**MENG TUTUP MULUT**
Minggu 20 September 2020
Oleh : *Dahlan Iskan*
*KATA ''Virus China'' tidak bisa lagi diucapkan oleh Presiden Donald
Trump. Siapa pun orang Amerika yang menggunakan istilah itu dianggap
melanggar resolusi Kongres Amerika.*
Sejak kapan?
*Sejak kongres mengesahkan resolusi ''Kecaman Terhadap Anti-Asia''
minggu lalu.*
Memang resolusi itu bukan undang-undang tapi itu juga produk parlemen.
*Resolusi itu dipromotori oleh satu orang anggota kongres saja: Grace
Meng (Meng Zhao Wen). Dia adalah anggota DPR dari dapil 6 New York. Yang
wilayahnya mencakup tempat kelahirannya: Queen.*
_*Grace Meng, 44 tahun, adalah keturunan Asia pertama yang jadi
anggota DPR dari New York. Suaminyi keturunan Korea. Dia punya dua orang
anak.*_
*Meng adalah seorang pengacara. Ia sarjana hukum lulusan University of
Michigan dengan S-2 di bidang hukum dari salah satu universitas swasta
di New York.*
*Meng mengajukan resolusi itu setelah melihat banyak keturunan Asia
menjadi korban kekerasan. Terutama suku Tionghoa. Termasuk kekerasan
fisik. Lebih terutama lagi sejak ada wabah pandemi Covid-19.*
*Seringnya Trump menggunakan istilah "virus China" telah memancing
kebencian terhadap keturunan Asia.*
*Terutama karena pengucapan itu disertai maksud untuk memojokkan
Tiongkok. Juga karena pengucapan itu disertai istilah lain seperti kungflu*.
*Ternyata pemungutan suara atas resolusi itu sangat sukses bagi Meng*.
Hasilnya:
*243 mendukung*,
*164 menentang.*
*Semua anggota DPR dari Demokrat mendukung. Pun 14 anggota DPR dari
Republik. Yang 164 penentang itu semuanya dari partainya Trump*.
"Mengapa kongres harus menyidangkan resolusi seperti ini," ujar seorang
anggota DPR dari Republik. "Buang buang waktu saja," tambahnya. "Tidak
satu pun dapurnya orang Amerika memerlukan resolusi seperti ini,"
katanya lagi.
*Bagi Meng itu penting. Sebagai wakil rakyat Meng dituntut pemilihnya
untuk memperjuangkan keselamatan dan keamanan masyarakat. Terutama
keturunan Asia. Mereka mengadu kepada Meng selalu dilecehkan dan jadi
sasaran kekerasan. Terutama selama pandemi Covid-19.*
*Meng terpilih pada 2012. Lalu terpilih lagi dalam Pemilu 2016. Sebelum
itu dia sudah dua periode menjadi anggota DPRD New York. Ayahnyi, juga
pernah menjadi anggota DPRD New York. Sang ayah tidak terpilih lagi
karena tersangkut perkara suap.*
*Periode pertama menjadi anggota DPR, Meng juga membuat sejarah: ia
mengusulkan dilakukannya perubahan UU Internasional Kebebasan Beragama*.
Yang ingin dia ubah hanyalah pasal tertentu saja.
*Yakni pasal yang terkait dengan ''penodaan terhadap kuburan.''*
Rupanya Meng juga mendapat aspirasi dari pemilihnya. *Khususnya mengenai
banyaknya kuburan yang dicorat-coret. Atau kuburan yang dengan mudah
digusur oleh proyek perumahan komersial.*
Tapi Meng beralasan lebih dari itu. *Banyak penodaan atas kuburan yang
menggunakan motivasi kebencian terhadap agama yang dianut mayat di
dalamnya.*
Pokoknya, Meng telah berbuat.
*Sebagai wakil rakyat Meng sungguh2 memperjuangkan aspirasi rakyat yang
dia wakili –biarpun diejek-ejek sebagai anggota DPR yang hanya punya
usul kelas kaleng-kaleng.*
"Itu hanya ulah Demokrat saja yang sangat benci Trump," ujar anggota DPR
dari Partai Republik.
*Memang tidak banyak Tionghoa di Amerika. Dalam prosentasi. Hanya kurang
dari 2 persen. Atau sekitar 3,8 juta orang. Yang punya hak pilih hanya
sekitar 2 juta orang. Tapi kan lumayan juga.*
_*Apalagi posisi Trump terus merosot. Capres lawannya, Joe Biden, sudah
unggul 9 persen. Di semua hasil survey Pilpres yang margin error
tertingginya 4 persen*_.
Tinggal dua negara bagian yang imbang:
*Florida* dan
*North Carolina*
*sedang negara bagian yang sangat Republik seperti Arizona sudah begitu
jauh meninggalkan Trump.*
Usaha Meng dalam menggolkan resolusi Kecaman Anti-Asia memang tidak
sebesar kelas undang-undang.
*Tapi Meng dianggap mampu menutup mulut bocor Trump.*
*JIA YOU - MENG ZHAO WEN*
https://www.disway.id/r/1071/meng-tutup-mulut