Barangkali khawatir kalo lagi lapar, mata jadi sedikit rabun..jadi
kurang jelas kalo besar hurufnya normal2 saja.bolo maapu ko'u.
Wass.OH
 
 
 
-----Original Message-----
From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of sekarningsih
Sent: Monday, October 01, 2007 3:48 PM
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: RE: [gorontalomaju2020] Re: JIL lagi,,, JIL lagi. [Untuk
tuturuga a.k,a belimbingbotol]
 
Weleh-weleh.. Kenapa ya mesti meggunakan font besar-besar? Maksudnya
apa, sih?
 
From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ismartono
Balango
Sent: Monday, October 01, 2007 3:26 PM
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Hal: [gorontalomaju2020] Re: JIL lagi,,, JIL lagi. [Untuk
tuturuga a.k,a belimbingbotol]
 
Maaf Pak TUTURUGA, klo saya ikut nimbrung.
Pak TUTURUGA sendiri klo boleh saya tahu menganut (Paham/Aliran) ISLAM
APA ?
Saya hanya pingin tahu aja. Terima kasih Sebelumnya.Bolomaapu Ju klo
tidak berkenan.
 
 
Sukses Luar Biasa buat Pak TUTURUGA.
----- Pesan Asli ----
Dari: Tuturuga <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 1 Oktober, 2007 2:45:51
Topik: Re: [gorontalomaju2020] Re: JIL lagi,,, JIL lagi. [Untuk tuturuga
a.k,a belimbingbotol]
Saya tidak tahu apa itu JIL, yang saya tahu ada orang
yang menentangnya. Tapi apa salahnya? Jika pemikiran
mereka dianggap salah oleh kelompok lain, saya anggap
itu juga wajar. Saya fikir yang menjadi problem adalah
masalah tafsir Islam saja. Ada yang mengklaim, Islam
yang bener itu begini, sementara kelompok lainnya
mengatakan lain. Tentunya keduanya disertai alasan
dalil, nash, dan berbagai rujukan pembenar.
Begitu juga masalah kelompok Islam mainstream,
kebetulan saja yang menghakimi tafsir atas Islam pada
kelompok kecil merupakan arus utama di suatu daerah
atau negara sehingga kelompok kecil itu dianggap
menyempal dan menjadi Islam sempalan. Mungkin saja
pada lain zaman kondisinya justru berubah : yang dulu
sebagai Islam mainstream sekarang dianggap jadi
sempalan. Bisa saja, kan?
Bagi saya Islam yang dianut oleh siapa saya saat ini
merupakan hasil tafsir atas Islam (zaman Muhammad),
meski banyak juga yang mengklaim paling benar.
Sedang zaman generasi sesudah Muhammad saja sudah
banyak perbedaan, apalagi saat ini. Jadi untuk apa
kita saling menghujat mengatasnamakan Nabi dan Tuhan
yang sama?

=t=
 
 

Reply via email to