-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>




https://www.antaranews.com/berita/1676222/neraca-dagang-positif-erick-ingin-indonesia-jadi-market-mandiri



Neraca dagang positif, Erick ingin Indonesia jadi "market" mandiri

Selasa, 18 Agustus 2020 21:05 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir pada acara Pencanangan Perdana Tranformasi Sarinah di 
Jakarta, Selasa. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Kita punya market yang besar, tetapi kita terlena, akhirnya market kita 
digerogoti.
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong agar Indonesia bisa 
menjadi pasar yang mandiri dan memiliki keunggulan, baik dari segi nilai seni 
dan budaya, serta keunikan suku bangsa dari masing-masing daerah.

Menurut Erick, pembenahan ini penting karena pandemi COVID-19 yang masih 
melanda sejumlah negara, termasuk Indonesia, telah memberikan pelajaran agar 
tidak terlena dan segera membangun pasar perdagangan yang mandiri.

"Dari COVID ini kita diajarkan, negara yang mempunyai market besar, adalah 
negara yang memiliki keunggulan. Kita punya market yang besar, tetapi kita 
terlena, akhirnya market kita digerogoti. Kita tidak membangun agar market kita 
mandiri," kata Erick dalam sambutan pada Pencanangan Perdana Transformasi 
Sarinah di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Erick Thohir: Lapor ke saya bila BUMN tak prioritaskan produk lokal

Ia mengatakan salah satu hal yang bisa diupayakan adalah memperbaiki rantai 
pasok dalam negeri, dengan tidak menutup peluang kerja sama dengan negara lain. 
Kerja sama tersebut, kata Erick, harus menguntungkan bagi kedua pihak (win-win)

Menurut dia, perbaikan rantai pasok dapat dilakukan dengan langkah transformasi 
dan kolaborasi antar-BUMN di Indonesia, tanpa merusak ekosistem yang sudah ada.

"Kita menggabungkan kekuatan BUMN sebagai supply chain yang luar biasa, tanpa 
memusuhi atau merusak ekosistem. Kerja sama kita dengan swasta, UMKM, BUMN, 
BUMDes dan lain-lain," tambah Erick.

Dalam kesempatan ini, ia juga menampik anggapan sejumlah negara yang 
memproyeksikan Indonesia menjadi salah satu negara yang runtuh perekonomiannya 
ketika COVID-19 mewabah.

Baca juga: Pernah jadi pekerja migran, Erick: Kadang dianggap sebelah mata

Perkiraan itu tidak terbukti karena pandemi COVID-19 tidak berdampak pada 
neraca perdagangan Indonesia, yang masih mencatatkan surplus pada Juli 2020, 
berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS).

Erick pun mengapresiasi surplus neraca perdagangan Indonesia yang tercatat 3,26 
miliar dolar AS pada Juli 2020, dengan total nilai ekspor 13,73 miliar dolar 
dan nilai impor 10,47 miliar dolar AS.

"Kalau dilihat dari hasil BPS, positif kita, bukan ekonomi, tapi antara ekspor 
dan impor malah membaik. Yang selama ini di benak kita harus impor terus karena 
COVID, ternyata defisit anggaran kita yang menjadi bagus. Nggak bubar juga ini 
negara dan nggak kelaparan juga," kata dia.

Baca juga: Erick Thohir pastikan terus perluas akses usaha bagi UMKM

Baca juga: Erick Thohir: Sarinah difokuskan pasarkan produk UMKM Indonesia
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2020






Kirim email ke