Politikus AS Jangan Berdosa Menghianati Sejarah

http://indonesian.cri.cn/20200903/bd6073f8-812e-f493-24d8-11df97815151.html
2020-09-03 14:37:50

Sejumlah Politikus AS Jangan Menjadi Pendosa Yang Menghianati Sejarah_fororder_1858433641

Hari ini, tanggal 3 September, adalah hari peringatan 75 tahun kemenangan Perang Anti-Jepang Rakyat Tiongkok dan Perang Anti-Fasis Dunia. Dengan meninjau kembali masa lampau, rakyat Tiongkok melalui perang bermandikan darah selama 14 tahun dan dengan mengorbankan 35 juta jiwa menperoleh kemenangan perang anti-Jepang dan memberikan sumbangan besar kepada kemenangan final Perang Anti-Fasis Dunia. Manusia yang mengalami malapetaka perang tidak ingin menempuh jalan lama lagi, perdamaian dan pembangunan menjadi arus dunia dewasa ini.

Akan tetapi, yang mengkhawatirkan, di latar belakang wabah Covid-19 mendampak konfigurasi politik dan ekonomi dunia, sejumlah politikus AS malah dengan terang-terangkan mengkhotbah “Perang Dingin Baru” serta separatisme dan konfrontasi dengan berdiri di pihak salah sejarah. Meninjau kembali sejarah Perang Anti-Fasis Dunia mempunyai arti realistis yang sangat penting.

Sebagai perancang utama tata tertib internasional pasca-Perang Dunia ke-2, sejumlah politikus AS sulit melepaskan ketagihan hegemonismenya dan memperlakukan peraturan internasional sebagai alat yang menggaet kepentingan sendiri, terus mengundurkan diri dari organisasi dan perjanjian internasional, dengan terang-terangan menantang multilateralisme, meralitas internasional dan kepentingan bersama manusia. Yang lebih gawat lagi, seiring dengan mendekatnya pemilu di AS, untuk melepaskan diri dari kerepotan di dalam dan luar negerinya, para politikus Gedung Putih berupaya menimbulkan kejadian anti-Tionghoa dan mencoba menghasut perlawanan Tiongkok dengan dunia. Kalau dibiarkan mereka berbuat semau-maunya demi kepentingan politik dirinya sendiri, yang dirugikan tak hanya kepentingan fundamental Tiongkok dan AS, perdamaian, kestabilan dan pembangunan global akan turut terjerumus dalam kebahayaan yang tiada tara sebelumnya.

Sejumlah Politikus AS Jangan Menjadi Pendosa Yang Menghianati Sejarah_fororder_ruiping2

Dunia kini tengah mengalami perubahan besar yang belum pernah terjadi dalam seratus tahun ini. Perselisihan dan kontradiksi antara Tiongkok-AS padahal adalah mempertahankan multilateralisme atau unilateralisme, memprakarsai kerja sama demi kemenangan bersama atau pertarungan zero sum. Politikus AS menempatikan kepentingan dirinya sendiri di atas kepentingan bersama masyarakat internasional, dengan terang-terangan menimbulkan konfrontasi dan bentrokan, dan ini tak pelak merupakan penghianatan terhadap sejarah dan pasti akan dihukum sejarah.

Bagi dunia, tidak membiarkan terulangnya kembali tragegi sejarah merupakan kewajiban bersama berbagai pihak. Pada saat penting 75 tahun kemenangan Perang Anti-Jepang Rakyat Tiongkok dan Perang Anti-Fasis Dunia, berbagai negara hendaknya memelihara tata tertib internasional dan sistem internasional yang berintikan PBB, aktif membentuk hubungan internasional tipe baru dengan kerja sama dan kemenangan bersama sebagai intinya serta mendorong bersama perdamaian dan pembangunan dunia, barulah bercermin pada sejarah dan tidak lupa pada masa lampau.

Kirim email ke