Hehehehe OH

Kalau kid mau jadi Sarjana, kira kira judul testis eh salah Thesis
saya kayak gini...

"PENGARUH NARKOBA TERHADAP ARUS KAS"
Sebuah Studi Pada Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam penerapan
Efisiensi Anggaran yang berkeadilan..

JAdi kalo pemegang kas lagi teler... arus kas nya juga muncrat kemana
mana hahahahah


salam

Kid
 

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "R. H. Uno" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
>  DOCTOR DI BIDANG TEKNOLOGI PERTANIAN  PEREMPUAN  GORONTALO.
>  
> Jumat 30 Nopember kemarin, satu lagi seorang perempuan Hulonthalo
> dibidang pertanian lulus menempuh ujian dai anggahan dewan pakar penguji
> di Universitas Hasanuddin,Makassar.
> Dengan tangkas,hampir2 tanpa menggunakan text, Novaty Dungga-Katili 35,
> menangkis sanggahan     dewan
> Penguji selama 1 ½ jam, penguji terakhir mengaku kehabisan pertanyaan
> dan tidak bertanya lagi.
> Dengan suara  tenang, mmng Eny pernah adi penyiar radio swasta di
> Makassar, semua pertanyaan dijawab dengan mantap.
> Dengan hasil2 ujian dengan IP 3.94, dewan penguji meluluskan Eny, begitu
> nama panggilannya, dengan predikat Sangat Memuaskan. (catatan penulis:
> di hampi semua universitas di Amerika Serikat angka IP 3.92 keatas akan
> menghasilkan yudisium Summa Cum Laude. Tanya kenapa Eny nyaris lolos
> dengan predikat Cum Laude di Unhas? Mungkin karena peraturan Pemerintah
> mewajibkan semua studi untuk S3 harus selesai dalam batas 5 tahun
> sedangkan Eny kelebihan 1 bulan menyelesaikannya. Pendapat pribadi saya,
> hal ini adalah aturan administratif saja sedangkan secara akademis
> hasilnya adalah Sempuna atau Cum Laude seperti Fadel Muhammad, gubernur
> Prov. Gorontalo).
>  
> Dalam waktu tepat 2 jam, seluruh acara yang ditaburi kiriman bunga dari
> banyak kalangan masyarakat Gorontalo selesai.Disertasinya bertopik :
> Gender in Conservation: Study In Horticulture Conservation In The Upper
> Part of Jeneberang Watershed Gowa Regency, South Sulawesi Province.
> Menurut ketua Dewan Penguji, menempatkan unsur "Gender" dalam sebuah
> study  Pertanian, adalah untuk pertama kalinya di Fakultas Pertanian
> Universitas Hasanuddin.
>  
> Wass.OH
>  
> -----Original Message-----
> From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Bakri Arbie
> Sent: Friday, November 30, 2007 1:25 PM
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Subject: [GM2020] Fwd: [AlumniPrancis] Behaviour Vs Attitude:
> Moral(Accepted Values) Vs. Lingkungan (Framed Experience)
>  
> Yth Rekan-rekan milis,
>  
> Sambil menunggu ibu Titien dan temannya from Hulontalo,saya mengirimkan
> diskusi
> di milis Prancis tentang behavior versus attitude.
> Semoga bermanfaat.
> Tempat anak saya tinggal didaerah Lynbrook,suatu daerah baru di selatan
> Melbourne,
> jauhnya hampir sama dengan Isimu-Gorontalo,namun mereka memilih disini
> karena
> dekat kantor,serta dekat sarana sekolah dasar ,kindergarten dan taman
> Banjo Paterson Park.Bisa cek di Google earth foto tamannya.
> Kalau mau kekota tinggal panggil bentor,.......eh salah,naik bus
> dibelakang rumah ke stasiun dan dalam waktu 30 menit so dikota.
> Ibu Ani sudah masak masakan Indonesia setengah asli,soalnya bahannya
> dibeli
> ditoko Vietnam di Springvale.
> Salam kangen untuk rekan semua dan bagi panitia Kongres selamat bekerja.
> Semoga sehat dan sukses selalu.! Odu olo.
> 
> Note: forwarded message attached.
>   
>   _____  
> 
> Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See
> <http://us.rd.yahoo.com/evt=51732/*http:/overview.mail.yahoo.com/>  how.
>  
> 
> Info penting.Trims.
> 
> Note: forwarded message attached.
>        
> ---------------------------------
> Get easy, one-click access to your favorites.  Make Yahoo! your
homepage.
> Dear Pak Julyanto Yth,
>    
>   Problemnya adalah "Kebenarannya Siapa" ? He he he
>    
>   (Correct me if I'm wrong) Wong bagi yg berkaitan dgn ilmu alam aja
(yg notabene mengagungkan "objectivitas") kita ndak bisa terlepas dari
"metodological bias", dimana hasil dari suatu penelitian sangat
tergantung dengan metode penelitian/pengukuran/observasi yang
ditentukan oleh peneliti/observernya (e.g. "Measurement Problem" in
Physics....mainly in Quantum Mechanics). Apalagi yang berhubungan
dengan ilmu social atau kehidupan manusia....pastinya sangat susah
sekali membedakan mana itu objective truth (kebenaran mutlak di alam
semesta: theory of everything in physics....he he he) atau subjektive
truth ? (Malah beberapa orang sangat meragukan akan adanya "objective
truth"...e.g. Berger & Luckman, The Social Construction of Reality
atau Kontemporer Berkeley Filsuf, John Searle, The Construction of
Social Relaity).
>    
>   Behaviour Vs. Attitude problem - dimana setelah dewasa, kita dapat
saja mempertanyakan pendidikan moral yang kita dapat di sekolah dulu -
bisa terjadi karena adanya perbedaan antara "Interpretasi si Anak
terhadap nilai2 moral yang diterimanya dulu" dengan "Kesimpulan yg si
Anak ambil terhadap apa yang dilihat dari lingkungan sekitarnya".
>    
>   Bila hal ini (perbedaan ini) terjadi.....si anak/individu.....akan
menghadapi dilema: "Yang Salah ini Interpretasi Gue" (baik terhadap
Moral atau Lingkungan....obatnya misalnya dengan belajar lagi atau
berdialog dgn org lain) atau "Yang Salah adalah Moral itu sendiri"
(obatnya misalnya dengan membuang jauh kepercayaannya dulu) atau "Yg
salah malah Lingkuangan itu" sendiri (misalnya, karena satu dan lain
hal, kekeuh percaya bahwa Moralnyalah benar) (e.g. obatnya bagi si
anak adalah dgn meninggalkan lingkungan itu....atau malah......dengan
"secara aktif" ingin merubah lingkungan itu sesuai dengan apa yang
anak itu maui).
>    
>   Bagi sebagian scholars, problematika diatas ini sumbernya terletak
di "Proses Interpretasinya" dari suatu "existence of universally
objective truth, logic, rational, natural laws, etc." (e.g. Herbert
Simon's work). Bagi lain scholars, mereka malah "percaya" problemnya
terletak di "substansinya". Mereka itu percaya bahwa semua itu
subjectives (Framed, Subjektive, Buatan Manusia, dsb.) and thus boleh
dilawan, ditentang dan dijatuhkan.
>    
>   He he he....pertentangan filosofis ini sudah terjadi dari jaman
dahulu. Terserah anda sendiri, cocok dengan schools of thought yang
mana. Asal nggak berantem fisik aja... he he he.
>    
>   Didit,
>   Brighton.
>    
>   
> 
> julyanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Pak Didit,
> 
> Selalu ada tempat untuk orang2 yang mau melakukan introspeksi diri,
> dan membuka pikirannya terhadap kebenaran2 disekelilingnya.
> 
> Pikiran membuka hati, seorang penjahat dapat berubah menjadi orang
> yang baik karena pencerahan dan pengertiannya akan kehidupan.
> 
> Tuesday, November 27, 2007, 9:01:02 AM, you wrote:
> SM> Dear Pak SaSetio Yth,
> 
> SM>  
> 
> SM> Menarik sekali proposisi anda. Cuman for curiosity aja.
> 
> SM>  
> 
> SM> Apakah ada mekanisme pertentangan antara Attitude Vs
> SM> Behaviour ? Dlm arti kata apakah mungkin setelah anak2 itu dewasa
> SM> dan setelah belajar dari lingkungan kemudian mempertanyakan
> SM> pendidikan moral yang didapatnya dulu ?
> 
> SM>  
> 
> SM> (Well, jawaban yang paling plausible sih adalah pastilah ada).
> 
> SM> Hanya yang menarik dari sini adalah.....apakah hal ini
> SM>  "(malah selalu) diwajibkan" atau "(hanya) dianjurkan" atau
> SM> "(mungkin) diperbolehkan (dgn catatan....)" ?
> 
> SM>  
> 
> SM> Amicalement,
> 
> SM> Didit.
> 
> SM> Brighton (And udah ngantuk banget mata nih....abisnya...jam 2
malam di sini..he he he)
> 
> Regards,
> julyanto
> 
> 
> 
>                          
> 
>        
> ---------------------------------
>  Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.
>


Kirim email ke