Sumbangsih Milenial untuk Bangsa Dipertanyakan Mega
Tim detikcom - detikNews
Kamis, 29 Okt 2020 07:16 WIB
https://news.detik.com/berita/d-5233116/sumbangsih-milenial-untuk-bangsa-dipertanyakan-mega?single=1
14 komentar
<https://news.detik.com/berita/d-5233116/sumbangsih-milenial-untuk-bangsa-dipertanyakan-mega?single=1#comm1>
SHAREURL telah disalin
<https://news.detik.com/berita/d-5233116/sumbangsih-milenial-untuk-bangsa-dipertanyakan-mega?single=1>
Sekolah partai calon kepala daerah PDIP virtualFoto: Ketum PDIP Megawati
Soekarnoputri (Tangkapan layar webminar PDIP).
*Jakarta*-
Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri<https://www.detik.com/tag/megawati-soekarnoputri>mempertanyakan
sumbangsih kaum milenial saat ini. Hal itu buntut dari kekesalan
Megawati atas aksi unjuk rasa yang berujung perusakan halte TransJakarta
beberapa waktu lalu.
Megawati mengungkapkan itu saat memberikan sambutan di acara peresmian
beberapa kantor PDIP di daerah yang ditayangkan secara virtual, Rabu
(28/10/2020). Megawati heran dengan peristiwa perusakan saat demo itu.
Dia lantas meminta ke Presiden Jokowi untuk tidak memanjakan kamu milenial.
"Anak muda kita aduh saya bilang sama presiden, jangan dimanja, dibilang
generasi kita adalah generasi milenial, saya mau tanya hari ini, apa
sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita
bisa viral tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa
dan negara ini?," kata Megawati.
*Baca juga:*Megawati Minta Jokowi Tak Manjakan Kaum Milenial: Apa
Sumbangsih Mereka?
"Masa hanya demo saja, nanti saya dibully ini, saya nggak peduli, hanya
demo saja/ngerusak/, apakah ada dalam aturan berdemo, boleh saya kalau
mau debat," lanjutnya.
Dia mengatakan aksi unjuk rasa turun ke jalan atau demonstrasi memang
telah diizinkan sejak reformasi. Tapi menurutnya, tidak sampai merusak
fasilitas umum.
"Ada aturan dalam demo diizinkan karena ketika reformasi, kita masuk ke
dalam alam demokrasi, ya," ujarnya.
"Tapi adakah, jawab, aturannya bahwa untuk merusak, nggak ada, kalau ada
orang bilang ada bu, mana dia, sini, sini kasih tau sama saya," lanjut Mega.
*Baca juga:*Megawati soal Halte TransJ Dibakar: Enak Aja, Emangnya Duit Lo?
Meski begitu, Megawati menyarankan agar sebaiknya menyampaikan aspirasi
melalui DPR.
"Saya bilang ngapain sih kamu demo-demo. Kalau enggak cocok ,pergi ke
DPR. Di sana ada RDP itu terbuka bagi aspirasi. Kalian ini orang politik
atau bukan.... Sekarang kamu bayangkan keluargamu, anak-anakmu dibuat
seperti itu. Kalau enggak ada rasa sakit hati, bohong! Manusia sama aja,
dibuat Allah SWT itu sama. kita yang membuatnya berbeda. Camkan lho,"
ujarnya.
Megawati mengaku sudah tidak tahan dengan tindakan anarkis yang terjadi
saat demonstrasi. Dia menyayangkan halte yang dibuat dengan anggaran
besar dirusak begitu saja dengan para pendemo.
"Ini ketua umum kan jarang ngomong. Tapi sekali saya ngomong saya enggak
tahan. Masyaallah, susah-susah bikin halte, enak aja dibakar-bakar,
emangnya duit lo? Ditangkap enggak mau. Ini gimana ya. Aku sih pikir
lucu banget Indonesia sekarang," ujarnya.
Dia lalu menanyakan anggaran membuat satu halte kepada Djarot Syaiful
Hidayat. Dalam acara itu, Djarot sedang berada di samping Megawati.
"Nah, ini ada Pak Djarot, satu halte dibangun berapa biayanya?" tanya
Megawati.
*Baca juga:*Megawati Soroti Halte TransJ Dibakar, Biaya Bikinnya Bisa Rp
3 M
<https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5232858/megawati-soroti-halte-transj-dibakar-biaya-bikinnya-bisa-rp-3-m>
"Bisa sampe Rp 3 miliar, Bu," jawab Djarot.
"Tuh, 3 miliar, mungkin sekarang dengan kenaikan inflasi. Kalau ibu-ibu
patokannya harga emas gitu. Mana mungkin lagi mau dibenerin itu 3 miliar
cukup. Coba bayangkan. Itu rakyat siapa ya. Itu yang namanya anak-anak
muda? Saya ngomong gini itu dalam Sumpah Pemuda lho," sambung Megawati.
Megawati kemudian membandingkan dengan pemuda zaman dahulu, yang berani
bikin sumpah untuk bersatu memperjuangkan negara. Dia menilai keadaannya
berbeda dengan saat ini.
"Ya bayangin zaman dulu kok bisa ya pemuda, karena tertekan, karena
belum merdeka dia sampai berani bikin sumpah. Ayo kalau kalian hari ini
bisa nggak bikin sumpah kayak gitu. Waduh pikirannya zaman dulu lho
sampai bersatu bikin sumpah, eh zaman penjajahan ditangkap lah. Ini udah
merdeka, dirusak sendiri," tuturnya.
*Baca juga:*46 Halte TransJ Rusak Pascademo Ricuh, Anies Taksir Biaya
Perbaikan Rp 65 M
Sebelumnya diberitakan, ada puluhan halte TransJakarta yang rusak akibat
demo omnibus law Cipta Kerja yang berujung ricuh. Tiga halte di
antaranya rusak berat dan harus dirombak total. Diperkirakan biaya
perbaikan halte TransJakarta yang rusak mencapai Rp 65 miliar.
"Jadi ada 46 halte yang mengalami kerusakan, kemudian ada tiga halte
yang rusak berat. Ini seperti halte di Bundaran HI, Tosari, sama Sawah
Besar. Itu rusak berat yang harus dirombak total," kata Gubernur DKI
Anies Baswedan setelah meninjau Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta
Pusat, Sabtu (10/10/2020).
"Untuk halte itu diperkirakan sejauh ini ya, per hari ini Rp 65 miliar.
Angkanya cukup besar ini bukan angka yang kecil, dan bisa dibilang ini
halte terbaik di Indonesia yang rusak ini. Kalau terbaru itu ini satu di
Bundaran HI dan di Tosari. Kita akan segera kembalikan supaya bisa
berfungsi lagi dengan baik," lanjutnya.
*(eva/eva)*