Saya sepakat dengan ibu Ani...sudah saatnya pemerintah memperhatikan sarana2 transportasi seperti jalan2 diwilayah gorontalo...inipun saya sempat mengalaminya jalan2 tidak termasuk kota dan limboto isimu...semuanya jelek sekali atau jalannya parah..mana kalu berkenderaan dimalam hari..dimana2 nggak punya lampu jalan ada lubangannya juga.........pokoknya seram [:))] ....jangan hanya mempercantik wajah kotanyanya saja, tapi yang sangatlah penting juga wajah diluar dari kota grtlo....karena keseluruhan daerah gorontalo itulah potret wajah gorontalo yang sesungguhnya.
Wass SZU --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Kawan-kawan, > > Hari Minggu 26/8 ini sementara rekan-rekan SSG berdiskusi di Kwandang, > kesempatan ini saya gunakan untuk mendokumentasikan Benteng Oranje > ((seharusnya tertulis dengan ejaan Belanda, namun tertulis ORANGE = ejaan > Inggris) di Kwandang. Saking tanda petunjuknya sudah kusam berkarat, > petunjuk ike arah benteng tu kelewatan beberapa belas kilometer. Begitu > ketemu, sarana jalanannya menyedihkan banget-banget. Cuma jalanan tanah > menuju benteng. Jembatan sudah tak berfungsi, dan mobil terhenti di situ > dan kami masih berjalan 200 meteran+/- Pada dasarnya perawatan benteng itu > cukup apik terjaga kebersihannya karena ada pagar dan terkunci. Jdi ternak > tak ada yang berkeliaran. > > Mohon diteruskan pesanku ke dinas pariwisata dan Bupati Gorut, agar > jalanan dan petunjuk ke Benteng Oranye itu dibikin papan petunjuk baru dan > dibuatkan jalanan beraspal ke arah Benteng dan di betulkanjembatannya. > > > Hal selanjutnya adalah jalanan menuju Pelabuhan Anggrek.Whuiiiihhh... > sebenarnya termasuk sudah rusak berat dan akan sangat mengganggu > pengangkutan container dan angkutan umum lainnya. > > Siapa tahu ya, ada yang pada monitor di sini, dan dapat segera memberikan > perhatian pada dua tempat itu. > > Terimakasih bagi teman-teman yang telah sudi membaca keluhan ini. > > > Salam kompak, > Anice Bhadmurtiraka >