Antara Om dan Para Tante Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis tentang orang biasa dan orang luar biasa, mungkin ada yang masih ingat, bahwa betapa kita telah terjebak bahkan diperjara oleh sebuah kontruksi sosial. Kini kita membahas sebuah isue menaraik tentang perempuan dalam pandangandan bangun sosial kita. Mengikuti pandangan dan pendapat dari para kaun ibu yang tidak sepaham dengan saudara saya mansur tentang wanita dan akalnya, saya kira cukup mewakili pandangan para ibu yang ada dirumah saya yaitu, istri, anak-anak dan para pembantu rumah tangga saya atas kotruksi sosial yang meletakan posisi mereka atau perempuan seperti yang di sampaikan saudara kita. Tidak ada yang keliru dalam pandangan saudaraku Mansur dan para kaum ibu ini jika kita memahami latar belakang dan lingkungan masing-masing kedua pandangan tersebut , karena dari lingkungannya akan mempengaruhi pandangan seseorang melihat dan menempatkan sebuah persoalan tersebut, hal ini masih dalam perdebatan dan pergulatan yang serius diantara mereka yang benar-benar sadar dan menuntut hak ketaraan sesema umat manusia. Baik yang menjustifikasi dengan ayat-ayat dan al kitab maupun dengan tradisi dan kemoderanan. Bagi kau perempuan yang percaya dan mencintai Allah. tentu akan menggradasi kecintaanya, padahal Allah yang maha pengasih dan maha penyang itu, bukan manusia yang suka atau mau membedakan hak para umatnya, justru umatnya yang membawa Allah kedalam wilayah kepentingannya dalam rangka membenarkan atau menjustifikasi pendapatnya dengan semua ayat yang pernah dibaca., sehingga bagi mereka yang tidak mau berpikir akan menghukum dan meninggalkan Allah yang dikriminatif. Jangan sampai ada yang meninggalkan Allah cuma kartena Allah menjadi milik atau klain dari sebuah kaum. Janganlah kita selalu ingin membangun dan meyebarkan tradisi yang kita yakini. menjadi kebenaran? Jangan membatasi dan mengebiri Hak Allah dengan sebuah Tradisi. Mungkin kita perlu membuat agenda dan ukuran-ukuran kemajuan masyarakat gorontalo maju 2020 membuat langkah-langkah kongkrit untuk membangun masyarakat yang bebas dan setara. karena dengan kebebasan dan keseteraan, kita akan selalu menjaga dan menghargai dalam setiap kebebasan berpikir dan berucap............... Jangan sampai tiba saatnya tahun 2020 kita masih berkutat dengan kontruksi sosial yang menjebak dan memenjarakan kita. Kapan Majunya kalau sumber daya perempuan yang sama potensial dengan laki-laki selalu kita abaikan nalar dan akalnya ?.............................. Salam. ah....bo te agung poli
__________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com