Ahok temui Erick sampaikan saran dan kritik
Kamis, 17 September 2020 13:40 WIB
Ahok temui Erick sampaikan saran dan kritik
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
(kiri) menemui Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyampaikan kritik dan
saran. ANTARA/Instagram @basukibtp/pri.
Setiap KHG tidak bisa dikelola tanpa kategori apakah masuk gambut
budidaya atau lindung. Ini yang perlu kita kaji bersama untuk
pengelolaan dan keberlanjutan di lapangan.
Jakarta (ANTARA) - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) menemui Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyampaikan
kritik dan saran.
"Tadi bertemu Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan
diterima dengan baik oleh Pak Erick," ujar Ahok dalam unggahan di akun
media sosial Ahok @basukibtp, Kamis.
Ia menyebutkan berkomitmen untuk menjaga soliditas teamwork dan terus
melakukan transformasi BUMN. "Dan saya akan menjaga pesan Pak Erick,
untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan transformasi BUMN,"
tegas Ahok.
*Baca juga:Tanggapi Ahok, begini komentar Pertamina soal kilang dan
utang
<https://www.antaranews.com/berita/1731130/tanggapi-ahok-begini-komentar-pertamina-soal-kilang-dan-utang>*
Dalam akun media sosial yang diunggah Ahok itu, terlihat keduanya
menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga
jarak. Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Erick Thohir sama-sama memakai
baju batik.
Pertemuan Ahok dengan Menteri Erick itu terjadi setelah video berisi
kritik terhadap Pertamina dan Kementerian BUMN beredar di media sosial
beberapa hari lalu.
*Baca juga:Pengamat : kritik Ahok agar Pertamina lebih transparan
<https://www.antaranews.com/berita/1731034/pengamat-kritik-ahok-agar-pertamina-lebih-transparan>*
Sebelumnya, dalam video yang beredar di media sosial Ahok berpendapat
Kementerian BUMN semestinya dibubarkan dan diganti dengan super holding
seperti sistem Temasek Singapura, dengan nama Indonesia Incorporation.
Selain itu, Ahok juga menyampaikan kritik kepada Perum Peruri yang
meminta dana sebesar Rp500 miliar untuk proyek paperless di Pertamina.
*Baca juga:Tanggapi Ahok, Kementerian BUMN: Jangan buru-buru mau super
holding
<https://www.antaranews.com/berita/1730490/tanggapi-ahok-kementerian-bumn-jangan-buru-buru-mau-super-holding>*
Dalam video itu, Ahok juga menilai internal korporasi Pertamina perlu
melakukan efisiensi, terkait gaji pegawai hingga level direksi.
Ia mengkritisi Pertamina sebagai korporasi yang belum mampu
menyeimbangkan keuangan perusahaan, hingga kritik kepada Kementerian
BUMN dalam melakukan pergantian direksi.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Harga minyak melonjak, terkerek ancaman OPEC soal pangkas produksi
Jumat, 18 September 2020 07:28 WIB
Harga minyak melonjak, terkerek ancaman OPEC soal pangkas produksi
Dokumentasi - Ladang minyak Equinor di Johan Sverdrup, Laut Utara
Norwegia (22/8/2018). REUTERS/Nerijus Adomaitis/aa.
Meskipun tidak ada amandemen kesepakatan pemotongan pasokan saat ini
yang telah diusulkan oleh OPEC+ hari ini, kelompok produsen memberi
kesan bahwa mereka tidak menutupi masalah
New York (ANTARA) - Harga minyak melonjak pada akhir perdagangan Kamis
(Jumat pagi WIB), berbalik positif ketika OPEC dan sekutunya mengatakan
kelompok produsen itu akan menindak negara-negara yang gagal mematuhi
pemotongan produksi dan berencana mengadakan pertemuan luar biasa pada
Oktober jika pasar minyak melemah lebih lanjut.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November
memperpanjang kenaikannya, terangkat 1,08 dolar AS atau 2,56 persen,
menjadi menetap di 43,30 dolar AS per barel. Harga minyak mentah
berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Oktober
menguat 81 sen, atau 2,02 persen pada 40,97 dolar AS per barel.
Kedua kontrak tersebut naik lebih dari empat persen pada perdagangan
Rabu (16/9/2020).
*Baca juga:Harga emas anjlok 20,6 dolar, terseret aksi ambil untung
<https://www.antaranews.com/berita/1733130/harga-emas-anjlok-206-dolar-terseret-aksi-ambil-untung>*
Setelah jatuh di awal sesi di tengah angka pekerjaan yang/bearish/dan
peningkatan produksi minyak Teluk Meksiko setelah Badai Sally, patokan
minyak mentah berbalik arah menguat pada sesi tersebut, didukung oleh
pernyataan-pernyataan dari OPEC.
“Meskipun tidak ada amandemen kesepakatan pemotongan pasokan saat ini
yang telah diusulkan oleh OPEC+ hari ini, kelompok produsen memberi
kesan bahwa mereka tidak menutupi masalah,” kata Kepala Pasar Minyak
Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen.
Panel produsen-produsen utama, termasuk Arab Saudi dan Rusia, tidak
merekomendasikan perubahan apa pun pada target pengurangan produksi
mereka saat ini sebesar 7,7 juta barel per hari (bph), atau sekitar
delapan persen dari permintaan global, menurut draf siaran pers dan
laporan internal.
*Baca juga:Saham Spanyol setop keuntungan, Indeks IBEX 35 merosot 0,35
persen
<https://www.antaranews.com/berita/1733098/saham-spanyol-setop-keuntungan-indeks-ibex-35-merosot-035-persen>*
Panel menekan negara-negara yang terlambat seperti Irak, Nigeria dan Uni
Emirat Arab untuk memotong lebih banyak barel guna mengkompensasi
kelebihan produksi pada Mei-Juli, sambil memperpanjang periode
kompensasi dari September hingga akhir Desember, menurut tiga sumber OPEC+.
"Mereka turun tajam di UEA," kata Analis Senior Price Futures
Group, Phil Flynn, di New York. Harapan bahwa produksi bisa turun karena
UEA dan lainnya memangkas produksi telah mendorong harga, katanya.
*Baca juga:Saham Inggris turun lagi, Indeks FTSE 100 merosot 0,47 persen
<https://www.antaranews.com/berita/1733074/saham-inggris-turun-lagi-indeks-ftse-100-merosot-047-persen>*
Berita OPEC membayangi dimulainya kembali produksi lepas pantai AS
setelah Badai Sally melewati Teluk Meksiko dan berita ekonomi AS
yang/bearish./
Perusahaan-perusahaan energi AS mulai mengembalikan awaknya ke anjungan
minyak lepas pantai di Teluk Meksiko setelah Badai Sally menghentikan
operasinya selama lima hari, mematikan produksi hampir 500.000 barel per
hari.
*Baca juga:Saham Jerman berbalik merosot, Indeks DAX 30 tergerus 0,36
persen
<https://www.antaranews.com/berita/1733070/saham-jerman-berbalik-merosot-indeks-dax-30-tergerus-036-persen>*
Harga juga berada di bawah tekanan dari pemulihan ekonomi yang lambat
dari pandemi. Kasus Virus Corona global diperkirakan akan melampaui 30
juta pada Kamis, menurut penghitungan Reuters.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah orang Amerika yang
mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun minggu lalu,
tetapi tetap pada level yang sangat tinggi karena pemulihan pasar tenaga
kerja bergeser ke kecepatan rendah dan belanja konsumen mendingin.
Bahkan OPEC+ memperingatkan bahwa pandemi dapat terus mengekang
permintaan. Panel teknis OPEC+ memperingatkan bahwa kenaikan kasus virus
corona di beberapa negara dapat membatasi permintaan minyak meskipun ada
tanda-tanda pemulihan ekonomi dan indikasi awal penurunan stok minyak,
menurut dokumen internal yang dilihat oleh Reuters.
*Baca juga:Saham Prancis hentikan kenaikan, Indeks CAC 40 jatuh 0,69
persen
<https://www.antaranews.com/berita/1733046/saham-prancis-hentikan-kenaikan-indeks-cac-40-jatuh-069-persen>*
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah