-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2137-sigap-menyelamatkan-rakyat




 Jumat 09 Oktober 2020, 05:00 WIB 

Sigap Menyelamatkan Rakyat 

Administrator | Editorial 

  DEMONSTRASI penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja terjadi masif di 
sejumlah daerah. Ratusan hingga ribuan orang berkumpul menuntut agar omnibus 
law yang baru saja disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat itu dibatalkan. Saat 
inilah tanggung jawab pemerintah benar-benar dibutuhkan. Jangan biarkan mereka 
yang berjuang demi haknya ini justru mendapat malapetaka karena terinfeksi 
covid-19. Pemerintah dituntut segera bersikap agar penumpukan massa tidak 
semakin masif. Negara harus sigap mengambil sikap, termasuk terhadap 
pihak-pihak yang menjadi aktor intelektual pengerahan massa demonstrasi ini, 
seperti yang diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan 
Keamanan Mahfud MD dan juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Pemerintah 
mengklaim telah mengetahui penggerak massa yang menolak Undang-Undang Cipta 
Kerja yang berlangsung hingga kemarin tersebut. Bahkan, pemerintah berjanji 
segera mengambil tindakan tegas kepada aktor intelektual bergulirnya demo itu, 
apalagi saat ini pandemi masih meresahkan dan jumlah orang yang terpapar virus 
terus bertambah. Untuk itulah, pemerintah harus segera memerintahkan aparat 
melakukan tindakan tegas. Demonstrasi besar ini tidak hanya membahayakan diri 
sendiri, tapi juga masyarakat sekitar, serta jelas-jelas mengangkangi upaya 
penanggulangan covid-19. Selain itu, pemerintah dituntut untuk segera membangun 
ruang dialog sebagai saluran komunikasi dengan para demonstran. Jelaskan kepada 
mereka yang merasa dirugikan oleh hadirnya UU sapujagat ini. Pasalnya, ketika 
komunikasi ini tersumbat, tidak ada jalan keluar lain kecuali mereka tetap 
bertahan di jalanan. Perlu dialog dengan elemen masyarakat, terutama dengan 
pihakpihak yang berkeberatan. Pemerintah hendaknya tidak menggunakan pendekatan 
kekuasaan semata-mata. Apalagi semua upaya pelarangan dan penghalangan unjuk 
rasa oleh aparat tidak dihiraukan. Rakyat tetap memilih turun ke jalan 
memperjuangkan aspirasi mereka. Artinya, mereka yang rela turun ke jalan 
memandang omnibus law UU Cipta Kerja ini lebih membahayakan daripada covid-19. 
Sangat disayangkan pemerintah luput mengantisipasi hal ini. Sejak awal 
pemerintah dan DPR sebagai pembuat undang- undang mestinya mengalkulasi bahwa 
aksi penolakan dengan turun ke jalan tidak terhindarkan ketika beleid ini 
diketuk. Begitu juga para demonstran harus mengingat bahwa tidak ada yang lebih 
berharga jika dibandingkan dengan keselamatan jiwa. Para pengunjuk rasa diimbau 
tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menyampaikan hak demokrasi mereka. 
Ketika gelombang demonstrasi membesar, saat itu pula muncul potensi besar 
penularan covid-19. Unjuk rasa yang masif di seluruh daerah seakan melupakan 
bahwa covid-19 masih ada, bahkan mungkin sebagian demonstran membawanya bersama 
mereka. Bangsa ini tentu tidak mau bernasib seperti Amerika Serikat yang 
mengalami peningkatan kasus covid-19 seiring eskalasi demonstrasi Black Lives 
Matter (BLM) selama 12 hari. Dalam rentang waktu itu, jumlah kasus positif 
virus korona di AS bertambah sekitar 250.000 orang dengan kasus kematian 
mencapai 11.000 orang. Mari jadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran mahal. 
Pemerintah segera ambil sikap, termasuk menindak tegas semua pihak yang 
menunggangi aksi massa, demi menciptakan ketertiban umum. Begitu juga massa 
harus bisa menahan diri demi kepentingan besar bangsa ini untuk segera terbebas 
dari pandemi covid-19.  

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2137-sigap-menyelamatkan-rakyat






Kirim email ke