*Sumpah Pemuda*

Pak Udaya Halim menjadi pembicara berikutnya. Dari koran lama beliau
menginformasikan bahwa Kongres Pemuda ke-2 pada hari pertama, Sabtu, 27
Oktober 1928, diadakan di Gedung KSB (*Katholieke Sociale Bond*) di kawasan
Gereja Kathedral. Pada hari kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, kegiatan
dilakukan di Gedung *Oost-Java Bioscop* di Jalan Medan Merdeka Utara
sekarang, dilanjutkan di Jalan Keramat 106, tempat *Indonesische Clubhuis*
 atau *Clubgebouw* (Gedung Pertemuan), tempat dicetuskannya Sumpah Pemuda.
Sekarang menjadi Museum <https://www.kompasiana.com/tag/museum> Sumpah
Pemuda.

Gedung itu  milik *Sie Kong Lian*, dalam buku-buku sejarah ditulis Sie Kok
Liong. Itu nama yang keliru. Sie Kong Lian membeli rumah tersebut pada 1908
dan digunakan untuk rumah kos pelajar STOVIA. Beliau sendiri menjadi
pedagang ranjang dan kasur di Jalan Senen no. 95.

Setelah selama bertahun-tahun status Gedung Museum Sumpah Pemuda belum
jelas, webinar Senin malam kemarin menjadi saksi sejarah serah terima hibah
Gedung Sumpah Pemuda dari ahli waris kepada negara. Pihak ahli waris
diwakili Ibu Yanti Silman, cucu Sie Kong Lian. Sementara pihak negara atau
pemerintah diwakili Pak Junus Satrio.

https://www.kompasiana.com/djuliantosusantio/5f8e3dd5042824689033d422/ahli-waris-sie-kong-lian-menyerahkan-gedung-sumpah-pemuda-kepada-negara

Kirim email ke