Desa Shazhou Provinsi Hunan yang Diinspeksi Presiden Xi

http://indonesian.cri.cn/20200917/36641062-be7a-e7ba-c6b3-37b382b0ae89.html
2020-09-17 10:30:52

Presiden Tiongkok Xi Jinping hari Rabu kemarin (16/9) mengadakan inspeksi ke Desa Etnis Yao Shazhou Kecamatan Etnis Yao Wenming Kabupaten Rucheng Kota Chenzhou Provinsi Hunan, dalam rangka mengenal industri pengentasan kemiskinan dan  hasil pengentasan kemiskinan setempat.

Desa Shazhou Provinsi Hunan yang Diinspeksi Presiden Xi_fororder_xishicha7


Desa yang diinspeksi Presiden Xi itu terletak di daerah penugungan Luoxiao di perbatasan tiga provinsi, yaitu Hunan, Jiangxi dan Guangdong, luasnya hanya 0,92 kilometer persegi. Di dalam 529 penghuni desa itu terdapat 340 orang Etnis Yao.

Desa Shazhou Provinsi Hunan yang Diinspeksi Presiden Xi_fororder_xishicha8


Betapa kecilnya Desa Shazhou?  Desa itu dapat dimasukkan dalam satu gambar saja. Kini, Desa Shazhou menerapkan pola “pariwisata plus pengentasan kemiskinan”, berupaya mengembangkan pariwisata desa dan penanaman buah-buahan yang unggul, dan bersamaan itu mengembangkan berbagai pelatihan kejuruan, antara lain juru masak dan kursus wisata desa, telah membantu lebih dari 350 orang warga desa mendapat kesempatan kerja atau membuka usaha sendiri di kampung halamannya. Di Desa Shazhou pernah terdapat 30 keluarga miskin sejumlah 95 orang dan mereka berhasil terlepas dari kemiskinan pada tahun 2018. Pada akhir tahun 2019, pendapatan perkapita desa itu setelah pembayaran pajak dan asuransi mencapai 13840 yuan RMB.



 Simposium Daring “Target Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB dan
 Pengalaman Pengentasan Kemiskinan Tiongkok Digelar

http://indonesian.cri.cn/20200917/36ea69db-fe28-5328-a808-2ae098657be4.html
2020-09-17 15:35:01

   Pada saat menyongsong HUT ke-75 PBB, Simposium Daring Target Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB dan Pengalaman Pengentasan Kemiskinan Tiongkok digelar dengan diikuti sekitar 140 mantan pejabat senior dan wakil organisasi internasional dan wadah pemikir. Mereka mengadakan diskusi mengenai targetdan jalur pendorongan pembangunan berkelanjutan manusia dengan memadukan pengalaman praktek penanggulangan kemiskinan Tiongkok dan global.

Simposium Daring “Target Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB dan Pengalaman Pengentasan Kemiskinan Tiongkok Digelar_fororder_微信图片_20200917150737

   Para wakil mancanegara telah menganalisa tantangan yang paling realistis dan urgen yang didatangkan wabah Covid-19 kepada usaha penanggulangan kemiskinan global, sementara menunjukkan bahwa masyarakat internasional hendaknya mempertahankan ide komunitas senasib sepenanggungan manusia, mempertahankan multilateralisme, memperbesar intensitas kerja sama internasional, membela bersama sistem kesehatan publik global dan melindungi keselamatan jiwa dan kesehatan manusia; harus memainkan sepenuhnya peranan pemerintah, pasar dan organisasi internasional dalam usaha pengentasan kemiskinan, memperbesar alokasi dana di bidang kehidupan rakyat, memperdalam kerja sama internasional di bidang pengentasan kemiskinan, dan menciptakan bersama masa depan pembangunan berkelanjutan segenap umat manusia.



 Perusahaan AS Tidak Ingin Hengkang dari Tiongkok

http://indonesian.cri.cn/20200917/9f94596c-5376-d782-c127-d72869d37d42.html
2020-09-17 09:51:11

Nikkei Asian Review dalam laporannya baru-baru ini mengatakan, meskipun Presiden AS Donald Trump terus mengkhotbahkan “lepas kaitan” antara AS dan Tiongkok, namun mayoritas perusahaan AS yang berbisnis di Tiongkok beramai-ramai menyatakan tidak ingin memindahkan pabriknya dari Tiongkok. Sejumlah badan usaha AS, termasuk mobil elektronik Tesla  malah menambahkan investasi di Tiongkok.

Perusahaan AS Tidak Ingin Hengkang dari Tiongkok_fororder_waimei


   Menurut sebuah survei yang dilakukan Goldman Sachs dan Kamar Dagang AS untuk Shanghai, meskipun pemerintah AS mengancam akan mengenakan pajak tambahan terhadap perusahaan AS yang tidak menarik lin produksinya dari Tiongkok dan menjanjikan bonus relokasi kepada perusahaan yang hengkang dari Tiongkok, namun mayoritas perusahaan AS di Tiongkok tetap tak tergiur, bahkan 2 per 3 perusahaan menyatakan akan memperluas bisnis di Tiongkok termasuk merekrut lebih banyak karyawan.

Perusahaan AS Tidak Ingin Hengkang dari Tiongkok_fororder_waimei2

   CNN menganalisa bahwa biaya relokasi produksi lintas Pasifik memang sangat tinggi, mungkin lebih tinggi dari pada jutaan dolar AS bagi perusahaan yang biasa saja. Analis Goldman Sachs mengatakan, pasar domestik Tiongkok yang besar, rantai pasokan yang lengkap dan infrastruktur yang kondusif memiliki daya tarik amat besar bagi semua investor asing. CEO Tesla Elon Musk pada Juli lalu menyatakan, pemasok Tiongkok mungkin tergolong yang paling kompetitif di dunia.

Perusahaan AS Tidak Ingin Hengkang dari Tiongkok_fororder_waimei1
Harian The Guardian Inggris baru-baru ini merilis laporan yang berjudul “Apakah Ekonomi AS dan Tiongkok Benar-benar Bisa Lepas Kaitan?”.  Laporan itu berpendapat, dari pandemi hingga masalah iklim, dunia membutuhkan kerja sama Tiongkok-AS, dampak “lepas kaitan” Tiongkok dan AS akan merupakan malapetaka kepada kedua pihak.

Kirim email ke