Alangkah baiknya jika kita meyimak kata kata mutiara RA Kartini sehybyngan 
dengan tingkah laku kita yang merasa <BERAGAMA"

RA KARTINI mengatakan: "Agama menjauhkan kita dari dosa. Tapi berapa banyak 
dosa yang dilakukan atas nama agama?> 



-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5199752/tolak-pemakaman-covid-19-warga-probolinggo-lempari-ambulan-dan-bakar-peti?tag_from=wp_nhl_6





Tolak Pemakaman COVID-19, Warga Probolinggo Lempari Ambulan dan Bakar Peti

M Rofiq - detikNews

Minggu, 04 Okt 2020 23:28 WIB
5 komentar
SHARE
URL telah disalin
Tolak Pemakaman COVID-19, Warga Probolinggo Lempari Ambulan dan Bakar Peti
Foto: Tangkapan Layar
Probolinggo -

Puluhan warga di Kabupaten Probolinggo menolak pemakaman jenazah Probable 
COVID-19 dengan cara protokol kesehatan. Warga Desa Gunggungan Lor, Kecamatan 
Pakuniran, mengusir petugas gabungan dan ambulans yang membawa jenazah 
tersebut. Bahkan, mereka melempari ambulans dengan batu dan membakar peti 
jenazah serta APD.

Aksi tolak pemakaman jenazah COVID-19, dalam video amatir yang direkam warga, 
sempat viral di beberapa group Facebook, Minggu (4/10/2020).

Mobil ambulans jenazah yang membawa almarhum MSI (70), datang dengan pengawalan 
ketat dari anggota TNI dan Polri. Pada saat jenazah yang berada di peti mati 
diturunkan, tiba-tiba keluarga dan warga meminta jenazah dikeluarkan dari dalam 
peti. Petugas pun menolak permintaan warga.
Baca juga:
Lagi, Video Anggota Polisi Joget Dangdut di Polsek Gondang Tulungagung Viral

Dari sanalah, warga mengamuk dan mengusir petugas pengantar jenazah keluar dari 
kampungnya. Bahkan warga sempat melempari mobil ambulans dengan batu, hingga 
akhirnya kericuhan mereda saat ambulan jenazah meninggalkan tempat.

Sebelumnya, warga mengeluarkan membuka dan mengeluarkan jenazah dari peti. 
Jenazah kemudian dibawa ke musala untuk disalatkan. Prosesi pemakaman hingga 
penutupan liang lahat, dilakukan warga tanpa protokol kesehatan. Sementara 
aparat dan petugas tim Satgas COVID-19 dan Forkopimka Pakuniran, hanya 
berjaga-jaga di sekitar lokasi pemakaman MSI.

Selanjutnya
Halaman
1 2


                          ===========

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5199752/tolak-pemakaman-covid-19-warga-probolinggo-lempari-ambulan-dan-bakar-peti/2



Tolak Pemakaman COVID-19, Warga Probolinggo Lempari Ambulan dan Bakar Peti

M Rofiq - detikNews

Minggu, 04 Okt 2020 23:28 WIB
5 komentar
SHARE
URL telah disalin
Tolak Pemakaman COVID-19, Warga Probolinggo Lempari Ambulan dan Bakar Peti
Foto: Tangkapan Layar

Koordinator Penegakan Hukum Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto 
menyesalkan aksi yang dilakukan warga. Padahal sebelumnya, saat masih di kamar 
jenazah RS Rizani Paiton, pihak keluarga sanggup dan sepakat pemakaman 
dilakukan protokol kesehatan, meski status pasien meninggal masih Probable 
COVID-19.

"Awalnya sepakat keluarga akan dimakamkan secara protokol kesehatan saat di 
rumah sakit Rizani di Kecamatan Paiton. Namun setelah tiba di rumah duka, 
keluarga dan pasien menolak, dan sempat mengusir petugas medis dan petugas. 
Bahkan peti mati dibuka dan APD dibakar sama warga, keluarga memilih memakamkan 
sendiri seperti biasa," ujar Ugas saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Sementara Hari Pribadi, Camat Pakuniran, pasien meninggal itu sebelumnya 
dirawat di RS Rizani Paiton, dengan keluhan sesak nafas menahun. Saat dirapid 
test, hasilnya reaktif. Hanya saja hasil swab masih belum keluar. Menurutnya, 
penolakan warga terjadi, karena masih banyak warga menganggap COVID-19 sebagai 
aib.
Baca juga:
Siapa Oknum LSM di Banyuwangi Marah-marah Saat Jemput Paksa Jenazah Reaktif?

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan tracing ke lokasi tersebut, sambil 
berkoordinasi dengan tim Forkopimda Kabupaten Probolinggo.

"Warga menolak petugas hendak memakamkan pasien secara peotokol kesehatan, 
pasien hasil rapid tes reaktif, hasil swab belum turun. Warga masih banyak 
kalau menganggap COVID- 19 sebagai aib. Kita akan melalukan tracing, dan 
melakukan koordinasi dengan Satgas COVID-19 dan Forkopimda Kabupaten 
Probolinggo, langkah selanjutnya," tegas Hari saat dikonfirmasi wartawan.

Pihaknya berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Dan berpesan kepada warga 
untuk bisa menahan diri dan tidak terprovokasi, hingga nantinya bisa merugikan 
diri sendiri dan orang lain.
Halaman





     

Kirim email ke