*Bagaimana kalau Vaksin Rusia dipakai babi untuk percobaan, apakah tidak
haram? hehehehehehe*


*https://www.antaranews.com/berita/1666290/indonesia-dorong-kerja-sama-kesehatan-dengan-rusia-termasuk-vaksin
<https://www.antaranews.com/berita/1666290/indonesia-dorong-kerja-sama-kesehatan-dengan-rusia-termasuk-vaksin>
*



*Indonesia dorong kerja sama kesehatan dengan Rusia, termasuk vaksin*

 *Kamis, 13 Agustus 2020 15:05 WIB*

*Arsip Yang saat ini sedang kita dorong adalah pertemuan lebih lanjut untuk
membahas aspek-aspek teknis kerja sama di antara kedua negara*

Jakarta (ANTARA) - Indonesia mendorong kerja sama sektor kesehatan dengan
Rusia, termasuk mengenai vaksin dan penelitian di bidang teknologi
kesehatan.

“Yang saat ini sedang kita dorong adalah pertemuan lebih lanjut untuk
membahas aspek-aspek teknis kerja sama di antara kedua negara,” kata Juru
Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pengarahan media
secara daring, Kamis.

Pembahasan kerja sama telah dilakukan antara kementerian kesehatan kedua
negara pada 5 Juli 2020, yang merupakan tindak lanjut dari pembicaraan
telepon antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada
13 April 2020.

*Baca juga: **Rusia kirim obat ke Indonesia, bantu tangani COVID-19*
<https://www.antaranews.com/berita/1400758/rusia-kirim-obat-ke-indonesia-bantu-tangani-covid-19>
*Baca juga: **Peringatan 70 tahun RI - Rusia momentum kemitraan strategis.*
<https://www.antaranews.com/berita/1307502/peringatan-70-tahun-ri-rusia-momentum-kemitraan-strategis>

Faizasyah tidak menjelaskan lebih lanjut apakah kerja sama yang dimaksud
berkaitan dengan vaksin yang diklaim Rusia telah berhasil dikembangkan
untuk melawan pandemi COVID-19.

“Sebatas itu yang bisa kami sampaikan sekarang,” ujar dia.

Presiden Putin pada Selasa (11/8) mengumumkan bahwa Rusia menjadi negara
pertama di dunia yang menyetujui vaksin COVID-19 setelah kurang dari dua
bulan uji coba pada manusia.

Keputusan Moskow untuk memberikan restunya bagi penggunaan vaksin tersebut
menimbulkan kekhawatiran di kalangan para pakar.

Pasalnya, hanya sekitar 10 persen uji klinis berhasil dilakukan dan
beberapa ilmuwan merasa khawatir Moskow mungkin saja lebih mementingkan
gengsi negara ketimbang pengetahuan dan keamanan.

Vaksin yang diberi nama “Sputnik V” dan dikembangkan oleh Institut Gamaleya
akan diproduksi sebanyak 5 juta dosis per bulan pada Desember-Januari.

Beberapa negara seperti Filipina dan Kazakhstan menyatakan minatnya untuk
menjalin kerja sama dengan Rusia untuk pengembangan dan akses vaksin
tersebut.

*Baca juga: **Indonesia dorong kerja sama ASEAN-Rusia kembangkan vaksin
COVID-19*
<https://www.antaranews.com/berita/1559736/indonesia-dorong-kerja-sama-asean-rusia-kembangkan-vaksin-covid-19>
*Baca juga: **Rusia nyatakan akan punya vaksin COVID-19 pada akhir 2020*
<https://www.antaranews.com/berita/1597662/rusia-nyatakan-akan-punya-vaksin-covid-19-pada-akhir-2020>

Kirim email ke