dan investigasi secara
menyeluruh atas kejadian tersebut. Pendalaman dan investigasi itu dilakukan
oleh Danrem 174/ATW dan Pomdam XVII/Cenderawasih terhadap oknum personel
yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.*

*Bila terbukti benar-benar bersalah maka akan diproses sesuai dengan hukum
dan ketentuan yang berlaku. "Pimpinan TNI AD juga akan menjatuhi hukuman
tambahan pemecatan dari dinas aktif TNI AD bagi personel yang secara sah
terbukti bersalah," kata dia, Rabu (29/7).*

*Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, telah
mengimbau aparat keamanan yang bertugas di Papua untuk mengedepankan
pendekatan hukum. Ia meminta mereka untuk tidak terpancing dengan berbagai
provokasi yang dilakukan oleh berbagai pihak.*

“*Saya tahu tugas saudara-saudara berat, tapi pesan saya bertindaklah
secara hati-hati, jangan terpancing untuk melakukan tindakan yang bisa
dinilai melanggar HAM. Kita jaga negeri ini dengan sepenuh hati, dan tidak
terprovokasi oleh pihak lain," ujar Mahfud dalam kunjungan kerja ke Timika,
Papua, Rabu (22/7).*

*Mahfud mengatakan, tugas pemerintah, termasuk TNI dan Polri, saat ini
lebih berat karena harus fokus menangani pandemi Covid-19, termasuk di
Papua. Meski begitu, kata dia, tugas untuk mengamankan wilayah dan negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus tetap dilakukan dengan baik.*

“*Jangan sampai karena kita fokus menangani Covid, lalu tugas lain
terabaikan, misalnya masalah ekonomi, dan khususnya di Papua harus tetap
siaga melakukan pengamanan sehingga tidak muncul aksi gangguan keamanan
yang mengancam integrasi kita,” kata dia.*

*Menurut Mahfud, pemerintah memiliki tugas untuk melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia. Itu berarti, pemerintah harus menjaga
keutuhan integrasi dan teritori agar tidak terpecah, serta melindungi
keutuhan ideologi bangsa. *

Kirim email ke